oleh aminahfaerob | Jun 1, 2023 | Artikel, Berita, Pengumuman
Rabu (31/05/2023), para mahasiswa KKN Angkatan IV telah menyelesaikan tugas mereka selama sebulan di wilayah masing-masing. Dengan kepulangan mereka dari lokasi KKN, Rektor IPI, Dr. Nurhayati Azis, S.E., M.Si bercengkrama dengan mahasiswa, mendengar kisah-kisah mereka selama KKN, baik suka maupun duka, kesan dari masyarakat setempat. Acara ini dikemas dengan tema “Welcome home” mahasiswa KKN Angkatan IV Institut Parahikma Indonesia.
Pada posko Pondok Pesantren Bukit Hidayah Malino di Kelurahan Bulutana, Kabupaten Gowa, mahasiswa KKN adakan pengajaran secara formal maupun non formal, membuat tempat sampah, Bimbingan belajar seperti bahasa inggris, bahasa Arab, paduan suara, dan menari. Kemudian mereka juga lakukan kerja bakti, pembuatan batas RK/RT, Pekan olahraga dan keagamaan, serta ramah tamah di akhir KKN. “Kesan yang disampaikan oleh warga setempat sebelum kami kembali, ini kampus baru, tapi kualitasnya luar biasa” kata Habibi selaku korlap posko.
Sementara di Pondok Pesantren Attarbiyah Lauwa, Kabupaten Gowa, prokernya adalah Penyempurnaan Profil Kelurahan berkoordinasi dengan pihak kelurahan Bulutana, penyuluhan agama, baksos, dan pelatihan keagamaan untuk santri TK TPA dalam bidang agama. Selanjutnya ada kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dimana mahasiswa KKN yang dipimpin oleh Takbir, mendapatkan pujian dari Kepala Lingkungan Bottatoa saat ramah tamah, “Ini adalah kedua kalinya IPI ber-KKN disini. Saya sangat senang dengan program-program anak KKN IPI karena betul-betul dilaksanakan dengan sangat baik dan kami sangat terbantu, terima kasih untuk anak KKN IPI”.
Adapun dari Pondok Pesantren Wisata Al-Qur’an Palampang, Kabupaten Pangkep, mahasiswa KKN adakan English Training, Lingkungan sehat guna membangun kesadaran akan kebersihan lingkungan, Islamic speech training (IST), Tajwid Teaching, Hydroponic plants, Medical check-up, dan minggu sehat (olahraga). “Ada ikatan emosional yang terjalin disini,” ujar Nurhafizah selaku ketua posko. Respon masyarakat positif dan mempersilahkan mahasiswa IPI untuk mengabdi di tempat tersebut.
Di Pondok pesantren Sultan Hasanuddin di Desa Paraikatte Kabupaten Gowa, mahasiswa KKN adakan proker Seminar kesekretariatan, mengikuti upacara pelaksanaan hari pendidikan Nasional dan Seminar Qur’an dengan tema “Membentuk Generasi Qur’ani”. Kegiatan lainnya adalah English Club, Metode cepat menghafal Al-Qur’an ditujukan untuk santri santriwati tahfiz, Praktek Ibadah, membersihkan green house, membuat dan memasang name tag, Senam/Jogging, dan Jumat Ibadah di Mesjid Nurul Iman Tebakkang, membersihkan area mesjid, serta menjadi imam dan khatib di masjid tersebut. Zulfikar selaku ketua posko menyampaikan, “Ada mahasiswa IPI penghafal 30 juz yang melatih, makanan dijamin disana, dan banyak kosakata bahasa Arab dipraktekkan. KKN itu jangan sebulan saja. Direktur welcome KKN selanjutnya dan menganjurkan agar santrinya kuliah di IPI.”
Selain itu, di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Firdaus Tompobalang, Kabupaten Maros, mahasiswa KKN adakan Program mengajar bahasa Inggris di ponpes dan BTQ di tiga TPA, program Jum’at bersih, manajemen administrasi di kantor kelurahan dengan pembuatan buku biografi kelurahan sebagai tujuan akhir, seminar beasiswa, dan festival anak shaleh. Usbianto selaku korlap berujar, “dua mahasiswa turun tangan langsung mengajar bahasa Inggris. Buku kelurahan Kalabbireng rampung. Penanaman 100 pohon bersama pihak kelurahan. Kami juga buat pagar baru untuk tuan rumah. Masyarakat awalnya cuek, tapi akhirnya kami disambut dan diminta tinggal lebih lama”, tambahnya.
