oleh aminahfaerob | Feb 26, 2019 | Berita
Pelantikan kepengurusan UKM Bahasa Creative Language Forum (CLF) ini berlangsung di kampus 1 Institut Parahikma Indonesia (IPI) pada tanggal 23 Februari 2019, dan dihadiri oleh wakil rektor III yaitu Ibu Nurul Haeriyah Ridwan SE., M.Pd, dan beberapa dosen dan staf Institut Parahikma Indonesia selaku civitas akademika , serta para anggota dari UKM bahasa Creative Language Forum lainnya.
Dalam event ini, sambutan pertama disampaikan oleh Maulidatul Mukarramah selaku ketua panitia, kemudian sambutan kedua oleh salah satu pembina UKM Bahasa yaitu Ibu Suriyani Jihad, S.Pd , M.Pd yang dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya dengan bahasa kita bisa menggenggam dunia.
Sambutan selanjutnya dari Warek III, sekaligus membuka rangkaian acara pelantikan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa pesan bahwa sebagai mahasiswa, meskipun aktif bergerak UKM, akademik tetaplah harus jadi prioritas artinya organisasi dan kuliah harus seimbang, dan beliau juga menyampaikan dengan hadirnya tim creatif language forum ini bisa bekerja sama dengan UKM JPC untuk menerbitkan berita-berita berbahasa inggris.

Setelah pelantikan, keesokan harinya dilanjutkan dengan diadakannya LDO (Latihan Dasar Organisasi). Meteri yang dijabarkan adalah keorganisasian, kesekretariatan, leadership, dan persidangan. Pemateri yang diamanahkan untuk membawakan materi tersebut adalah Pembina ukm bahasa, Vivianti, Arfah Patawari, dan Andi Azhar. Diharapkan dari pelatihan ini, tiap divisi yang ada pada ukm bahasa seperti humas, bahasa, dan pubdok bisa bekerjasama dalam membangun organisasi ini, harap ketua terplih, Nurul Muthmainnah.
Penulis : Nurmawati (UKM JPC)
oleh aminahfaerob | Feb 25, 2019 | Berita, Pengumuman

Academic writing adalah skill yang wajib dimiliki oleh setiap akademisi baik dosen ataupun mahasiswa. Sejalan dengan Tridarma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu penelitian, maka academic writing menjadi fondasi utama yang harus dibangun oleh setiap institusi pendidikan tinggi. Kemampuan meneliti tentunya harus dibarengi dengan kemampuan menulis secara akademik yang baik dan sistematis. Salah satu tujuan sebuah penelitian adalah menemukan inovasi yang akan menjadi solusi bagi sebuah permasalahan. Solusi yang merupakan hasil dari penelitian tersebut harus kemudian dipublikasikan agar dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi para akademisi, peneliti ataupun masyarakat umum. Di rana inilah kemampuan academic wrting sangat dibutuhkan.
Sebagai sebuah institusi yang menjujung nilai Tridarma Perguruan Tinggi, Insitut Parahikma Indonesia sangat antusias dalam mengembangkan skill academic writing untuk para dosen dan mahasiswa. Hal ini dibuktikan oleh beberapa workshop tentang academic writing yang bertujuan agar para dosen dan mahasiswa di Institute Parahikma Indonesia bisa mempublikasikan karya-karya hasil pemikiran dan penelitiannya di jurnal-jurnal bereputasi di dalam maupun luar negeri.
Academic writing workshop yang diadakan pada tanggal 27 Februari 2019 di kampus 1 Institut Parahikma Indonesia kali ini menghadirkan narasumber seorang dosen sekaligus peneliti senior yang juga seorang reviewer jurnal internasional dari Deakin University, Australia, Dr. Peter Waterworth dengan tajuk “Writing Articles for Publication in International Journal”.

