oleh aminahfaerob | Apr 29, 2019 | Berita
Kepengurusan HMPS periode 2019/2020 beberapa hari yang lalu telah melakukan LDK yang berlangsung di Tanjung Bayang dengan mengusung tema yang berjudul “The Next Agenda is to Be The Best Leader” yang menjadi salah satu proker dari divisi orbaga yang dihadiri oleh ketua prodi, sekertaris prodi, staff,dosen, Ketua DEMA IPI serta peserta LDK.
Ketua panitia, Ridhoyatmo menyampaikan bahwa LDK ini bermaksud untuk melatih dan mengembangkan kemampuan peserta dalam menjadi pemimpin dan bakat yang di miliki serta apa-apa saja yang dilakukan dalam berorganisasi selain itu beliau juga menyampaikan sumber dana dalam melaksanakan kegiatan ini.
Yukking sebagai ketua HMPS juga menyampaikan LDK ini bermaksud untuk melatih peserta agar dalam berorganisasi baik internal maupun eksternal sudah tidak kaget lagi dengan bagaimana cara berorganisasi yang baik
Tak hanya itu sekertaris prodi Husnussaadah S.Pd., M.Pd.I yang sekaligus membuka acara tersebut juga sangat antusias dan mengatakan bahwa pelatihan ini saya penting sebagai bekal serta menambah wawasan. tak hanya itu juga sebagai ajang silatutahmi antara semua mahasiswa MPI terakhir beliau juga menyampaikan agar wajib mengikuti.
Semoga kegiatan LDK yang dihelat pada tanggal 27-28 April 2019 ini tidak hanya ajang sebagai melatih mental tapi juga sebagai ajang menambah wawasan agar kedepannya bisa di manfaatkan ketika sudah menjadi alumni kampus Institut Parahikma Indonesia.
Penulis: Riska (UKM JPC)
oleh aminahfaerob | Apr 29, 2019 | Berita
Rapat Kerja HMPS EKSYAR ini diadakan pada hari Sabtu-Minggu, 27-28 April 2019, bertempat di Manuju, Kab. Gowa. Rapat kerja tersebut diikuti oleh pengurus dan demisioner HMPS EKSYAR Institut Parahikma Indonesia. Rapat Kerja ini bertemakan “From Ideas to Action, from Word to Reality” (Dari Ide Menjadi Aksi Dari Kata Menjadi Kenyataan).
Terkait hal ini, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah menyampaikan dalam sambutannya bahwa program kerja yang diajukan oleh masing-masing divisi harus tetap mengacu pada visi misi EKSYAR, serta Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat).
Rapat kerja kali ini direncanakan sedemikian rupa dengan menetapkan penanggung jawab serta timeline agar terstruktur dan mudah berkoordinasi satu sama lain. Program kerja yang akan dijalankan antara lain, mengadakan Seminar dan Workshop yang bernuansa ekonomi syariah, Mengadakan Koperasi Mahasiswa, Membentuk Kelompok Belajar, Pentas Seni, LDKM, dan sebagainya.
Setelah selesai rapat kerja, lalu dilanjutkan dengan acara “getting closer” alias bina akrab, sebagai momen untuk saling mengenal satu sama lain. Ajang ini diharapkan menjadi wahana untuk lebih mengerti satu sama lain dan saling dukung dalam melaksanakan proker yang telah disepakati nantinya.
Oleh: Nurul Qayyum (UKM JPC)
oleh aminahfaerob | Apr 29, 2019 | Berita
Tanjung Bayang, Jum’at – Sabtu 26-27 April 2019, Makassar.
Pengurus DEMA periode 2019-2020 tengah melaksanakan suatu kegiatan rapat kerja untuk membahas seputar program kerja kepengurusan DEMA selama setahun kepengurusan. Kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 15.30 – 03.00 WITA bertempat di Pondok Baruga Makassar.
Adapun yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut ialah seluruh pengurus DEMA periode tersebut yang dipimpin oleh Ahmad Rizaldy dan wakilnya Gustri Wahyuni, dan yang bertindak sebagai Steering committee ialah para pengurus DEMA yang lalu. Sementara yang menjadi peserta peninjau ialah tamu undangan yakni civitas academika IPI.
Pada masa kepengurusan DEMA kali ini terdapat beberapa Komisi (Divisi) diantaranya Divisi Hubungan Masyarakat (HUMAS), Divisi Organisasi dan Kelembagaan (ORBAGA), Divisi Publikasi dan Dokumentasi (PUBDOK), dan Divisi Keagamaan. Masing-masing divisi tersebut membuat beberapa program kerja yang kemudian di paparkan dan disetujui secara mufakat. Nantinya program kerja tersebutlah yang akan di laksanakan selama masa kepengurusan.
Harapan pengurus DEMA kedepannya adalah semoga DEMA pada periode 2019 – 2020 bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya dan segala kekurangan dari kepengurusan DEMA sebelumnya bisa dicover oleh pengurus DEMA yang sekarang. Dan semoga apa yang telah direncanakan dan sepakati bersama bisa terlaksana semaksimal dan sebaik mungkin. Aminn..