Mahasiswa KKN yang berada di MTS Ma’arif NU Jabal Rahmah Tumbuh Sapaya Kabupaten Gowa adakan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, pelatihan adzan, ceramah, hafalan surat pendek ba’da maghrib, pembuatan pagar, pembuatan tempat sampah, pembuatan batas kelurahan, pelatihan menari dan puisi persiapan Ramah Tamah, Khutbah Jumat, mengajar di SD Inpres Tumbuh Sapaya yang dirangkaikan dengan sosialisasi festival anak Sholeh, dan mengajar di MTS Ma’arif NU Jabal Rahmah. Selain itu ada juga proker pelatihan upacara, Kerja Bakti, pendekatan dengan warga sekaligus membantu pembuatan gula merah, dan senam pagi. Selaku korlap, Mirzah berkisah, “Sulit ketemu masyarakat karena sibuk semua yang maghrib baru pulang dan kurang kendaraan, Jaringan telepon sulit sekali. Kami juga perbaiki pipa bocor yang selama ini tidak terdeteksi oleh masyarakat. Sebenarnya, warga sedikit trauma, karena KKN pernah tercoreng jelek sebelum dari kampus lain. Tetapi sejak mahasiswa IPI KKN disana kami justru ditahan jangan pulang cepat. Pihak warga minta tahun depan ada lagi KKN IPI. Kami juga ikut Pesta “mappadendang”/ panen yang buat kami akrab dengan warga.”
Sebagian kecil mahasiswa ada yang berposko di kampus dan menjalankan proker antara lain Seminar Beasiswa ke Jepang tanpa dipungut biaya, Menjemput Peluang Melanjutkan Studi ke Jepang, Penyambutan mahasiswa dari Pondok Pesantren Tahfizh Nurul Asafa Jeneponto, Kerja Bakti, Sharing Session Membuat Konten kolaborasi dengan DEMA IPI Gowa, Pengabdian berupa pengajaran di Yayasan Yatim Mandiri, Pao-pao, dan Talk Show Pendidikan di Era Digitalisasi menghadirkan Rijal System.
Di penghujung acara, Rektor IPI memuji sambil berkelakar, “Kalian ini luar biasa. Suka duka itu biasa, dan itulah yang kita ingat selamanya. Misal susah jaringan hp, tapi jaringan cinta, adakah? Ananda sangat diinginkan di lokasi, begitu besar perhatian masyarakat, 1 hal kelebihan IPI yang tidak dilihat di kampus lain adalah bahasa inggrisnya. IPI harus bergerak lari kencang 3 kali lipat dari segi kuantitas dan kualitas”, tutup beliau dengan penuh semangat.
Ditulis oleh Endang Sulastri
oleh aminahfaerob | Nov 2, 2022 | Artikel, Berita, Uncategorized
Pada hari Rabu (02/11), sejumlah 42 wisudawan/wisudawati Institut Parahikma Indonesia (IPI) dikukuhkan. Ada 29 alumni dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang terdiri dari 3 prodi yakni Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Sementara itu ada 13 alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Acara wisuda bagi angkatan ke-III kali ini diadakan di Hotel Swiss-Bell, Makassar. Adapun wisudawan/wati terbaik tingkat institut yaitu peringkat pertama yakni Muh. Agus Wijaya dari TBI, peringkat kedua yakni Muhajirah B dan ketiga Firman, keduanya dari MPI. Hebatnya ketiga peringkat terbaik tersebut meraih IPK sempurna yaitu 4,00.
Dalam penyampaian pesan dan kesan, Agus dan Muhajirah tampil berdua secara apik bergantian dengan kombinasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Makassar. Muhajirah, yang bercadar, pada mulanya mengungkapkan kekhwatirannya ketika ia ingin aktif berorganisasi tetapi kurang mendapat restu oleh orang tuanya. Namun, ia bertekad untuk membuktikan bahwa organisasi tidak akan mengangggu akademiknya. Ira, panggilannya, sukses menyeimbangkan akademik dan organisasi. Ia berhasil menjadi ketua himpunan dan sekretaris dewa mahasiswa dan berhasil selesai dengan 4,00.