Dalam workshop tersebut Dr. Petter memberikan berbagai gambaran umum tentang artikel yang dimuat di jurnal intrenasional berereputasi seperti Scopus indexed journals. Lebih lanjut beliau menjelaskah dengan sistematis mulai dari ciri artikel yang menarik, tipe artikel yang mempunyai peluang terbit di jurnal bereputasi, cara membuat literature review yang singkat dan tepat, research article formula, dan ciri atau karakteristik tulisan yang baik. Beliau juga memberikan tips-tips efektif agar artikel bisa diterbitkan oleh jurnal internasional. Dalam peyampaian materinya Dr. petter mengatakan alasan banyaknya artikel dari Indonesia yang ditolak untuk diterbitkan di jurnal internasional dikarenakan alur ide atau pemaparan ide yang cenderung berputar-putar /spiral, tidak linier. Sedangkan artikel yang dimuat jurnal internasional harus memiliki alur yang sistematis dan linier, straight to the point, dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit.
Workshop ini berlangsung dari jam 9 sampai jam 12 siang, disambut dengan antusiasme yang luar biasa oleh seluruh sivitas akademika Institut Parahikma Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh para peserta. Hal yang tak kalah penting dari acara ini adalah penandatanganan MOU antara Institut Parahikma Indonesia dengan Deakin University yang dilaksanakan setelah selesai workshop. Dengan adanya MOU ini diharapkan sinergitas yang saling menguntungkan antara kedua kampus seperti adanya kolaborasi penelitian antar dosen.
Oleh: Reski (UKM JPC)
oleh aminahfaerob | Feb 23, 2019 | Berita
Kurikulum adalah acuan penting dalam terselenggaranya pendidikan terkhusus pada institusi sekolah hingga ke tingkat universitas. Merujuk pada Perpres No. 08 tahun 2012 kerangka acuan yang digunakan saat ini adalah KKNI sebagai perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dengan memperjelas profil lulusan yang dapat disinergikan dengan kebutuhan masyarakat yang telah dianalisa sebelumnya. Dengan basis kompetensi, yang mengintegrasikan pendidikan dengan pelatihan serta pengalaman kerja di berbagai sektor dunia kerja.
Tantangan digital serta sains dan pengetahuan menjadikan sistem KKNI ini sebagai tuntutan dan kebutuhan yang sifatnya inovatif. Adanya penerapan kurikulum tentunya mengarah pada segala aturan yang telah diatur oleh negara misalnya:
- UU No.14 Tahunn 2005 tentang Guru dan Dosen
- UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
- Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
- Pemendikbud No. 73 tahun 2013 tentang Capaian Pembelajaran Sesuai dengan Level KKNI
- UU PT No. 12 tahun 2012 pasal 29 tentang Kompetensi lulusan ditetapkan dengan mengacu pada KKNI, serta
- Permenristek dan Dikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Dengan adanya kurikulum ini, diharapkan bahwa mahasiswa mampu mengembangkan aspek Attitude, kemampuan kerja, pengetahuan, serta managerial dan tanggung jawab. Capaian tersebut dijabarkan pada tingkat institut atau universitas sebagai sebuah capaian pembelajaran pada setiap mata kuliah yang ada sehingga tersusun sesuai kebutuhan profil kelulusan yang bisa berkonstribusi dalam segala sektor. Oleh karena itu kepala LPM IPI, Abdullah Jawawi S.Pd.I, M.Pd.I menghadirkan pakar kurikulum pada yakni Jumadil Muhammad, SS, M.Pd.I yang juga ketua I STAI Al-Azhar yang bertempat di Antang.

