Gowa – Acara Homecoming mahasiswa KKN IPI digelar pada tanggal 3 Februari 2025 di aula IPI ‘Aisyiyah yang dihadiri oleh Pimpinan Institut, para Dosen Pembimbing Lapangan, Civitas akademik, dan seluruh mahasiswa KKN yang telah melaksanakan tugasnya. Sebagai laporan pertanggungjawaban, setiap posko memberikan laporan program kerja serta pesan dan kesan pada kegiatan acara Homecoming Mahasiswa KKN IPI VI 2024.
Kegiatan ini merupakan peyambutan mahasiswa Institut Parahikma Indonesia (IPI) ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan setelah kurang lebih sebulan lamanya melaksanankan KKN mulai pada tanggal 9 Desember 2024 – 8 Januari 2025. Sebanyak 71 mahasiswa didelegasikan untuk melaksanakan KKN Tematik ke-VI. Mereka tersebar di 2 kabupaten dengan 6 posko, yakni 2 kelurahan di Kabupaten Gowa dan 4 kelurahan di Kabupaten Bantaeng.
Patur Rahman, S.Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Panitia KKN IPI VI 2024 menyampaikan rasa syukurnya karena para mahasiswa di lokasi KKN masing-masing dapat menjaga nama baik kampus. Bahkan lebih dari itu, banyak warga yang berat ditinggalkan, salah satunya adalah ibu posko dusun Ereng-Ereng yang sempat menangis hingga pingsan disaat perpisahan.
Sambutan dilanjut oleh Rektor IPI ‘Aisyiyah Sulsel, Dr. Hj. Nurhayati Azis, S.E., M.Hum. dengan memberikan apresiasi, “Yang menjadi penilaian masyarakat, bahwa IPI berbeda dengan kampus lain ketika melakukan KKN. Hal ini disampaikan dari hati nurani para masyarakat ketika saya berkunjung. Kita harus sama-sama mempertahankan kualitas ini. Kemampuan pidato dan berbahasa Inggris, tidak menjadi kesulitan di kalangan mahasiswa IPI. Ilmu yang dimiliki perlu selalu dicurahkan kepada siapa, kapan, dan dimanapun agar terus bermanfaat.”
Tibalah saatnya pemaparan laporan program kerja setiap perwakilan posko dengan menampilkan video dokumentasi kegiatan KKN. Sejumlah 6 posko yakni dari Kabupaten Gowa dibagi antara Posko Kelurahan Tamaona dan Posko Lingkungan Datarang. Demikian pula dengan Kabupaten Bantaeng yang mencakup Posko Kelurahan Bontomanai, Posko Kelurahan Bontoatu, Posko Kelurahan Ereng-ereng, dan Posko Kelurahan Bontotiro.
Adapun Posko Kelurahan Tamaona memiliki 7 program kerja terlaksana, diantaranya sebagai program unggulan yakni penyuluhan agri preneurship, di mana para petani bersyukur untuk inovasi tersebut. Demikian Posko Lingkungan Datarang yang giat membuat keripik talas bersama Pimpinan Aisyiyah Setempat dan memasarkan secara digital, dan juga program kerja unggulan lainnya. Program pembuatan profil kelurahan yang dilaksanakan Posko Kelurahan Bontoatu mendapat apresiasi dari pemerintah setempat kerena promosi kelurahan termaktub secara online di Wikipedia. Serupa Posko Bontotiro dengan rencana tindak lanjut untuk pemberdayaan masyarakat lewat pendidikan, agama, dan ekonomi.
Berikut dipaparkan dari 2 Posko yang berlokasi di perkotaan pada Kabupaten Bantaeng. Disampaikan bahwa lokasi KKN mereka yang di desa dengan kota memiliki dinamika berbeda. Di kota tidak ada sawah dan lumpur, yang ada ledakan petasan dan kriminal. Namun itu tidak menyurutkan Posko Kelurahan Bontomanai karena dapat berinovasi dengan masyarakat, memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman bahan dapur, dan sejumlah pengajaran untuk anak-anak. Sama halnya Posko Kelurahan Ereng-Ereng yang tetap fokus pada skill, yakni bela diri tapak suci, Bahasa Inggris, desain canva, baca Qur’an, hingga senam lansia.
Untuk intip keseruan KKN IPI Angkatan VI ini, yuk stalking Instagram mereka:
- Kelurahan Ereng-Ereng:
https://www.instagram.com/kknipi.erengereng2024?igsh=b3BrdHJ3YWJtdWpy
- Bonto Manai
https://www.instagram.com/kkn.bontomanai?igsh=MWQ3cnM3eHN1ODVueg==
- Bonto Atu
https://www.instagram.com/kkn.bontoatu.bantaeng?igsh=MXNudTQ1YXRpcWljcA==
- Bonto Tiro
https://www.instagram.com/kknipi_bontotiro?igsh=MXB3d3UxdDBvZDc3cA==
- Datarang
https://www.instagram.com/datarang_kknipi24?igsh=MW45M2x4MW9iemFreg==
- Tamaona
https://www.instagram.com/kkn.tamaona?igsh=MXNhdWZvd2N3OG01cQ==
Seluruh proker yang dilaksanakan mahasiswa KKN tersebut sejalan visi IPI ‘Aisyiyah Sulsel yakni tercapainya hikmah kearifan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, maka program KKN tetap terlaksana dengan inovasi yang tetap preservasi, di desa dan di kota.
Penulis: Adibah
Komentar Terbaru