Kesenian adala bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan, pun juga berfungsi menentukan norma perilaku teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Kesenian menggambarkan suatu kreatifitas yang harus selalu berkembang, terutama kesenian tradisional yang patut dilestarikan supaya kita tidak mudah melupakannya. Terkait pelestarian budaya, tepatnya tanggal 07 Desember 2019, HMPS Eksyar IPI telah melukiskan sebuah kesenian dalam Pentas Seni bertajuk Benang Biru. Menurut ketua panitia, Riska dalam sambutannya, tema ini memiliki makna bahwasanya “layaknya Benang yang terus terajut dan semakin dirajut akan terangkai dalam setiap langkah kehidupan yang menjadi satu wadah bermakna. Sedangkan Biru merupakan simbol persatuan dari Ekonomi Syariah IPI. Maka dari itu, dengan Benang Biru, Eksyar dapat merajut rasa kebersamaan dan merekatkan kembali yang telah ada, sehingga benang-benang biru lainnya menambah daya kuat rajutan pada pertunjukan yang bertajuk ”Pentas Seni Benang Biru”. Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Katangka Syech Yusuf Sulsel yang hampir seluruhnya dihadiri oleh berbagai komunitas yang ada di Makassar-Gowa dan tak ketinggalan juga Ketua Yayasan Ibu Hikmah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Sekretaris Prodi Eksyar, dosen dan staff IPI serta tamu undangan lainnya yang hampir memenuhi gedung pementasan. Pentas Seni mempertunjukkan beberapa seni spektakuler diantaranya Tari Mandar, Tari Kreasi, Tari Toraja, Tari Jawa, Teater, Puisi single, Puisi berantai, Anggaru, Perkusi, Band, Sitobo’ Lalang Lipa yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Eksyar yang berlatarbelakang bukan dari seni namun mampu menampilkan sebuah karya yang indah
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Pameran karya-karya tangan masyarakat ekonomi syariah serta photobooth. Karya yang ditampilkan pun memiliki nilai jual dan seni yang tinggi membuat para penonton mampir melihat dan berfoto di galeri Eksyar untuk mengabadikan momen bersama dalam pementasan dan pameran. Terima kasih tak hentinya diucapkan pada keluarga besar Eksyar atas kerjasama yang solid serta mampu menerapkan tema yang diangkat selama proses persiapan dan latihan berlangsung.
Foto bersama setelah Pembukaan Rapat Kerja Institut Parahikma Indonesia
Dengan mengangkat tema”
Konsolidasi dan penyamaan persepsi untuk peningkatan budaya mutu perguruan
tinggi”, raker ini bertujuan untuk menyatukan prespektif dalam
mengaktualisasikan visi dan misi institut. Rapat tersebut dihelat pada tanggal
2 – 3 Juli 2019 dan menghasilkan banyak ide cemerlang untuk dilaksanakan di
sepanjang tahun akademik 2019/2020
mendatang.
Pada pembukaan Raker
Institut tersebut, Rektor IPI, Prof Azhar mengingatkan seluruh dosen dan tenaga
kependidikan untuk mencanangkan berbagai proker yang mengarah pada akreditasi,
peningkatan dan prakterk Bahasa Inggris bagi seluruh civitas akademika,
penerapan hikmah dalam beragama agar kita senantiasa memperhatikan akhlaqul
karimah dalam bergerak, serta penggunaan ICT dalam proses pembelajaran.
Seluruh wakil rektor
bidang akademik, administrasi, serta kemahasiswaan mencanangkan beberapa hal
urgent yang perlu dijalankan selama menjabat. Begitupula UPT yang ada pada institusi ini diantaranya
Lembaga Penjaminan Mutu, Pusat Pengembangan Bahasa, LP2M, serta Pangkalan Data.
Sumber Daya Manusia yang ada di institusi ini,
meskipun dirintis mulai 2016 terbukti memiliki mutu yang patut diacungkan
jempol. Salah satu prestasinya adalah terpilihnya 4 dosen IPI yang menjadi
penerima beasiswa MoRA dari Kementrian Agama yakni Abdi Rahmat Syam, Nurwahidah,
Khaliq Bashar, dan Hasanuddin yang menlanjutkan gelar Doktornya di Inggris,
Belanda, dan Australia.
