Tradisi IPI dalam Melaksanakan “OSPEK”

Tradisi IPI dalam Melaksanakan “OSPEK”

Selasa, 24 September 2019 adalah hari kedua Halaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH) yang kembali dilanjutkan di Aula Kampus II Institut Parahikma Indonesia. Kegiatan dihari ini tidak kalah meriah dari hari sebelumnya. Akivitas dimulai pada pukul 06.00 WITA sampai selesai. “Ospek” yang dilakukan di IPI ini sama sekali tidak mencerminkan adanya kekerasan, intimidasi, ataupun senioritas, melainkan lebih kepada substansi pengenalan birokrasi kampus, sistem yang berjalan, UKM, kegiatan yang sering dilakukan, dan berbagai hal dengan azas kekeluargaan dan harmoni.

Diawali dengan pembersihan di sekitar area kampus Institut Parahikma Indonesia yang kemudian kembali dilanjutkan dengan shalat Dhuha secara berjamaah (sejak hari pertama hingga hari ketiga). Agenda utama pada hari tersebut adalah pengenalan fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas ekonomi dan bisnis Islam oleh para masing-masing dekan fakultas. Kemudian dilanjutkan pengenalan masing-masing program studi yakni prodi Tadris Bahasa Inggris, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah.

Dalam pengenalan Fakultas Tarbiyah dan keguruan oleh bapak Mansyur, S.Pd.I., M.Pd. selaku Dekan menuturkan bahwa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah wadah bagi para mahasiswa untuk belajar sebaik-baiknya yang dipersiapkan untuk menjadi pendidik yang cerdas sesuai dengan motto Institut Parahikma Indonesia yaitu berperadaban, cerdas, dan terampil.

Sementara itu pada Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam oleh bapak Baso Akib, S.Kom., M.Ak. mengungkapkan bahwa Ekonomi syariah adalah prodi yang memiliki tingkat peminat terbanyak diseluruh Indonesia. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuka peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan serta menciptakan inovasi baru.

Di penghujung acara, diadakan pengenalan tentang ilmu hikmah oleh Dr.Waryani Fajar. Melalui ilmu hikmah (ilmu tentang kebaikan/ akhlaq yang merujuk pada Qur’an dan hadits) ini diharapkan seluruh civitas akademika senantiasa menjaga hubungan sosial dengan baik dengan menjadikan Allah sebagai Tujuan. Menjadikan nabiyullah Muhammad SAW sebagai teladan orang mukminin sehingga mahasiswa/i IPI memiliki kepribadian/ inner capacity) yang mulia dalam mengarungi kehidupan ini.

Yang tak kalah penting, di hari ini pula kebanyakan mahasiswa/i di seluruh Indonesia melakukan aksi demonstrasi. Namun tidak halnya dengan mahasiswa IPI, terbukti dengan tetap berjalannya kegiatan HIKMAH ini. Salah satu UKM kampus, yakni Journalism and Pen Circle (JPC) menampilkan Talkshow bertajuk “Almarhum KPK” yang ditutup dengan orasi ilmiah tentang bobroknya koruptor terkait hot issue di hari tersebut. Daripada ikut berbuat onar atau anarkis, cara berpikir kritis inilah yang dilakukan.

Dilanjutkan dengan narasi cerpen berjudul “pesan cinta dari semangkok soto ayam” yang mengisahkan tentang betapa kita seringkali melupakan jasa orang tua dengan cara membandingkan satu pemberian sahabat dengan kasih sayang orang tua yang menyayangi dan merawat sejak kecil. Kemudian ditutup pembacaan puisi tentang Kasih Ibu.

Oleh: Irfan Ar (UKM JPC)

Pembukaan kegiatan Orientasi Kampus Halaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH)

Pembukaan kegiatan Orientasi Kampus Halaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH)

Pada hari Senin, 23 September 2019 merupakan hari pembukaan orientasi kampusHalaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH) untuk angkatan 2019. Istilah HIKMAH ini merupakan proses yang harus dilalui oleh adik-adik mahasiswa/i baru sebelum menyandang status sebagai mahasiswa/i Institut Parahikma Indonesia yang resmi. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serbaguna Al-Mubarakah tepatnya di jalan Tamangapa Raya No. 168 selama 3 hari.

Adapun tujuan diadakannya HIKMAH yaitu untuk memperkenalkan dan menyatukan semua elemen-elemen (seluruh civitas akademika) yang ada di kampus Institut Parahikma kepada Mahasiswa/i Baru, ujar Ketua Dema dalam sambutannya.

Rektor IPI, Prof. Azhar menyambut mahasiswa baru dengan berbagai motivasi utamanya terkait dengan penguasaan Bahasa Inggris, ICT, dan inner capacity atau ilmu hikmah berdasarkan nilai Qur’an dan hadits. Dengan menggunakan buku Your basic Vocabulary, beliau memaparkan bahwa dalam belajar bahasa inggris tidak perlu sebut nama tenses dulu, yang terpenting adalah mengetahui fungsinya dengan mempelajari teori A & B dari buku tersebut.

Di sela sambutan yang dibawakan oleh rektor IPI, salah satu mahasiswa diminta untuk maju kedepan, yakni Muh. Ilham dari prodi Ekonomi Syari’ah. Ilham sudah mampu membuat satu karya buku bahasa Inggris walaupun masih berada di semester VI saat itu. Dia pernah ke Kediri untuk memperdalam bahasa inggrisnya, namun sesampainya disana, dia malah diminta untuk menjadi tutor. Hal ini  menunjukkan bahwa IPI mampu mencetak mahasiswa berkualitas sebelum menjadi alumni.

Dalam kegiatan ini juga banyak persembahan yang ditampilkan oleh UKM Seni Budaya Al-Jazeera Institut Parahikma Indonesia, diantaranya tari pa’duppa dan tari panen, serta penampilan akustik. Selain seluruh civitas akademika, salah satu perwakilan dari dinas pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan juga menghadiri kegiatan tersebut yakni Suriani, M.Pd., D.A. (Doctor of Art) yang menyatakan, “saya adalah salah satu penggemar Prof. Azhar, dan saya juga menggunakan buku Your basic Vocabulary ini untuk belajar bahasa inggris, saya senang bertemu dengan penulisnya langsung hari ini”.

“Yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang di kemudian hari bukanlah kampus negeri, tapi kesungguhan untuk belajar, dan kampus ini mengintegrasikan antara ICT, English, dan ilmu tentang hakekat kehidupan dengan harga yang sangat terjangkau. Seandainya masih bisa jadi mahasiswa, saya mau kuliah disini”, tambahnya.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Rekor UIN Alauddin bertajuk pentingnya soft skill (dipaparkan pada artikel lain di website ini). Setelah kuliah umum, ada pengenalan kampus Institut Parahikma Indonesia, baik berupa Tata Tertib maupun Sistem Akademik dan Administrasi (SIAKAD)  online kampus  yang kemudian dilanjutkan dengan Pengenalan UPT IPI seperti LPM, Pusat Bahasa, LP2M dan Pangkalan Data.

Oleh: Nurul Qayyum (UKM JPC)