IPI yang bermotto berperadaban, cerdas, dan terampil ini senantiasa mengasah trilogi IPI yakni bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom. Dalam sambutannya, Rektor IPI mengungkapkan segudang prestasi mahasiswa/i IPI di berbagai bidang seperti bahasa Inggris, seni, karya tulis ilmiah, olahraga, MTQ, baik dalam kancah regional, nasional, maupun internasional. Prestasi tersebut tentunya dikarenakan didikan para dosen alumni luar negeri yang berjumlah 14 orang dan dosen-dosen lain yang merupakan alumni terbaik dalam negeri dari kampus terkemuka di Indonesia.
Rektor IPI menekankan bahwasanya Bahasa Inggris yang diajarkan di IPI bukan sistem hafal tenses, tapi lebih merujuk pada Theory A and B. Prof. Azhar yang sebelumnya juga adalah Rektor UIN Alauddin 2 periode menyoroti kegagalan pengajaran bahasa Inggris di tingkat SMA dan SMP yang dinilainya tidak berhasil dan justru membuat bahasa Inggris menjadi momok.
Menariknya, ketika sedang memberikan sambutan, Prof. Azhar tiba-tiba memanggil salah satu peserta wisuda yaitu Andi Iqram Anas. Iqram adalah mahasiswa TBI yang baru balik dari Amerika Serikat melalui pertukaran mahasiswa bernama UGRAD. Sebuah program yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan AMINEF. Sementara orasi ilmiah dibawakan Prof. Muhammad Yaumi, M. Hum, MA. Dalam orasinya Prof. Yaumi membahas artificial intelligence. Disebutnya artificial intelligence akan menggantikan jutaan pekerjaan manusia seperti di India. Namun, hegemoni artificial intelligence dapat ditangkal dengan tiga pilar di IPI yaitu bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom (ilmu hikmah).
oleh aminahfaerob | Feb 6, 2022 | Artikel, Berita, Pengumuman
Sejak berdirinya Institut Parahikma Indonesia (IPI) pada tahun 2016, dan menggelar wisuda sebanyak dua periode, para alumni gencar mencari peluang bekerja dan melanjutkan studi. Berbagai upaya dilakukan oleh para alumni guna mewujudkan impiannya.
Diantara alumni IPI, yang kini sukses menjadi ASN adalah Nurul Rahmadayanti. Nurul yang telah yatim dengan ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dari 6 bersaudara ini sempat ragu (insecure) disaat harus bersaing dengan alumni dari beberapa perguruan tinggi negeri ternama. “Waktu saya tes SKD kemarin, Alhamdulillah saya rangking III dan pada saat tes SKB kemarin dapat rangking I mengalahkan 2 saingan”, ungkapnya.
“Awalnya saya tidak mau mendaftar dan ragu, tapi saya berusaha pelajari soal latihan, perbanyak doa, rajin sholat 5 waktu serta sunnah lainnya, dan restu mama, alhamdulilah nggak nyangka sekarang sudah pada tahap pemberkasan”, kisahnya. Alumni prodi Ekonomi Syariah ini pun menceritakan bahwa sewaktu kuliah di IPI, dia banyak belajar mengenai ekonomi makro dan mikro dan diberikan pemahaman tentang inner capacity yang membuatnya lulus menjadi ASN di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan jabatan analis perekonomian.
Alumni lain yang berhasil mendapatkan beasiswa LPDP keluar negeri adalah Faiqah. Alumni prodi Tadris (pendidikan) Bahasa Inggris yang ayahnya juga baru meninggal dunia ini tidak berputus asa dalam menggapai cita-citanya. Di bulan November 2021 lalu, dia terpilih menjadi salah satu peserta program PPSL Luar negeri S1 dan S2 yang digelar oleh KEMENAG RI dan mengikuti pelatihan persiapan keluar negeri di Yogyakarta selama sebulan.