Ada pula dosen alumni luar negeri seperti Tunisia, Amerika dan Australia yang juga mengajar di kampus ini. Dosen-dosen lainnya adalah alumni terbaik dari beberapa kampus terkemuka dalam negeri yang memiliki potensi sebagai da’i, public speaker, penyiar televisi, dan juga pakar di beberapa bidang pengabdian pada masyarakat dan profesionalisme individu.
Pada pelatihan TOEFL ataupun scholarship sharing di
luar kampus, dosen-dosen IPI seperti Ardilla yang menjabat sebagai Kepala LP2M,
Fatmawati sebagai Sekretaris Pusat Bahasa, Nurwahida selaku Warek 2, juga sering diundang sebagai pemateri. Ketika
ada isu mengenai kebangsaan dan keislaman, feminisme dan gender, ekonomi, dan topic
lainnya pun, dosen-dosen IPI yang diundang sebagai pembicara adalah seperti Pak
Mansyur selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, Pak Asriady yang menjabat sebagai
Kepala UPT Perpustakaan, dan Aminah sebagai Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Takdir
yang juga diamanahkan sebagai Kaprodi Pendidikan Agama Islam dan masih banyak
lagi dosen yang punya bakat dan skill mumpuni di IPI.
Terkait Penulisan
Jurnal ada pula dosen yang jurnalnya sudah menembus Scopus seperti Muhammad
ahkam Arifin dan Ardilla. Ada jurnal prodi yang telah dibuat dan akan menyusul
pembentukan jurnal fakultas dan institut nantinya. Prestasi lainnya adalah baru-baru
ini diadakan pembekalan calon peserta sertifikasi dosen di Kopertais wilayah
VIII, dan dosen-dosen di IPI yang lolos sebanyak 16 orang.
Tenaga kependidikan
yang ada di Institusi ini juga telah menerapkan pusat data berupa siakad,
sehingga seluruh dosen dan mahasiswa bisa menjalankan administrasi secara
online juga seperti penginputan nilai, pengurusan KRS dan KHS, penetapan dosen
Pembimbing Akademik, dan sebagainya. Tentunya hal ini sangat memudahkan
mahasiswa dalam mengakses data serta informasi akademik dan meningkatkan
kedisiplinan dosen untuk menjalankan tugasnya dengan penggunaan teknologi.
Pada proses
pembelajaran, dosen-dosen sebagian besar menerapkan Learning Management System
(LMS) untuk pemaparan RPS dalam bentuk online
system. Mahasiswa bisa mengetahui silabus atau rentetan materi yang akan dia pelajari
selama satu semester ke depan, tugas dilakukan secara online juga melalui quiz,
pembuatan artikel, video, dan penilaiannya juga langsung bisa diakses via
website atau daring.
Prodi Ekonomi Syariah Institut Parahikma Indonesia ( IPI ) Gowa, tepat pada tanggal 3/03/2019 mengadakan acara Pembubaran panitia seminar nasional yang dilakukan pada bulan Desember 2018 lalu di Gedung serbaguna Al mubarakah. Tempat pelaksanaan acara pembubaran ini adalah di Tanjung Bayang tepatnya di pondok Harapan Baru No 8. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi Syariah dan Bisnis Islam Institut Parahikma Indonesia Bapak Baso Akib S.kom.,M.ak, beserta Keluarga besar mahasiswa Ekonomi syariah dari angkatan 2016, 2017 dan 2018.
Dengan diadakannya kegiatan ini maka secara resmi Panitia seminar nasional 2018 telah di bubarkan. Dalam sambutan ketua panitia, saudari Darmiati Mustakim, mengucapkan banyak terima kasih kepada para panitia yang telah bersusah payah mengeluarkan tenaga dan materi demi mensukseskan seminar nasional tersebut dan mengharapkan kedepannya agar para panitia lebih bersemangat lagi untuk melakukan kegiatan yang positif tentunya.
Yang paling mengesankan dalam kegiatan ini adalah rasa kebersamaan dan persaudaraan dari keluarga besar Ekonomi Syariah Institut Parahikma Indnesia itu yang terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini meskipun ada beberapa dari mahasiswa yang tidak sempat hadir mengikuti kegiatan tersebut tetapi diharapakan rasa tali silaturahim dari KEMA EKSYAR tetap selalu terjaga.
Komentar Terbaru