oleh azhar | Des 6, 2018 | Berita
Malam Sabtu digunakan oleh mahasiswa/(i) Institut Parahikma Indonesia (IPI) Gowa khususnya yang berkecimpung di BEM IPI Gowa ini dengan menggelar bazar yang berbeda dari bazar-bazar sebelumnya. Bazar ini bertempat di Kafe Coffee Tetta Jl. Mustafa Daeng Bunga, Paccinongan, Somba Opu pada tanggal 30 November 2018 pukul 19.00 WITA.
Kali ini, teman-teman dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Parahikma Indonesia (IPI) Gowa menggelar Diskusi Publik yang bertema: “Kepeloporan Mahasiswa dalam Mengubah Nasib Bangsa”, ini sungguh luar biasa dan memperoleh apresiasi dari para tamu yang berkunjung. Panitia menghadirkan dua pemateri handal yaitu Muh. Asriady, S.Hd., M.Th.I dan Takdir Khair, S.Pd.I., M.Pd yang juga adalah dosen dari Institut Parahikma Indonesia.
Asriady memandang bahwa “Pelopor adalah seseorang yang merupakan salah satu yang pertama untuk daerah tertentu, sehingga ia harus menemukan jalan tanpa memperoleh manfaat dari pengalaman orang lain. pelopor juga bermakna berjalan terdahulu atau di depan, perintis dan pembuka jalan”. Dia pun menambahkan bahwa pelopor itu mimpinya besar, kinerjanya hebat, dan prestasinya dahsyat. Ia mengutarakan 3 hal yang perlu di perkuat dalam kepeloporan, yaitu:
- Karakter yang tangguh artinya akhlak yang tangguh.
- Kompetensi artinya berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
- Literasi artinya keterbukaan dengan ICT, baca, dan sebagainya.
Beda halnya dengan Takdir yang menyatakan bahwa dalam memandang kepeloporan, seharusnya kita melihat dari segi buruknya dan dibalik itu kita akan melihat hal yang lebih baik. Jika ingin menjadi pelopor jadilah mahasiswa yang bernilai. Selain itu jadilah mahasiswa yang berani tampil beda dari mahasiswa lainnya, prinsip yang harus di pegang sebagai mahasiswa yaitu lakukan hal yang biasa, tapi menurut orang lain itu luar biasa”.
Adapun pertanyaan yang sempat diajukan datang dari beberapa tamu bazar yang sempat berhadir yakni dari Maulidatul Mukarramah, dan Nur Hadisa. Diskusi ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Semoga nuansa ilmiah tetap hidup dikampus yang bercirikan “berperadaban, cerdas, dan terampil” ini.
Oleh: Nurul Qayyum (UKM JPC)
oleh azhar | Sep 24, 2018 | Berita, Pengumuman
Kegiatan Parahikma Fair yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Parahikma Indonesia telah berakhir. Parahikma Fair yang berlangsung selama 3 hari tersebut telah membuahkan hasil yang memuaskan kepada peserta yang ikut berpartisipasi, begitupun bagi panitia pelaksana yang tak kenal waktu dalam menjalankan tugasnya.
Tepat pada hari Minggu, 23 September 2018, kegiatan dengan tema “The Next Avant-Garde” berakhir dan penutupan berlangsung di kampus 2 Institut Parahikma Indonesia. Andi Dzulfahmi selaku ketua pelaksana menuturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam mensukseskan kegiatan yang disponsori oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam tersebut. “Kami selaku panitia memohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pelaksanaan kegiatan ini terdapat banyak kesalahan, karena semua itu di luar kehendak kami”, tutur Fahmi dalam sambutannya.
Tak hanya ketua panitia, kurator umum Parahikma Fair 2018 pun sangat mengapresiasi kinerja panitia, staff dan dosen yang turut membantu. Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang berpartisipasi. “Ini adalah sebuah langkah, sebagai batu pijakan untuk Parahikma Fair yang lebih besar. Terima kasih kepada seluruh stakeholders yang membantu kami dalam mensukseskan Parahikma Fair 2018”, ucap Fatur.