Faiqah sangat bersyukur kuliah di IPI. “I gained a lot of knowledge, dibekali dan dimotivasi terus oleh dosen-dosen untuk lanjut kuliah keluar negeri dengan beasiswa. Since then, I gave my 110% efforts, saya jadi lebih giat balajar and be well prepared untuk tiap step, seperti belajar tentang substansi akademik and interview.” Impiannya untuk kuliah di Melbourne University, Australia, sudah di depan mata. Persyaratan kampus dan program pengayaan bahasa, IELTS course, yang diselenggarakan LPDP pun sementara dijalani.
Alumni Pendidikan Bahasa Inggris atau TBI lainnya adalah Hendriawan. Dia bekerja sebagai Sekretaris di Sekretariat Kadin Provinsi Sulawesi Selatan. “Berkat kuliah di IPI, memudahkan saya bekerja disini, membalas surat dari luar negeri semisal dari Sri Lanka, Australia, dan sebagainya melalui e-mail untuk produk ekspor impor, dengan honor yang luar biasa bagi saya, thank God, walaupun masih fresh graduate tahun 2021. Saya juga bertugas sebagai translator and interpreter untuk tamu luar negeri, membantu komunikasi pengurus dengan bule-bule yang datang ke Indonesia”, ungkapnya.
“Di kampus kan ada mata kuliah Translation and Interpreting, yang membuat saya terbiasa menjadi penerjemah, diajarkan juga tentang soft skill yang membuat saya pribadi lebih percaya diri, punya kecakapan interpersonal berhadapan dengan orang-orang asing”, tambahnya.
Alumni prodi PAI, Muh. Fauzan, yang kini menjadi staf di jurusannya juga memiliki bakat desain grafis, mengajar privat bahasa inggris, dan menulis opini di media cetak terkenal. “Selama kuliah di IPI, pastinya saya dapatkan ilmu tentang pendidikan agama islam, tapi saya juga dilatih desain grafis lumayan buat kerja sambilan, dilatih menulis opini oleh Pembina UKM Jurnalistik dn Kepenulisan, dan dibekali bahasa inggris. Bagi saya alumni IPI nggak bakalan menganggur karena diajari banyak skill beserta profesionalisme jurusan”, tandasnya.
“Saya kerja di SD Islam Ar-Raafi’ sebagai tenaga struktural Manajemen Perpustakaan serta mengajar PAI dan AKA. Sampai sekarang juga masih aktif di Duta Damai Dunia Maya Sul-Sel sebagai Koordinator Sosmed”, ungkap Azizah, alumni prodi Manajemen pendidikan islam. Dia pun mengungkapkan rasa syukurnya karena dengan kuliah di IPI, Azizah dipercaya di tempat kerjanya menghandle kelas tambahan (Ekstrakulikuler) yakni bahasa Inggris karena dilihat dari CV lulusan IPI dan Rektornya Prof. Azhar
Tak hanya mereka, masih banyak lagi alumni IPI yang sementara lanjut kuliah S2 di luar negeri sambil bekerja, berkarir di instansi pemerintahan, di bank, institusi pendidikan, sukses berbisnis/ berwirausaha, dan bahkan ada yang membuka lapangan kerja sendiri sembari mencari peluang-peluang karir lainnya.
Penulis: A.F.R.
oleh aminahfaerob | Okt 7, 2021 | Artikel, Berita, Pengumuman
Pada hari Rabu, (06/10/2021), 91 wisudawan/wisudawati Institut Parahikma Indonesia dikukuhkan. Ada 45 alumni dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang terdiri dari 3 prodi yakni Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Sementara itu ada 46 alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Acara wisuda bagi angkatan ke-II kali ini diadakan di Hotel Claro, ruangan Sandeq. Diumumkan para wisudawan/wati terbaik institut yaitu peringkat pertama yakni Rahmat Fauzan (PAI) dengan IPK 4,00, peringkat kedua yakni Nurhijriani (TBI) dengan IPK 3,98, dan peringkat ketiga adalah Irfan Arfandi (PAI) dengan IPK 3,97.
Rahmat Fauzan, sebagai wisudawan terbaik yang berkecimpung sebagai presiden UKM Journalism and Pen Circle (JPC), aktif di lembaga bahasa, serta organisasi lintas agama (interfaith) menceritakan dirinya sebagai generasi ketiga yang diwisuda oleh Prof. Azhar Arsyad. Di generasi sebelumnya, kakeknya juga diwisuda pada tahun 1999, lalu ayahnya pada program magister di tahun 2004.
