Internasional Institute Of Islamic Thought Bersama Instititut Parahikma Indonesia mengadakan MOU
TAGS: kerjasamamoupembina yayasanseminar international

Berkerjasama dengan Internasional Institute of Islamic Thought (IIIT), Instititut Parahikma Indonesia, di Aula besar Institut Parahikma menggelar seminar internasional dengan tema”Islamic Civilization”, di jalan musatafa daeng bunga no.191,paccinongan-gowa. Minggu (30/10/2016)

Yang bertindak sebagai penandatanganan MOU ialah Prof . Dato Wira. Dr. Jamil Osman beliau adalah direktur IIIT untuk wilayah Asia Tenggara kemudian dari pihak kedua penandatanganan ialah Prof. Dr H. Azhar. Arsyad M.A sebagai dewan pembina Institut Parahikma Indonesia.

” Kebudayaan sebagai ciri khas manusia yang paling menonjol memberikan sebuah warna dalam kehidupannya. Keberadaan sebuah budaya yang ada pada tiap masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, tapi banyak faktor yang mempengaruhi dinamisnya alur sebuah bahkan setiap budaya. Hal ini berarti, tidak dapat dipungkiri bahwa transformasi sebuah budaya selalu diawali oleh sentuhan budaya lainnya.” Ujar prof azhar selaku rektor.

Dalam konteks pembangunan peradaban pada setiap peradaban, maka peminjaman kebudayaan lain yang lebih baik adalah hal yang perlu dilakukan. Jika ditinjau dari aspek historisnya, beberapa abad sebelum Romawi berkuasa, Yunani terlebih dahulu jaya dengan peradabannya, maka tidak dapat terelakkan peminjaman yang dilakukan oleh Romawi terhadap Yunani. Sama halnya dengan Islam, ketika Bani Abbassiyah berkuasa, maka proses transfer kebudayaan dari Yunani dan Persia adalah suatu hal yang perlu dilakukan demi menjamin keberlangsungan dari peradaban Islam.

Islam sebagai adikuasa membawa kesan tersendiri bagi tiap peradaban yang ada pada saat itu. Kejayaan Islam diibaratkan seperti percikan air yang turut menyegarkan peradaban lain, serta membukakan mata untuk melihat sesuatu yang lebih hebat didepan mereka.

Sehingga tidaklah Salah jika dikatakan bahwa renaissance yang terjadi di dunia barat kala itu karena pengaruh dari Islam yang berjaya hingga 1800 M. Maka, penulis merasa perlu untuk meninjau kembali pengaruh peradaban Islam terhadap dunia modern. Terkhusus, jika meninjau akar historis masuknya peradaban Islam ke dunia barat ketika Islam berjaya sebagai adikuasa.

yang menjadi pembicara adalah Prof Shay’a Othman yang merupakan pakar di bidang Manajement & Interpreneurship, Prof Zaid Ahmad merupakan pakar Human ecology and islmic Civilization, kemudian sebagai pemateri ketiga Puan Rossazannah merupakan Moslem Celebrity wardrobe designer.

Dalam seminar tersebut pemateri banyak mengkritik ekonomi kapitalis dan bagimana sistem ekonomi kapitalis itu bekerja. Dalam kesempatannya menurut Prof Shay’a Othman mengatakan ; “sistem ekonomi sekarang harus lebih ditapis, barat mendongkrak dan mengembangkan ekonominya dalam ekonomi kapitalis, dan kita sebagai umat islam harus melihat dan menilainya berdasarkan ekonomi islam sebab dalam sistem ekonomi kapitalis, prinsipnya berbeda yaitu human centered, bagi kaum kapitalis tujuan akhir mereka dalam ekonomi adalah mendapatkan profit sedangkan islam, profit bukanlah tujuan, yang menjadi tujuannya adalah maslahah.

Tujuan akhir dari seminar ini ialah Menjelaskan peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad SAW Menjelaskan peradaban Islam pada masa kini, Mengetahui penyebab kemunduran peradaban Islam. Dan bagaimana menjayakan kembali peradaban Islam di masa modern sekarang.

Adapun harapan yang ingin dicapai dengan pengadaan seminar internasional ini Semoga dengan adanya seminar ini, Seluruh insan dalam Institut Parahikma Indonesia termotivasi dan tersuntik semangat untuk berlomba-lomba mengasah kemampuan mereka , mencari ilmu sebaik-baiknya sehingga dapat mengubah peradaban islam yang saat ini semakin tertutup oleh peradaban asing.(*)

 

Sumber : https://sahabatnewsonline.wordpress.com/2016/10/31/%E2%80%8Bsahabat-news-internasional-institute-of-islamic-thought-bersama-instititut-parahikma-indonesia-teken-mou/

Author

Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − 10 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.