Parahikma Fair yang dimulai pada 21 September itu menuai banyak pujian dari peserta dengan berbagai latar belakang. Salah satunya berasal dari Dr. Muhammad Rusydi, S. Pd. I., M. Pd. I. sebagai salah satu pihak yayasan Parahikma yang menutup kegiatan secara resmi menjelaskan bahwa kegiatan ini bernilai positif dan kelak mengantarkan kepada kesuksesan.
Beliau juga memberikan gambaran orang sukses kepada audience. “Salah seorang peneliti Perancis dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kunci kesuksesan adalah giat. Itulah kenapa kebanyakan lulusan Harvard University berhasil, karena mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyongsong keberhasilan”, ujarnya.
“Kalah menang itu biasa dalam pertandingan”, pastinya kita sudah tak asing lagi dengan kalimat tersebut. Parahikma Fair telah memberikan pengaruh besar kepada peserta, semoga ini menjadi langkah awal agar IPI lebih dikenal di khalayak luas. Adapun nama-nama peserta yang berhasil meraih juara dan membawa pulang uang tunai adalah sebagai berikut:
- Tilawah
- Juara 1 : Muh. Akbar dari MA DDI Takkalasi, Barru.
- Juara 2 : Dwiyanti dari MA DDI Kanang, Sulbar.
- Juara 3 : Muh. Rijalul Fiqri dari Ponpes DDI Sultan Hasanuddin
- Arabic Speech
- Juara 1 : Ainun Jariyah dari MA Darul Arqam.
- Juara 2 : Muh. Nashim Adil dari MA DDI Kanang, Sulbar.
- Juara 3 : Muh. Thariq dari MA Darul Arqam.
- English Speech
- Juara 1 : Bilal Aditya Yuriadi dari SMAN 16 Makassar.
- Juara 2 : Kadaruddin dari MA DDI Kanang, Sulbar.
- Juara 3 : Andi Rezky Muh. Nur dari SMA IT Darul Istiqamah, Maros.
- Hafidz
- Juara 1 : Muh. Ramadhan dari MA Guppi Samata.
- Juara 2 : Muh. Yusran Ihsani dari MAN 3 Makassar.
- Juara 3 : Fatimah Nur Makkah dari SMA IT Darul Istiqamah, Maros.
- Essay
- Juara 1 : Resti (Jalan Panjang Menuju Kesetaraan Gender) dari Universitas Hasanuddin
- Juara 2 : Ainul Yakin Fatta (Paradoks Perempuan dalam Kesenian) dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
- Juara 3 : Z Moh. Radhi al-Hafiedz I. T (Kamu Dulu Baru Pemimpinnya) dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
- Akustik
- Juara 1 : Yok Akustik.
- Juara 2 : Bangku Pelosok.
- Juara 3 : Go Ahead.
Selamat kepada seluruh pemenang, dan bagi yang belum beruntung, semoga ini menjadi langkah untuk terus mengasah bakat mejadi lebih baik lagi. Seluruh pihak Institut Parahikma Indonesia menghaturkan banyak terima kasih pada seluruh tamu dan peserta lomba beserta supporter yang turut berpartisipasi meramaikan dan antusias mengikuti event ini.
Oleh : Yuda al-Awwam (UKM-JPC)
oleh azhar | Sep 23, 2018 | Berita, Pengumuman
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Parahikma Indonesia mengadakan kegiatan Parahikma Fair yang diadakan selama 3 hari. Pada hari Sabtu, 22 September 2018, yang merupakan hari kedua rangkaian Parahikma Fair, terdapat kegiatan Workshop Intenational Journal Writing dan TOEFL Prediction (Workshop & Tryout) yang dilangsungkan di gedung utama kegiatan, kampus II Institut Parahikma Indonesia. Workshop ini diikuti kurang lebih 120 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan umum dari daerah Gowa dan Makassar.