Menjadi mahasiswa terbaik yang aktif berkecimpung di beberapa organisasi internal kampus seperti HMPS, DEMA, dan UKM, serta organisasi eksternal, ternyata ikut berkonstribusi besar pada pengembangan kualifikasi non akademik serta soft skill bagi dirinya serta teman-temannya. Tentunya dengan masih berpijak pada profesionalisme prodi masing-masing.
“Awalnya saya adalah pribadi yang pemalu dan sulit berinteraksi dengan yang lain, namun dengan bimbingan beberapa dosen, saya bisa berubah menjadi lebih percaya diri. Bahasa Inggris dan ICT diajarkan full di kampus kami. Dan IPI lah yang membuat kami yang tadinya ada yang tidak diperhitungkan di kampus lain menjadi as valuable as diamond”, kisahnya dalam peyampaian pesan dan kesan alumni menggunakan bahasa inggris dan indonesia.
Institut Parahikma Indonesia yang bermotto berperadaban, serdas, dan terampil ini senantiasa mengasah trilogi IPI yaitu Bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom. Dalam sambutannya, rektor IPI mengungkapkan segudang prestasi mahasiswa/i IPI di berbagai bidang seperti bahasa inggris, seni, karya tulis ilmiah, olahraga, MTQ, baik dalam kancah regional, nasional, maupun internasional. Prestasi tersebut tentunya dikarenakan didikan para dosen alumni luar negeri yang berjumlah 14 orang dan dosen-dosen lain yang merupakan alumni terbaik dalam negeri dari kampus terkemuka di Indonesia.
Rektor IPI menekankan bahwasanya Bahasa Inggris yang diajarkan di IPI bukan sistem hafal tenses, tapi lebih merujuk pada Theory A and B.
“Untuk bekerja dan kuliah di luar negeri, hanya perlu ICT dan Bahasa Inggris, bahkan mahasiswa/i PAI, MPI, dan EKSYAR ada yang menulis skripsi dalam Bahasa Inggris. Selain itu, para mahasiswa juga dibekali landasan spiritual agar menjadi pribadi yang berperadaban”, tandasnya.
Ayah dari wisudawan terbaik, Dr. Kaharuddin, M.Pd.I, menyampaikan pesan dan kesannya. “Alhamdulillah Parahikma ini luar biasa. Saya berharap seluruh orang tua juga ikut mempromosikan kampus ini di daerah masing-masing. Dan bagi para wisudawan, jadilah alumni yang pintar, cerdas, kreatif, dan inovatif hingga di masa yang akan datang didukung dengan akhlaq, senantiasa menjadi manusia yang lebih baik.”
Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D, selaku Koordinator Kopertais Wil.VIII (Sulawesi, Maluku, Papua) turut hadir pada kesempatan ini. Prof. Hamdan menyampaikan orasi ilmiahnya pada para wisudawan mengenai generasi alpha yang akan mereka hadapi. Ciri-cirinya adalah mereka tumbuh dengan gadget/iPad di tangan.
Pergeseran makna tentang 3 kebutuhan pokok, bukan lagi sandang, pangan, dan papan, tetapi tetap 3 kebutuhan pokok seperti kuota, sinyal, dan tempat cas. Nilai lokal seperti mapattabe, siri’, sipakatau, sipakalebbi, telah mengalami distorsi, dan tak tertarik lagi belajar bahasa daerah.’
Prof. Hamdan yang juga Rektor UIN Alauddin berpesan pada para wisudawan/wati, “kita bukan siapa-siapa pada orang yang tidak mengenal kita. Kita jadi orang yang menjengkelkan di mata orang yang iri, kita jadi orang jahat, di mata orang yang benci kita. Namun kita jadi orang yang luar biasa di mata orang yang mencintai kita. Maka dari itu, ingatlah motto, you don’t have to be the best, but do your best.”
