oleh aminahfaerob | Jun 23, 2020 | Artikel, Berita, Pengumuman
Di masa pandemi Covid-19, banyak kegiatan sosial maupun akademik terus berlangsung, Di tengah keadaan ekonomi, serta korban jiwa akibat Corona yang terus berjatuhan dari hari ke hari, sepatutnya tidak boleh membuat kita patah semangat untuk terus menjalankan roda kehidupan.
Demikian pula yang dijalankan oleh seluruh civitas akademika Institut Parahikma Indonesia. Segala bentuk administrasi kampus dilakukan dengan cara work from home, dan virtual meeting. Proses pembelajaran juga diintegrasikan dengan Learning Management System (LMS) resmi IPI dan berbagai media online lainnya. Selain proses pembelajaran, mahasiswa juga aktif pada kegiatan non akademis dan aksi kemanusiaan, dan sejak memasuki masa New Normal, protokol kesehatan tetap selalu diutamakan.
Proses pembimbingan draft skipsi secara daring, bahkan KKN pun dilakukan di daerah mahasiswa masing-masing dengan menjalankan seluruh protokol kesehatan dan membantu masyarakat sekitar dalam rangka pemantauan warga terdampak Corona. Tak luput juga berbagai hal terkait pembersihan lingkungan, penyemprotan disinfektan, reboisasi, hingga advokasi bersama pihak pemerintah dan kesehatan setempat dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat akhir pada KKN di daerahnya.
Study from home tidak membuat mahasiswa/i berdiam diri saja, sembari belajar atau menunggu tugas dari dosen. Mereka berinisiasi mengadakan Webinar baik melalui media Whatsapp maupun Zoom. Sebagaimana webinar yang dilakukan oleh HMPS PAI bertajuk Bincang Pendidikan: Kuliah, IPK atau Organisasi pada (21/06/2020) dan Tips Menulis Esai & Strategi Menembus Media yang dilaksanakan oleh UKM Journalism and Pen Circle (JPC) pada (16/05/2020).
Tak Cuma itu, UKM JPC juga berkarya dari rumah, dengan menulis puisi yang tergabung dalam Buku Antologi Puisi: “Candu Makna di Pelangi Aksara”. Buku ini sementara dalam proses percetakan dan ber ISBN. Dalam buku ini, terdapat Kata pengantar dari Rektor IPI yang sangat mengapresiasi karya tim UKM JPC tersebut. “Pengembangan neuron yang bermuara pada pikir serta rasa yang berpangkal di dada ditorehkan di atas canvas seni oleh para mahasiswa dan Pembina tak disangka menuai hasil yang menggiurkan untuk terus diasah, digali, dan dijewantahkan. Life is short and Art is Long”, ungkapnya secara tertulis”.
Aksi Peduli Kemanusiaan pun dilakukan oleh Mahasiswa/i IPI diantaranya pada saat banjir yang terjadi di Kab. Bantaeng dan Jeneponto beberapa waktu silam, akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak kerugian yang meresahkan masyarakat sekitar pada Jum’at 12 Juni 2020. Melihat kejadian tersebut UKM Seni Budaya Al-Jazeerah Institut Parahikama Indonesia memiliki antusiasi tinggi terhadap korban banjir.
“Kita harus saling membatu saudara kita yang sedang terkena musibah banjir”, tutur Koordinator Musik UKM Seni Budaya Al-Jazeera, Alwyn Yasin.
“Ada beberapa pakaian dan sembako yang kami serahkan secara langsung kepada masyarakat setempat tanpa ada perantara, pembagian bantuan itu diberikan di Jl. Bakri dan Pasar sentral Bantaeng, di mana daerah tersebut yang mengalami kerusakan parah akibat banjir tersebut”, ujar Ketua UKM Seni Budaya Al-Jazeera, Saldy Eka Putra. Bantuan ini disalurkan pada Minggu, (14/06/2020).
Oleh: Besse Khadijah (UKM JPC)
oleh aminahfaerob | Jun 4, 2020 | Artikel, Berita, Pengumuman
Di tengah pandemi Covid-19
di seluruh penjuru dunia, kita dituntut untuk tetap optimis. Menjaga kesehatan
fisik (imun tubuh), stay at home, social/
physical distancing, dan berbagai anjuran pemerintah, pemuka agama, serta
garda depan kesehatan menjadi hal yang musti kita patuhi.