Workshop International Journal Writing menghadirkan dua pemateri yaitu Andi Anto Patak, S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku the Chief advisor of Mendeley yang membawakan materi seputar cara membuat sitasi dan referensi paper/tesis menjadi otomatis terkoneksi. Kemudian dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Dr. Kaharuddin, S.IP., M.Hum selaku Internatianal journal reviewer yang menjelaskana seputar Writing and Publishing Paper for International Scientific Journal. Beliau memotivasi peserta, “teruslah menulis apapun statusmu tidak peduli apakah itu dosen, profesor, doktor ataupun mahasiswa semua wajib menulis”.
Setelah kegiatan pertama berakhir, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kedua yakni Workshop & TOEFL Tryout yang dipandu oleh penerima beasiswa Fulbright 2013-2015, Nurwahidah S.Pd., M.A. TESOL. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah & mengetahui kemampuan peserta dalam hal Bahasa Inggris khususnya kepada mereka yang ingin melanjutkan pendidikan keluar negeri ataupun berkecimpung dalam dunia kerja. Di ruangan berbeda, penjurian lomba Esai dilakukan oleh juri. UKM Journalism and Pen Circle membuka lapak baca, serta beberapa dagangan kecil-kecilan pun turut memeriahkan acara hari ini.
Parahikma fair 2018 ini secara resmi dibuka oleh pembina yayasan Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Pada tanggal 21 september 2018 bertempat di lokasi yang sama. Pembukaan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Pembukaan berlangsung pada Pukul 09:00 WITA yang diawali dengan sambutan tari dari UKM Al-Jazeerah Institut Parahikma Indonesia dimana seluruh civitas akademik pun ikut turut meramaikan acara pembukaan acara tersebut.
‘’Ini bukan hanya ajang perlombaan untuk mendapatkan hadiah tapi dengan adanya acara ini juga menjadi melatih seberapa besar kemampuan dirimu’’, jelas Rektor IPI, Hasbi, S.E., M.Ak pada sambutannya. DI hari yang sama, setelah pembukaan, dilangsungkan beberapa perlombaan diantaranya tilawah yang dilaksanakan masjid sedangkan lomba Arabic and English speech untuk siswa SMU/MA sederajat dilaksanakan di gedung serba guna. Di sela-sela acara Parahikma Fair ini, hiburan akustik menjadi penyegar suasana.
Fatur Rahman selaku ketua umum kurator menjelaskan bahwa acara ini dibuat dengan persiapan yang sangat minim dan butuh semangat serta kerja keras yang lebih baik lagi dari seluruh panitia agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik hingga akhir acara nanti. Kegiatan ini disponsori oleh Kementrian Agama Republik Indonesia dan diliput TVRI dan didukung oleh Dinas Sosial, Pemerintah Kota Makassar, Estetika UINAM, dan banyak lagi.
Event ini diharapkan menjadi ajang silaturahmi, promosi kampus, memperluas wawasan seputar dunia akademik kampus serta mengasah bakat serta minat generasi muda terkhusus yang berdomisili dan menjalani pendidikan di wilayah Gowa dan Makassar.
Oleh: Hardianti, Nurhadisa, & Asrina (UKM_JPC)
oleh azhar | Sep 5, 2018 | Berita, Pengumuman
Institut Parahikma Indonesia (IPI) kembali mengadakan salah satu kegiatan rutin tahunan dalam rangka penerimaan mahasiswa (i) baru tahun ajaran 2018/2019, Halaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH) ketiga.yang akan berlangsung selama tiga hari ini dibuka pada tanggal 03 September 2018. Pembukaan HIKMAH di awali dengan persembahan tari ‘Mappaddupa’ oleh mahasiswi IPI. Kegiatan ini diadakan di kampus dua IPI, di Jl, Tamangapa Raya, Antang, Makassar
HIKMAH ketiga kali ini dibuka langsung oleh. H. Abdul Muis, M. Ed., TESOL, salah satu dewan pembina Institut Parahikma Indonesia. Sebelum membuka kegiatan, beliau berpesan kepada mahasiwa baru agar memiliki semangat belajar yang tinggi dengan mengembangakan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Perkembangan IPI diusianya yang masih terbilang sangat muda cukup membanggakan dibawah bimbingan Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. IPI mampu menunjukkan eksistensinya sebagai kampus berbasis agama yang mempunyai motto berperadaban, cerdas, dan terampil, dengan berbagai prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa(i) nya.