“Kalian sebagai para alumni harus membangun literasi di bidang data, teknologi, mengaji, dsb. Selain itu, beliau berpesan agar mereka menjadi katalisator yang fungsinya mempercepat perubahan, bisa memberi warna, menjadi role model akhlaq (penguatan soft skill), dan membangun komunikasi yang baik. Jadilah the right man in the right place, atau tempatkan diri sesuai kapasitas karna kalau salah tempat, kita tidak akan diperhitungkan”, pungkasnya dengan penuh semangat.
oleh aminahfaerob | Agu 5, 2021 | Artikel, Berita, Pengumuman
Kampus Institut Parahikma Indonesia yang terakreditasi BAIK oleh BAN-PT ini telah membuktikan sepak terjangnya dalam kancah pendidikan. Mahasiswa/i IPI terbukti bisa bersaing dengan mahasiswa kampus negeri atau kampus swasta termahal dari segi prestasi mulai dari tingkat regional hingga Internasional. Alumninya pun banyak yang sudah bekerja di instansi pendidikan, bank, dan lanjut studi hingga keluar negeri sambil berpenghasilan.
Salah satu mahasiswa IPI, Andi Iqram Anas, lolos mewakili Indonesia dalam ajang pertukaran pelajar yakni Global Undergraduate Exchange (UGRAD) ke Amerika di awal tahun 2022 mendatang. Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini pastinya tak serta merta lolos, banyak proses seleksi yang harus dijalani seperti seleksi berkas, interview, hingga tes TOEFL IBT dengan score 83 atau setara dengan IELTS 6,5. Tentunya semua itu dengan bimbingan dosen-dosen Bahasa Inggris lulusan luar negeri dan kampus terkemuka Indonesia.
Selain Iqram, mahasiswa lain yang ikut menorehkan prestasi adalah Wafiq Azizah. Setelah melewati masa karantina, akhirnya meraih hadiah sebuah unit motor dari hasil jerih payahnya mengukir prestasi sebagai juara 3 di bidang Tarik suara, lagu daerah, tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah dinobatkan sebagai juara 1 tingkat Kabupaten Gowa, Wafiq yang juga dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris/ Tadris Bahasa Inggris (TBI) ini mewakli kabupatennya ke tingkat Propinsi. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-75 Tahun 2021 Polda Sul-Sel.
Dari prodi Ekonomi Syari’ah, Muh. Takbir G. Al-Buny dan rekannya, Risnawati, berhasil meraih juara 1 Tingkat Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam ajang OSDI FEST 2021 oleh IAIN Pare-Pare. Penelitian mereka yang berjudul, “Makassar Sharia Destination (MAKASHID); Pengembangan E-Tourism Berbasis Local Branding System (LBS) Masa Transisi Pandemi” ini berhasil menarik perhatian tim juri.
Sementara itu, karya yang tidak kalah juaranya adalah menulis Opini di media cetak Tribun Timur. Ada banyak pengalaman penulis yang mencoba menerbitkan tulisannya di media cetak ini, namun Rahmat Fauzan mampu membuktikan bahwa statusnya sebagai mahasiswa bukanlah penghalang untuk menjadi penulis opini setingkat Master, Doktor, maupun Professor. Adapun judul tulisan opini mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam yang juga menjabat sebagai Presdir UKM Journalism and Pen Circle (JPC) IPI ini adalah “Peran Guru (Agama) dalam Mencegah Korupsi, dan tulisan opini keduanya berjudul “Peran Guru PAI dalam Mencegah Paham Radikalisme”.
Mahasiswa/i yang berasal dari prodi Manajemen Pendidikan Islam, salah satunya adalah Syarif Hidayatullah, didaulat sebagai juara 1 perwakilan dari kafilah Kabupaten Luwu Timur pada ajang bergengsi, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), tafsir Bahasa Inggris tingkat Propinsi Sulawesi Selatan ke XXXI di Pangkep yang digelar secara online dikarenakan pandemi Corona.
