TAGS: IPIpai

mdv 2

Makassar, 26 april 2019

Mengabadikan setiap moment penting dalam kehidupan, merupakan hal yang wajib bagi kaum milenial, baik berupa foto moment atau mengabadikan melalui video dokumentasi. Namun masih banyak orang yang beranggapan bahwa untuk mendokumentasikan video moment terbaik kita, harus memerlukan peralatan mumpuni seperti kamera DLSR ataupun SONY dan sejumlah merek kamera ternama.

Makassar Digital Valley, mengubah pola fikir tersebut dengan mengadakan Sharing Tips video editing by handphone, pada tanggal 26 april 2019, di kantor Makassar digital valley, jl. AP. Pettarani, no.13. Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan tips dan cara mendokumentasikan moment mereka, cukup dengan menggunakan smartphone yang ada di genggaman.

Kakak Ning Aini selaku pemantik dalam sharing session ini mengungkapkan, “Seiring dengan berkembangnya teknologi, mendokumentasikan moment melalui foto dan video tidak lagi menjadi hal yang rumit. Formula yang kita butuhkan dalam membuat video yang menarik pun cuma beberapa; Handphone; kreatifitas; backsound; dan koneksi internet”. “Dengan modal tersebut anda telah mampu untuk mendokumentasikan moment anda dengan cara yang keren, tanpa memakai budget berlebihan, dan menggunakan smartphone yang simple dibawah kemana-mana,” tambahnya

Acara ini dihadiri oleh 28 peserta dengan latar belakang yang berbeda. Para peserta begitu antusias dalam menyimak materi, dan turut aktif dalam sesi tanya jawab. Melalui acara ini, diharapkan teman-teman peserta mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat untuk mengabadikan moment mereka, atau moment orang lain. Skill ini juga bisa menjadi pekerjaan yang dapat menghasilkan penghasilan sampingan jika telah menjadi hobi anda, seperti video maker, dubbing video, video advertisement dan sebagainya, bahkan anda bisa saja menjadi seorang digitalprenuer dalam rangka mengahadapi industri 4.0.

Fauzan, salah satu perserta berasal dari Institut Parahikma Indonesia, prodi PAI ini sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Di samping karena hobi, dia bisa mengasah kompetensinya sebagai digitalpreneur. IPI dengan salah satu dari trilogi sistemnya, yakni ICT, sangat memotivasi mahasiswa untuk terus meningkatkan skill di bidang ini dan melanjutkannya menjadi side job untuk menambah pemasukan secara mandiri.

 

Penulis: Rahmat Fauzan (UKM JPC)

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen − 4 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.