Di sela pemaparannya dalam workshop yang diadakan pada tanggal 22 Februari 2019 ini, Jumadil menegaskan pentingnya pembuatan RPS (Rancangan Pembelajaran Semester) bagi profesionalisme dosen, kejelasan capaian lulusan, deskripsi mata kuliah, kompetensi mahasiswa dalam taksonomi bloom seperti aspek kognitif, afektif, psikomotorik, serta capaian mata kuliah dan penjabarannya.
Diharapkan dengan diadakannya workshop ini, maka seluruh dosen IPI mampu mengatur rancangan proses pembelajaran guna menyediakan lulusan yang professional di bidangnya dan memiliki integrasi moral dan intelektual ketika terjun di dunia karir dan masyarakat nantinya.
Oleh: Amhy Faezarobbani
oleh aminahfaerob | Feb 6, 2019 | Berita
Makassar, 05 Februari 2019 tepat di hari Selasa berlokasi di Jl. A. Pettarani, Ruko The Sulthan Lt.4 tepat pukul 13.00 – 17.00 WITA. KITA Bhinneka Tunggal Ika memperkenalkan ruang filosofi KITA yang dibarengi dengan screning film bertema perdamaian dan anti kekerasan (East Cinema).
Menurut bintang tamu, M. Aan Mansyur” Buku adalah forum intelektul yang bisa membuat orang naik kelas, dan buku bisa menambah informasi baru bagi teman- teman yang selalu membaca, banyak kalangan yang belum mengetahui kata – perkata dikarenakan kemalasan membaca, untuk kalangan anak – anak kita harus mulai memperkenalkan kata demi kata.
Di Amerika sekarang banyak sekali anak yang tidak tahu membaca, karena semua menjadi visual, membaca itu sebetulnya urusan berfikir, kalau sesuatu yang konseptual itu mau di capture dengan kata-kata membutuhkan kemampuan untuk berfikir. Ada 2 persoalan yang tidak bisa dibedakan antara sejumlah orang tidak mau membaca dan orang yang tidak tahu membaca keduanya sama. Manusia modern sekarang yang dibutuhkan itu dua hal yang pertama ingin dikenal, kedua butuh relasi atau koneksi, dimana yang berhasil menyatukan keduanya ialah benda yang bernama instagram itulah yang menyebabkan kita suka selfi dll, perpustakan itu ialah ruang yang tidak berbahaya. Kita bisa menguji coba banyak hal karena tidak mebahayakan, perpustakaan bisa menjadi ruang untuk kita belajar demokrasi, budaya lisan saat ini sudah kembali, karena cara lisan itu adalah cara pertama sebelum ditemukan dunia membaca dan tulisan, papar Aan.
Pada film pertama, The Pianist Of Yarmouk, termasuk kategori film dokumenter berisi tentang perjalanan seorang pemuda yang menceritakan tentang kehidupannya di negaranya sendiri yang berisi tentang konflik luar biasa hingga membuatnya imigrasi ke negara eropa tepatnya di Jerman dan di sana dia membuat sekolah musik dan mengembangkan bakatnya di alat musik piano dimana hal tersebut tidak bisa ia dapatkan di negaranya sendiri, dan menghibur mereka yang juga mengalami hal yang sama dengan music.
Pada film kedua, Mary Mother, menceritakan bagaimana perjalanan seorang ibu yang rela dan nekad untuk mencari anaknya yang sedang bertugas di negara lain, film ini menggambarkan bagaimana ketulusan dan sosok ibu yang begitu luar biasa dalam kehidupan kita ini begitu besar jasa-jasa untuk anak-anaknya.
Sementara pada film ketiga, berjudul Dyab, berisi tentang konflik yang terjadi di suatu negara yang tidak hanya menyerang orang tua pemuda yang bahkan juga-anak- ank dimana anak tersebut memerankan seluruh konfklik yang terjadi di negaranya itu dengan membuat suatu film yang ditampilkan di depan orang- orang meskipun begitu berat perjuangan yang mereka harus lalui.
Menurut kak Kemal “Seperti halnya buku film juga bisa membantu kita untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda, walaupun didalam perfilman tersebut dikemas secara amatir tapi itu semuanya tersampaikan dengan baik. Film-film tersebut mengandung banyak nilai yang dapat kita petik yakni mengenai bagaimana itu radikalisme, intoleran, menggali nilai demokrasi dan budaya patriarki, dan personal factor. Ada baiknya film – film yang seperti ini di putarkan di di stasiun televisi agar kita semua bisa tahu apa yang terjadi di luar sana, saran untuk kedepannya konfliknya dikurangi, dan kebaikannya serta nilai toleransi lebih ditingkatkan.

Diantara para peserta diskusi, terdapat dari beberapa komunitas yang ada di Makassar ini, ada 6 orang perwakilan dari Institut Parahikma Indonesia (IPI) yang berdomisili di Gowa, dan Kampus 2 nya di Antang, Makassar. Ketua UKM JPC (Mursyidin Yusuf) sekaligus anggota dalam komunitas KITA Bhinneka Tunggal Ika, koordinator devisi jurnalistik UKM JPC (Emi Sri Rahayu Fatimah) dan beberapa anggota UKM JPC lainnya yakni (Irfan Arfandi, Fauzan, M.Basyair S, dan Maulidatul mukarramah). Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini demi menambah wawasan tentang keagamaan toleransi, perdamaian, dan anti kekerasan di seluruh kalangan masa kini hingga yang akan datang. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, semangat persatuan dalam nuansa multikultural tetap terjaga.
Penulis : Emi Sri Rahayu Fatimah
oleh azhar | Feb 4, 2019 | Berita, Pengumuman

