CARA UKM JOURNALISM AND PEN CIRCLE IPI  MENYEMARAKKAN RAMADHAN

CARA UKM JOURNALISM AND PEN CIRCLE IPI MENYEMARAKKAN RAMADHAN

 

UKM Journalism and Pen Circle sebagai salah satu lembaga kemahasiswaan di Institut Parahikma Indonesia (IPI) punya cara tersendiri dalam menyemarakkan bulan yang selalu dinanti oleh ummat islam ini. Dengan adanya 4 divisi antara lain public speaking, kepenulisan, jurnalistik, dan volunteer, anggota UKM ini mengadakan beberapa kegiatan.

Secara kelembagaan, UKM JPC adakan berbagi takjil dan buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar yang melewati depan kampus 1 IPI. Meskipun dengan takjil sederhana, namun semangat kebersamaan dan sukacita tetap terpancar lewat senyuman dan pembagian takjil yang dilanjutkan dengan bukber.

Di awal minggu bulan puasa, divisi public speaking mengadakan bedah buku The Lost Symbol written by Dan Brown yang dipaparkan oleh salah satu Pembina UKM ini, yakni bu Sri Mulyani. Walaupun buku ini ditulis dalam Bahasa Inggris, pemateri yang juga dosen Bahasa Inggris ini menjelaskannya dalam Bahasa Indonesia guna menambah wawasan mahasiswa dan nantinya bisa membacanya sendiri buku tersebut jika minat mendalaminya.

Dari divisi volunteer, anggota UKM JPC bekerjasama dengan beberapa komunitas volunteer  di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan di Kota Makassar guna berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang disponsori oleh Kodam XIV Hasanuddin bertajuk Pelangi Ramadan di GOR Makodam XIV Hasanuddin, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Minggu (19/05/2019). Acara ini dihadiri sedikitnya 850 peserta berasal dari panti asuhan dan anak binaan komunitas sosial

Menurut Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik mengatakan, “kegiatan ini bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di bulan suci Ramadhan ini. Kita mengisi kegiatan positif di bulan Ramadan untuk saling peduli itu tujuannya. Selain itu kita bersilaturahmi kepada komunitas sosial, anak-anak Jalanan, dan Panti Asuhan”.

Adapun rangkaian kegiatan  perlombaan yang dilaksanakan seperti lomba mengaji, nasyid, ceramah, adzan, dan dilanjutkan buka puasa bersama. “Kita harapkan kedepannya punya bekali baik bagi mereka, kita sebagai orang tua bisa tau bahwa mereka punya kreasi, punya inovasi, punya kepercayaan diri, dari itu mereka harus di latih,” tutur Maskun.

Sementara itu Koordinator Humas Panita, Andi Sitti Nasmah menyebutkan bahwa event tahunan ini melibatkan sedikitnya 33 komunitas. “Kita memang sudah konsep kegiatan ini sejak dua bulan sebelum memasuki Ramadan. Kita juga mengajak kerjasama TNI dan Polri, tahun lalu kita di SPN Batua, sekarang kita di Kodam XIV Hasanuddin,” ujarnya.

Selain divisi-divisi tersebut, divisi kepenulisan juga aktif membuat karya berupa puisi yang nantinya akan diterbitkan menjadi sebuah buku antologi puisi karya members. Majalah dinding pun ikut menjadi perhatian agar budaya literasi atau membaca serta menulis tetap menjadi ciri kaum cendekia khususnya di rana kampus.

Dan divisi selanjutnya adalah divisi jurnalistik yang mengadakan wisata reliji jurnalistik di minggu ketiga bulan ramadhan yang dalam kesempatan ini mengunjungi situs reliji di Gowa yakni Kompleks Makam Raja-raja dan Mesjid Tua Katangka.

Pada kunjungan tersebut, beberapa perwakilan jurnalis mewawancarai Ketua pengurus masjid tersebut. “seluruh makam yang ada di sekitaran masjid ini merupakan makam keturunan raja yang pernah terlibat dalam pembangunan masjid. Ada satu tempat khusus dipergunakan untuk sholat sunnah, sebelum masuk masjid, olehnya itu ada dua pintu masuk,” paparnya.

Di sela wawancara pengurus masjid dan masyarakat sementara ngabuburit dan dilanjutkan sholat maghrib berjama’ah.

Itulah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bulan Ramadhan kali ini. Hasil dari seluruh kegiatan UKM JPC beberapa diantaranya akan ditampilkan pada kegiatan Literacy Festival yang insha Allah akan dihelat setelah penerimaan mahasisw baru periode 2019/2020 nanti.

Salam Holistik, Salam Intelejensia!!!