Di era millennial seperti sekarang ini, kampus IPI dengan trilogy nya yakni Bahasa Inggris, ICT, dan Spiritual Wisdom, dengan profesionalisme para dosen, mampu membimbing mahasiswa/i nya untuk terus mengukir prestasi hingga bersaing di dunia kerja saat menjadi alumni. Tentunya, akhlaqul karimah tetap dijadikan pondasi utama guna menjalankan kiprahnya di masyarakat. Beberapa prestasi lainnya yang telah ditorehkan di tingkat internasional, nasional, serta regional, bisa diakses melalui link berikut:
- ASEAN Couchcrash 2019 melibatkan Couchsurfing se-Indonesia dan ASEAN yang berlangsung selama tiga hari tepatnya dari tanggal 1-3 Maret 2019. Perwakilan dari IPI adalah dari prodi Tadris Bahasa Inggris, ada Nur fitriana, Nurul mutmainnah, Gustri wahyuni, A. Nur zuhaldi and A. Marami emir makkasau. Sementara dari prodi Ekonomi Syariah antara lain Nur fitriani, Nur aisa, Zaskia j and Riska rabiana. Berita selengkapnya bisa diakses di http://parahikma.ac.id/prestasi-luar-biasa-mahasiswa-i-ipi-dalam-event-internasional-asean-couchcrash/
- Possible Work Project yang disponsori oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Amerika, American Councils, dan program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) yang bertujuan untuk membantu alumni SMA/SMK berkarir secara professional melalui pelatihan soft skills, dan menghubungkan mereka dengan beberapa perusahaan di akhir program. Event tersebut akan dilaksanakan di Rotterdam Fort, Makassar dari tanggal 30 Juli – 04 Agustus 2018. Volunteer yang lolos dari IPI adalah Syukryansyah dan Nurul Muthmainnah dari prodi Tadris Bahasa Inggris. Berita selengkapnya bisa diakses di http://parahikma.ac.id/mahasiswa-ipi-mampu-bersaing-dalam-kegiatan-internasional/
- Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), dalam program Seeds for the Future. Proyek yang dijalankan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas, negara, dan seluruh wilayah yang berkaitan dengan program berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs). Mahasiswa IPI yang terlibat dalam event ini adalah Mursyidin Yusuf dari prodi Manajemen Pendidikan Islam. Berita selengkapnya bisa diakses di http://parahikma.ac.id/partisipasi-mahasiswa-ipi-dalam-yseali-program-yang-diinisiasi-amerika-serikat/
- Students Exchange of Study of the U.S. Institutes (SUSI) for Student Leaders program perwakilan Indonesia adalah juga Mursyid dari prodi MPI. Berita selengkapnya bisa diakses di http://parahikma.ac.id/perjalanan-mahasiswa-ipi-sebagai-duta-indonesia-di-amerika-serikat/
- Juara 1 Duta Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa dalam ajang Taurungka Taulolo, yaitu Syahril dari Prodi MPI. 2 mahasiswa IPI lainnya yang lolos setelah melewati seleksi ketat dan menjadi bagian dari event besar ini adalah Rafika Mustakimah Wardah dari Prodi TBI dan Ilham Anandar dari Prodi EKSYAR. Berita selengkapnya bisa diakses di http://parahikma.ac.id/mahasiswa-ipi-dinobatkan-sebagai-juara-1-duta-pariwisata-gowa/
- Duta Damai mencegah tindakan terorisme di dunia maya (sosial media) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penaggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT-RI) dari IPI adalah Nur Azizah. Info selengkapnya bisa diakses di http://parahikma.ac.id/mahasiswi-ipi-wakili-duta-damai-sulsel-di-skala-nasional/.
- Para juara lomba pada Semarak Ramadhan yang diadakan di UIN Alauddin, Basyair, mahasiswa PAI memeroleh juara I Pidato Bahasa Inggris, Mursyidin Yusuf memeroleh juara III dari MPI dan Pidato Bahasa Arab memeroleh harapan 1. Pada kategori lomba Tahfiz al-Qur’an juz 30 adalah saudara Muh Ilham dengan memeroleh Juara 2 dari prodi EKSYAR.
Masih banyak lagi prestasi mahasiswa IPI yang belum sempat disampaikan dalam artikel singkat ini. Tunggu apa lagi? Jadilah bagian dari generasi millennial berprestasi hingga ajang Internasional bersama Institut Parahikma Indonesia. Khusus tahun ini, telah dibuka prodi Hukum Tata Negara. Klik https://daftar.parahikma.ac.id/register?ref=Aminah untuk mendaftar menjadi bagian dari keluarga besar IPI.
Penulis: A.F.R
Komentar Terbaru