MAKASSAR, 23 januari 2019, “Leader It’s time to change It’s time to show up” adalah tema yang diusung dalam kegiatan LDKM yang diadakan oleh HMPS EKSYAR (Himpunan Mahiswa Progran Studi Ekonomi Syariah). Kegiatan ini diadakan selam 2 hari, tepatnya Rabu dan Kamis 23 – 24 januari 2019, betempat di banteng somaba opu tepatnya di rumah adat jene ponto.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 16 orang yaitu mahasiwa eksyar angkatan ke -3, sedangkan panitia berjumlah 23 orang. Walaupun sudah libur, meraka masih rela untuk hadir dalam kegiatan tersebut, serta mengornbankan waktu dan materi untuk hadir dalam kegiatan LDKM tersebut.
LDKM ini bertujuan untuk membentuk karakter seseorang menjadi seorang pemimpin, cara berorganisasi yang baik, bertutur kata yang baik, memiliki etika sopan santun serta menghargai orang – orang di sekitarnya,. Adapun pemateri pada kegiatan ini diantaranya adalah Baso Akib, S.Kom., M.Ak (dekan fakultas ekonomi dan bisnis inlam), Muh. Ilham (ketua HMPS EKSYAR), Emi Sri Rahayu Fatimah (Koordinator divisi pubdok sekaligus ketua panitia), Dian Kamila Syazana Putri (sekertaris HMPS EKSYAR), Yuliana sapitri (anggota devisi orbaga). Selain memberikan materi beliau juga banyak memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh peserta yang hadir.

Baso Akib, S.Kom., M.Ak membawakan materi mengenai Ke – prodi – an, mengatakan bahwasanya prodi ekonomi syariah itu sangat berpotensi dan sangat berpengaruh di dunia, karena orang – orang ekonomi itu adalah orang – orang pintar dan cerdas, dan pandai dalam mengatur perekonomiaan di dunia, sebagai salah satu contoh Negara inggris yang notabenenya orang non – muslim tapi di Negara tersebut perkonomiannya semakin maju karena menerapkan system ekonomi syariah, jadi tidak usah khawatir nanti setelah selesai kuliah mau kerja apa justru setelah kuliah kalian sudah bisa mempekerjakan orang- orang dan kalian akan menjadi seorang pemimpin, ini salah satu bukti bahwasanya orang – orang yang mengambil jurusan ekonomi syariah akan sukses kedepannya.
Selain itu, Muh. Ilham berpesan disela materinya bahwa kita semua harus menjadi pemimpin yang bijak yang bisa di jadikan contoh di sekeliling kita.
Emi Sri Rahayu Fatimah mengemukakan bahwasanya persidangan itu sangat penting didalam organisasi maupun di kehidupna kita, karena hasil keputusan itu harus berasaskan persidangan sebab 1 ketukan sangat berarti dan memiliki makna jadi persidangan itu bersifat penting untuk di ketahui.
Dalam penyampaiaannya, Dian Kamila Syazana Putri berpendapat bahwasanya menjadi sekertaris itu tidak hanya bermodalkan pengetahuan saja tetapi kita juga harus memiliki kualitas diri yang anaik kita harus berkarismatik berpenampilan menarik saerta harus selalu bersemangat dalam menjalankan tugas, sebab tugas dan tanggung jawab sekertaris itu sangatlah besar .
Sementara Yuliana Sapitri berkata didalam berorganisasi itu bukn hanya ada struktur, tetapi kalau kita berorganisasi kita mempunyai wewenang untuk membuat organisasi kita menjadi lebih baik dan berkarakter, harus mampu menghargai satu sama lain, disiplin serta setia dan rela berkorban.
Emi Sri Rahayu Fatimah selaku ketua panita dalam kegiatan LDKM ini berpesan kepada peserta dan panitia bahwasanya jaga terus kekompokan dan solidaritasnya, bangun ekonomi syariah menjadi lebih baik, jangan ada dusta, rajin belajar jaga terus semanatnya dan jangan mudah putus asa, ibadah yang rajin serta tingkatkan kerjasamanya dalam hal kebaikan dan positif .
Penulis: Emi Sri Rahayu Fatimah (UKM JPC)
Komentar Terbaru