Penulis : Emi sri rahayu fatimah (UKM JPC)
oleh aminahfaerob | Apr 28, 2019 | Artikel, Berita, Pengumuman
Institut Parahikma Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016 ini, membuktikan bahwa kampus yang masih berusia dini ini memang memiliki Sumber Daya Manusia yang luar biasa. Hanya dalam jangka waktu kurang lebih hampir 3 tahun, IPI sudah mampu mencetak mahasiswa sebagai duta Indonesia dalam ajang Internasional, khususnya pada program pertukaran pelajar Study of the U.S. Institutes for Student Leaders. Ini membuktikan bahwa untuk Go International tidak harus lulusan kampus negeri, melainkan kampus yang berorientasi overseas dan berkomitmen untuk menghasilkan alumni yang bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional.
Setelah melalui seleksi institut yang ketat, dengan beberapa mentor handal yakni Ms. Nurwahida, Mr. Abdi yang keduanya adalah dosen alumni Amerika dan mendapatkan beasiswa MoRA untuk melanjutkan doktornya di Australia dan Inggris, maka terpilihlah Mursyidin Yusuf sebagai representative program ini. Tes yang selanjutnya dilalui dalam Study of the U.S. Institutes for Student Leaders program antara lain essay, google form, recomendation letter dan personal statement), serta interview via Skype. Selain itu, motivasi Prof. Azhar Arsyad, rektor IPI, yang selalu menginspirasinya dalam berbagai aspek, seperti Bahasa Inggris, ICT, dan ilmu spiritual, banyak membaca, gali ilmu dari berbagai tokoh, membuat Mursid selalu giat berusaha dan belajar.
Mursyid, yang juga adalah Ketua Umum UKM Journalism and Pen Circle (JPC) serta demisioner ketua HMPS MPI ini berbagi pengalaman, “selama di IPI kami dibekali Bahasa Inggris selama 3 tahun, ICT, bekal agama, profesionalisme di prodi masing-masing, wawasan keilmuan dan kebangsaan di UKM JPC, dan banyak UKM yang bisa dijadikan pilihan guna mengasah bakat dan minat kami disini”.
Dia pun menambahkan bahwa dalam seleksi tes Exchange Student Program ini, ia diminta untuk menjabarkan segala hal terkait pengalamannya sebagai volunteer. Diantaranya, di IYG (Indonesian Youth Generation), KITA Bhinneka Tunggal Ika, IDMI (Ikatan Da’i Muda Indonesia), KPAJ, RPI (Relawan Pendidikan Indonesia), ReadPublik (komunitas literasi Makassar), HI (Human Iniatitive), dll. Di IYG bergerak di bidang pendidikan, sosial, kepemudaan dan lingkungan (terkhusus ke tujuan Sustainable Development Goals, SDGs). Telah diadakan sospro (social project) di pantai Losari dengan berbagai kegiatan, dan akhir April ini akan diadakan lagi IYA (Integrity Youth Adventure) yang kedua dalam skala nasional yg sasarannya anak SMA se-Indonesia dan bertempat di Malino nantinya.
“Komunitas lainnya adalah IDMI yang fokus di dakwah. Lebih kepada pengisian jadwal ceramah dan khotbah di masjid-masjid yang ada kerjasamanya dengan IDMI. Sedangkan KPAJ bergerak di sosial, terkhusus pada anak-anak jalanan. RPI bergerak di pendidikan secara umum, tapi juga aktif di sosial dan lingkungan. ReadPublik itu orientasinya hanya buat berita dan jadi penulis esai, opini dan puisi di websitenya. Selain itu, Asoli.id (Asosiasi Literasi) juga bergerak mirip dengan ReadPublik. (tambahannya berupa novel, cerpen dan cermin dan beberapa antologi) tapi cakupannya besar, sampai ke tingkat nasional. Saya juga aktif di yang Human Initiative (HI) yang bergerak di bidang sosial, dan di Kelas Inspirasi, saya pernah menjadi recruiter relawan pengajar dan dokumentator” ujarnya.
“KITA yang bergerak di bidang pendidikan dan perdamaian anti kekerasan juga mengadakan banyak kegiatan selain daripada kegiatan akademik yang bekerjasama dengan belasan komunitas serupa dengan kami. Seperti Gusdurian, Peacegen, IFLC, BSMI, komunitas Satap, Ikasa, AIM, hoax buster, kolaborasi.id, dll. Saya pernah menjadi project manager KITA (saat itu). Sekarang sebagai project officer Akademi KITA yang didalamnya ada beberpa kelas, seperti peace leadership class, peace leadership training, outdoor class, dan mentoring class (saat ini diusung TOEFL class yang pengajarnya adalah saya sendiri dan hanya untuk teman-teman di KITA). Saya bersyukur sekali karena di IPI juga sudah belajar TOEFL, jadi bisa sharing sama teman-teman”, tambahnya.
