Tak dapat dipungkiri bahwa manusia dikenal dengan sebutan Zoon Politicon atau lebih dikenal dengan sebutan ‘makhluk sosial’. Sudah menjadi suatu keharusan untuk menghidupkan kepedulian terhadap orang lain terhadap semua kalangan. Setiap orang punya stigma yang berbeda-beda, baik individual ataupun komunal.
Salah satu komunitas yang peduli akan orang di sekelilingnya adalah Kelas Inspirasi Makassar (KIM). KIM ialah sebuah komunitas dimana mereka dikenal dengan sebutan “Inspirator”, bergelut di bidang pendidikan, spesifiknya kepada anak-anak yang duduk di Sekolah Dasar.
KIM juga adalah organisasi yang dicetuskan oleh beberapa alumni Indonesia Mengajar yang kemudian salah satunya berkembang di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kelas Inspirasi Makassar mengadakan kegiatan tahunan yang disebut dengan Hari Inspirasi, yaitu satu hari di mana notabene yang menjadi pengajar bukanlah pengajar, dosen/guru tapi berbagai macam profesi, seperti tentara, arsitek, polisi, insinyur dan lain-lain.
Tahun ini adalah yang ke-7 kalinya diadakan Hari Inspirasi. Terdapat 14 sekolah yang menjadi tempat para relawan pengajar dan dokumentator menginspirasi anak-anak SD. Seperti di SDN Lakkang, SDN Tamamaung, SDI Paropo, SDI Gunung Sari Baru, SDI Rappojawa dan masih banyak lagi.
Dalam kesempatan ini terdapat kurang lebih 100 relawan pengajar dan 30 relawan dokumentator (photographer dan videographer). Namun sebelum itu, ada yang menjadi pelopor terpilihnya para relawan tersebut. Panitia. KIM kali ini dikoordinatori oleh Therry Algifary. Adapun panitia yang ikut terlibat (mahasiswa IPI) adalah Mursyidin Yusuf dan Nurhadisa khusunya di divisi recruitment.
Divisi yang menangani kandidat relawan dan fasilitator serta sebagai interviewer disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KI. Pada hari Briefing, Therry mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin KI dan paling sukses di Sulawesi. “Saya banyak belajar di KI ini dan saya harap kegiatan ini tidak stagnan di KIM 7”, ujarnya.
Salah satu sekolah yang memberikan izin Kelas Inspirasi
Makassar menginspirasi warganya adalah SDI Gunung Sari Baru. Kepala SD tersebut menuturkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini adalah salah satu kegiatan sosial yang sangat berkesan. Terutama sekolah yang menjadi Hari Inspirasi. “Ini bukan kali pertama
Kelas Inspirasi Makassar datang di sekolah kami, di KIM 4 juga pernah. Jadi KIM 7 ini pasti akan lebih spektakuler lagi,” ucap pak Syamsul.
Dengan tema “Merajut Mimpi Bersama Anak Negeri”, pastinya Kelas Inspirasi Makassar memaksimalkan segala keperluannya, mulai dari rekruitment panitia, pengajar dan dokumentator, fasilitator, hari briefing, hari inspirasi, dan berakhir di hari refleksi sore tadi. Tak perlu banyak tenaga untuk menyukseskan kegiatan tersebut , cukup dengan menerapkan 7 sikap dasar KI, maka semuanya akan baik-baik saja.
Adapun 7 sikap dasar itu adalah sukarela, bebas berkepentingan, tanpa biaya, siap belajar, turun tangan langsung, siap bersilaturahmi dan tulus. Akhirnya, dengan menerapkan 7 sikap dasar tersebut, Hari Inspirasi KIM 7 yang jatuh pada Senin 18 Maret 2019 dan berakhir di Hari Refleksi pada Minggu, 24 Maret 2019 tersebut membuahkan hasil.
Semua sekolah dengan tangan terbuka menyambut kedatangan teman-teman inspirator. Tetap berkarya dan tumbuhkan kepedulian kepada siapapun, termasuk anak-anak. “Relawan itu tidak dibayar bukan karena tak bernilai, tapi tak ternilai”. –Anies Baswedan (Pencetus Indonesia Mengajar).
Oleh: Yuda Al-Awwam (UKM JPC)
Komentar Terbaru