Mansyur Abyed, S. Pd. I., M. Pd. I. selaku ketua panitia berharap agar mahasiswa IPI bisa menjadi teladan di tengah masyarakat dan berguna bagi bangsa dan agama sehingga IPI bisa ,menjadi salah satu harapan untuk kemajuan bangsa serta tidak kehilangan ‘nilai jual’ yang sudah dikenal baik oleh masyarakat, khususnya dalam pengembangan kemampuan berbahasa asing (Arab dan Inggris), ICT dan ilmu agama.
“Selamat datang mahasiswa Institut Parahikma Indonesia tahun ajaran 2018/2019”, ucapnya sebelum memulai sambutannya. “Ketahuilah, bahwa kalianlah yang akan menjawab tantangan zaman dan membenahi benang kusut permasalahan di negeri ini. Maka dari itu, jadilah mahasiwa yang berguna yang dibanggakan oleh orang tua kalian, begitupun dengan negara ini”, tegasnya. Tak lupa, beliau memberikan gambaran sejarah singkat berdirinya IPI. Pada akhir sambutannya, beliau mengutip kalimat pamungkas Ir. Soekarno “Gantungkan cita-cita kalian setinggi langit, kalaupun jatuh kalian akan jatuh di antara bintang-bintang”, yang disambut dengan tepuk tangan semangat dari semua mahasiswa.
Sambutan berikutnya diberikan oleh Pjs Rektor Institut Parahikma Indonesia Hartas Hasbi, SE, M. Ak. Beliau memberikan wejangan kepada mahasiswa tentang pentingnya sebuah tanggung jawab. “The price of the big thing is responsibility, harga dari sesuatu yang besar itu adalah tanggungjawab”, ucapnya di sela-sela sambutan. Beliau juga berpesan agar semua mahasiswa IPI bisa menjadi agent of change yang kelak akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Sambutan yang hangat juga diberikan oleh ketua BEM IPI, Andi Dzulfahmi. Ia menegaskan bahwa tidak ada perpeloncoan dan istilah senioritas di IPI. Mahasiswa yang lebih senior adalah seorang kakak yang harus memberikan teladan yang baik bagi adik-adik yuniornya dengan mengajarkan hal-hal positif dan bermanfaat. “Saya sampaikan kepada mahasiswa baru, jangan pernah berikan sesuatu apapun (sebagai gratifikasi) kepada senior kalian, karena itu bertentangan dengan kampus kita yang berperadaban”, ucap ketua BEM yang akrab dipanggil Fahmi. “Selama di IPI, saya merasa seakan berada di puncak tertinggi di dunia. Kenapa? Karena saya dapat melihat banyak negara, dan saya yakin suatu saat saya bisa mengunjungi negara-negara itu dengan bekal yang saya peroleh dari IPI”, tambahnya. Ucapan terima kasih tak lupa ia haturkan kepada civitas akademika dan pantia yang membantu mensukseskan kegiatan HIKMAH tersebut.
Acara pembukaan HIKMAH ini ditutup dengan penampilan tari ‘mala’biri’ dan sebuah lagu dengan judul “Kolam Susu” dari mahasiswa (i) IPI. Tahun ini IPI menerima 72 mahasiswa di seluruh program studi. Semoga dengan kedatangan mahasiswa baru IPI tahun ini bisa lebih menampakkan kiprah kampus berperdaban, cerdas dan terampil ini di tengah masyarakat.