Salah satu komponen yang membuatnya lolos adalah pemahamannya mengenai pluralisme. “Kalau kita berbicara pluralisme, berarti kita bicara paham. Pluralisme adalah pemahaman mengenai banyaknya perbedaan, dalam hal ini, keagamaan. Religius freedom without looking down or caling down other religions. Pluralisme bermakna bagaimana kita bisa menyelami keseragaman dan tetap harmoni dalam perbedaan, tanpa mengatasnamakan agama-agama yang kita anut, dengan saling menghargai dan menerima satu sama lain tanpa menggunakan seragam agama (Islam, Kristen, dll) tapi bergaunkan Bhinneka (Bhinneka Tunggal Ika)”, jelasnya.
“Alasan ikut event ini karena sesuai dengan background pendidikan saya, pesantren dan IPI sebagai institusi islam dengan (temanya pluralisme), makanya tertarik. Saya mau tahu lebih mengenai Islam diluar penjelasan orangg Islam sendiri dan memperkenalkan Islam tanpa dalil Islam (al-Qur’an dan Hadis) tapi dengan pendekatan akal. Alasan lain juga pastinya ingin buat orang tua bangga dan menangis bahagia”, ungkapnya penuh bahagia.
Selain Mursid, peserta yang lolos mewakili Indonesia Timur adalah Maria Sarah Sohia Tay. Sementara dari Indonesia wilayah lainnya adalah Indra, Natalie, dan Reza. Mereka berlima akan berangkat pada tanggal 22 Juni mendatang. Yang akan dilakukan di Amerika nantinya yaitu mengenal budaya U.S. (dari segi agama dan sosial), belajar mengenai kepemimpinan, dan tour. Participants akan melakukan tour ke Salt Lake City, Utah, serta mengeksplor the SUSI theme from different perspectives. The Institute will end in Washington, DC, along with four other SUSI cohorts, for a closing event and opportunity to network with SUSI participants across regions and Institutes.
Penulis: Amhy Faezarobbani
oleh aminahfaerob | Apr 27, 2019 | Artikel, Berita
Pada Jum’at 26 April 2019, Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Institut Parahikma Indonesia (IPI) mengadakan seminar Talk on TESOL. Seminar yang mengusung tema “Education and Language Teaching” ini dipadati oleh peserta baik dari internal Prodi TBI maupun umum. Seluruh mahasiswa Prodi TBI, para Dosen baik dari dari Prodi TBI dan Prodi lain, serta para Staff IPI ikut berpartisipasi dalam seminar ini.
Seminar Talk on Tesol ini menghadirkan tiga pembicara handal yang merupakan dosen tetap Program Studi Tadris Bahasa Inggris. Mereka adalah Nurwahida, S.Pd.,M.A.TESOL yang mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Exploring learning strategies applied by a successful learner in bilingual program”, Fatmawati Akhmad, S.Pd.,MA mempresentasikan makalah yang berjudul “Teaching English Composition to the ESL Learners in the US” dan Khaliq Bashar, S.S.,M.Hum yang mempresentasikan proposal penelitian yang berjudul “The use of simulation and role-play teaching technique in improving students’ speaking ability in business English subject”.
Menurut ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris Aminah, S.Pd.I., M.Pd. seminar Talk on TESOL ini adalah salah satu Program kerja Prodi TBI yang akan diadakan secara rutin, minimal satu kali dalam satu semester. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan wawasan mahasiswa khususnya mahasiswa Prodi TBI tentang perkembangan penelitian dalam bidang pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris. Seminar yang wajib dihadiri oleh mahasiswa TBI seminar ini juga dimaksudkan untuk memberikan bekal dan gambaran kepada setiap mahasiswa dalam mempersiapkan tugas akhir mereka kelak, yaitu cara presentase ujian proposal, hasil, dan menulis laporan penelitian atau skripsi.
Selain itu, pihak prodi menyediakan Seminar Control Card yang dijadikan acuan seberapa aktif mahasiswa/i TBI berperan aktif dalam mengikuti Seminar Talk on TESOL, ataupun ujian proposal dan seminar hasil, serta seberapa aktif mereka menghadiri konferensi, seminar, atau workshop di luar IPI yang berkaitan dengan tema English Education, ujar Kaprodi menambahkan.
Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti acara ini, tidak sedikit peserta yang mengajukan pertanyaan seputar materi yang disajikan oleh presenters. Selain presentasi, acara ini juga selingi dengan ice breaking yang di bawakan oleh salah satu dosen Prodi TBI Asfiah Syam, S.Pd.,M.Pd sehingga menambah keceriaan para paserta yang hadir.
-
-
-
Ms. Fatma sedang mempresentasikan
Di akhir acara, ketua panitia Suryani Jihad, S.Pd., M.Pd memberikan closing statement yang menyampaikan bahwa mahasiswa semester VI sudah diperkenankan mengajukan judul penelitian untuk tugas akhir mereka. Selain itu ketua panitia juga menegaskan bahwa di Institut Parahikma Indonesia tidak ada budaya parcel baik dalam seminar proposal, seminar hasil ataupun ujian tutup yang dilaksanakan oleh mahasiswa, karena budaya ini akan memberatkan mahasiswa secara finansial dan mengurangi konsentrasi mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhirnya.
Penulis: Sri Mulyani
Komentar Terbaru