 

 

Penulis: Emi Sri Rahayu (UKM JPC)

Editor: Amhy Faezarobbani

 

PROGRAM-PROGRAM PENINGKATAN RELIJIUSITAS MAHASISWA/I IPI

PROGRAM-PROGRAM PENINGKATAN RELIJIUSITAS MAHASISWA/I IPI

Character Building ataupun Inner Capacity merupakan program yang dicanangkan dalam rana pendidikan di tingkat nasional. Degradasi moral sebagai efek dari pengaruh media, lifestyle, pergaulan bebas, serta maraknya digital ikut mempengaruhi kondisi perkembangan jiwa peserta didik.

Sebagai salah satu institusi islam yang berada di Paccinongan, Gowa dan di Tamangapa Antang, Makassar ini, Institut Parahikma Indonesia juga sangat memperhatikan penerapan akhlaq utamanya dalam merealisasikan visi misi kampus yang terangkum dalam motto IPI yakni berperadaban, cerdas, dan terampil.

Pengajian mingguan yang diselenggarakan sekali seminggu menjadi rutinitas di institusi ini. Penanaman akhlaqul karimah melalui penjelasan dari beberapa ustaz yang pakar dibidangnya, menjadikan “alarm” bagi seluruh civitas akademika untuk mengontrol diri.

Diantaranya adalah menirukan akhlaq nabiyullah Muhammad S.A.W. yakni sifat-sifat Shiddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah. Sifat-sifat tersebut musti dikedepankan dan menjadi ciri sikap kemanusiaan karena pada dasarnya manusia juga memiliki HNDS (hawa, nafsu, dunia, syaithan). Seringnya mengikuti kegiatan tersebut (baca: wiridan), nantinya akan menjadikan pribadi yang gemilang selama berada di institusi ini hingga ketika terjun di masyarakat.

Dengan meneladani akhlaq beliau dan memetik ilmu hikmah yang dikaji melalui pendekatan Al-Qur’an dan hadits, seluruh civitas akademika mulai dari pihak birokrasi hingga mahasiswa melakukan segala hal dengan mengedepankan berbuat segalanya lillahi ta’ala. Implikasi kecilnya misalnya dalam menduduki jabatan maka yang dikedepankan adalah amanah serta tanggung jawab, bukan perebutan jabatan untuk mencari musuh.

Aspek kejujuran dapat juga terlihat dari adanya “honesty canteen”, dimana di kantin tersebut taka da yang curang, dan jika menemukan barang, maka barang tersebut diamankan atau ditipkan pada staf sampai ada pemilik yang mencarinya. Di samping itu di saat maulid juga adalah moment kebersamaan tetap terjalin melalui adanya perlombaan buat sokko dan telur maulid, lomba porseni yang di dalamnya ada kompetisi berupa qiro’ah, tadarrus, ceramah dalam 3 bahasa, dsb.

Penerapan sholat berjama’ah baik sholat dhuha dan sholat berjama’ah senantiasa diprioritaskan meskipun tanpa paksaan. Berdo’a dengan menggunakan bahasa inggris atau Indonesia, atau tadarrusan adalah hal yang lumrah dilakukan sebelum kelas dimulai, dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika yang tujuannya adalah melejitkan aspek relijiusitas mahasiswa.

Khusus di bulan suci Ramadhan ini, mahasiswa/i IPI seringkali mengadakan buka puasa bersama, mulai dari tingkat institut, dewan mahasiswa, hingga prodi dan UKM di seputar kampus dan luar kampus misalnya di panti asuhan. Bahkan mereka yang aktif di komunitas-komunitas luar juga mengadakan beraneka ragam kegiatan seputar bukber dan tarawih bersama.

Shalat tarawih pun diadakan berjama’ah bersama Rektor IPI, Prof. Azhar Arsyad, M.A. Sebelum tarawih, beliau memberikan nasehat-nasehat reliji yang sangat membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Setelah tarawih, mahasiswa/i biasanya minum es buah yang disediakan di kantin. Ini menunjukkan bahwa kekeluargaan sangat dikedepankan di kampus ini.

Bukan di bulan suci ini saja, mahasiswa/i IPI juga berkesampatan belajar langsung dengan beliau di sela antara setelah sholat magrib dan menunggu isya’. Bahkan setelah sholat isya’ pun jika memungkinkan, Prof Azhar memberikan motivasi dan belajar Bahasa Inggris. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang mau menimba ilmu langsung dari beliau.

Di pagi hingga siang hari, setelah kuliah, para mahasiswa/i mengisi waktunya dengan sholat berjama’ah atau dengan tadarrus Al-Qur’an. Atmosfir ala pesantren ini menjadikan seluruh civitas akademika nyaman dan bersemangat untuk beribadah.

Penulis: Yuda Al-Awwam  (UKM JPC)

Editor: Amhy Faezarobbani