Oleh Muhammad Asriady
oleh azhar | Jun 3, 2018 | Artikel, Berita, Pengumuman
Dalam bulan suci Ramadhan, gempita puja-puji dihaturkan pada Rabbul ‘alamin. Senandung kasih dan cinta tertuang dalam bacaan kitab suci Al-Qur’an, dzikir, sholat sunnah baik terawih maupun menikmati syahdunya malam dalam makna tahajjud. Sebagai makhluq Allah S.W.T. kita memiliki tanggung jawab baik secara horizontal maupun vertikal.
Secara vertikal, hablun minallah tercermin pada ritual ibadah puasa, dan berbagai kidung cinta pada Ilahi Rabbi melalui ibadah-ibadah yang hanya Dia yang menilai sebagai Dzat Maha Tahu. Di samping itu, sebagai makhluk sosial, manusia juga diberi tugas hablun minannaas yakni memperbaiki hubungan ada sesama manusia karna itulah tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi.
Sebagai kampus bernuansa Islam, Institut Parahikma Indonesia mengajewantahkan tugas mulia itu dalam bentuk bakti sosial, berbagi takjil, ataupun buka puasa bersama dengan mereka yang kurang mampu seperti halnya si yatim piatu. Para mahasiswa/i Institut Parahikma Indonesia (IPI) berinisiatif bergerak menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Bulan suci ini pun menjadi wadah berkreasi sambil beramal.
Untuk merangsang kreativitas itu, para mahasiswa/i diberikan kebebasan serta wadah untuk saling bersosialisasi dan kooperatif. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di antaranya menjadi ajang bagi meeka menuangkan bakat, minat, juga membantu sesama. Salah satu UKM yang ada di kampus ini adalah UKM Journalism and Pen Circle (JPC) yang bertujuan mengasah intelektualitas serta emosional dalam bidang jurnalistik, kepenulisan, publik speaking, serta relawan.
Malam nuzulul Qur’an, 17 Ramadhan 1439, yang diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur’an di muka bumi melalui kekasih sejatiNya yakni Nabiyullah Muhammad SAW menjadi hari pilihan bagi anggota JPC untuk berbagi dengan anak panti Asuhan Al-Huda. Disana mereka berbagi kisah, motivasi, sholat berjama’ah serta buka puasa bersama, hanyut dalm canda, haru, dan cinta. Hal ini senada dengan petuah Rasulullah SAW bahwa menyentuh kepala anak yatim piatu bisa melembutkan hati, membuat jiwa yang malas beribadah menjadi sadar tentang hakikat hidupnya.
Bukan saja UKM JPC yang membuat kegiatan semacam itu, berbagai kegiatan prodi seperti Tadris Bahasa Inggris (TBI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Ekonomi Syari’ah (EKSYAR), Pendidikan Agama Islam (PAI) juga mengadakan buka bersama dengan aneka kreasi kegiatan. Contohnya, TBI berbagi takjil gratis pada masyarakat yang berlalu di depan Kampus 1, Paccinongan. TBI yang menamakan kelompoknya sebagai EDENTSA “Education English Students Association” mempererat solidaritas mereka dalam bukber bertema dengan tema “membuat kenangan untuk dikenang”. MPI pun turut membumikan nilai sosial itu dengan bukber bersama di panti Asuhan sekitar kampus.
BEM (Badan eksekutif mahasiswa) IPI, bukber dilangsungkan dalam nuansa santai, bercengkerama dengan teman-teman baru di hari Sabtu ( 26/5/2018), bertempat di Café Goal Manggarupi. BEM berkolaborasi dengan UKM seni IPI Al-Jazeerah dan UKM seni Estetika UIN Alauddin. Jalinan silaturahmi menghiasi moment itu. Ketua BEM IPI pun berharap jalinan kasih serta profesionalitas menggema menjadi langkah baru untuk merajut persaudaraan dengan institusi lain.
Oleh Asri Wahyuni N. & Khadijah
Komentar Terbaru