Institut Parahikma
Indonesia (IPI) telah lama mempersiapkan diri dalam menghadapi kondisi terkhusus
di saat situasi mengharuskan seluruh civitas akademika untuk work and study from home. Selama masa
PSBB, pembelajaran online dan meeting dilakukan secara virtual. Penerapan Learning
Management System yang dikombinasikan dengan berbagai media online lainnya
(Zoom, Skype, Canvas, WhatsApp, Google Classroom, Youtube, dll) merupakan kreativitas dan seni tersendiri
dalam proses belajar mengajar.
Selain dimensi ICT,
prosesi akademisi kampus juga dilengkapi dengan adanya Diskusi Spiritual secara
virtual guna menjaga integritas sesama muslim, refleksi diri, dan menambah
wawasan. Dalam beberapa tahapan, Ramadhan di IPI menginisiasi Webinar berbentuk
diskusi ilmiah yang dihadiri oleh kurang lebih 80 Professor, dosen-dosen, dan
berbagai kalangan yang tertarik mendalami wacana irfani, filsafat, akademis,
kebangsaan, dan keislaman. Kegiatan ini dihadiri bukan saja oleh peserta dari
Indonesia, tapi juga dari beberapa negara lain seperti Amerika, Taiwan,
Malaysia, dll.
Pemateri-pemateri yang
dihadirkan pada 5 kali Diskusi akademis bernuansa spiritual wisdom selama Ramadhan dengan IPI bertindak sebagai host antara
lain: Tokoh International yang berdomisili di dalam dan luar negeri, seperti: Dr.
Waryani Fajar, Prof. Dr. Imam Suprayogo., Ph.D, Prof. Dr. Imam Suprayogo, Prof.
Dr. Azhar Arsyad, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, dan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
(Indonesia), Prof. Dato’ H. Shushilil Azam Bin Shuib (Malaysia), Imam Shamsi
Ali, MA (Amerika) dan Ottawa Abdul Kadir Jaelani (Kanada). Meskipun diskusi ini
diadakan secara daring, namun peserta antusias mengikuti kegiatan melalui
aplikasi Zoom ini. Di penghujung rangkaian diskusi (ke-lima), IPI hadirkan Dr.
K.H. Aswin. R. Yusuf pada (21/05/2020), dengan mengulas tema “Unfolding The Secret of Kaaba (Baitullah)”.
Pasca idul Fitri, IPI
menghelat Halal bi Halal Virtual bersama
seluruh civitas akademika tepatnya pada (03/06/2020). Pada kesempatan ini,
Rektor IPI, Prof. Azhar Arsyad, menyampaikan pada peserta Virtual ini seputar trilogy
IPI dan substansi hikmah. “Mengapa kampus ini disebut Parahikma? Kata tersebut
diambil dari kata (para) dan (hikmah). Para bermakna ‘berbagai’, dan hikmah
bermakna ‘taufik dan petunjuk dari Allah’. Dalam Al-Quran, kata hikmah berulang
kali disebut seperti pada Surah (Yasin:2), (Al-Baqarah: 151), dll”, jelas Prof.
Azhar.
“Menurut Jacqueline Small
dalam bukunya “Trasformers”, tiap
diri manusia ada yang disebut fragmented
self (fisik/raga materi) dan True
self (ruh/spiritual). Diri fisikal semestinya dikontrol oleh jiwa spiritual”
tambahnya. Penjelasan tersebut merupakan sekelumit pemaparan rector yang
dominan disampaikan pada slide PPT dalam Bahasa Inggris, mengingat Trilogi IPI
adalah Bahasa Inggris, ICT, dan spiritual
wisdom.
Pembentukan spiritual wisdom ialah cara IPI
menanamkan pendidikan karakter atau inner
capacity serta jiwa nasionalis pada mahasiswa maupun para dosen dan staf.
Menjadikan nabi Muhammad sebagai suri tauladan dalam menangkal/ menundukkan HNDS
(hawa, nafsu, dunia, syaithan) agar menjadi pribadi yang mengedepankan
perdamaian, persatuan, dan meneladani sifat nabi yakni shiddieq, tabligh, amanah, dan fathonah.
Pengajian mingguan dalam rangka character
building seperti ini selalu diadakan sebelum Corona dan akan dilanjutkan
lagi pasca Corona di semester depan. Hal ini dilakukan, karena IPI memiliki
visi mencetak alumni yang berperadaban, cerdas, dan terampil demi menyongsong
segala peluang dan tantangan di masa akan datang.
Penulis: Amhy Faezarobbani
Komentar Terbaru