Kegiatan Indonesia language competition for refugees untuk memperingati International Peace Day ini diadakan oleh PKPU Human Initiative dan UNHCR. Kegiatan ini di hadiri Dinas Sosial, perwakilan dari Walikota Makassar, ketua PKPU Human Initiative Sulawesi Selatan, ketua UNHCR Sulawesi Selatan dan beberapa organisasi yang ada di Makassar.
Tujuan
diadakannya event ini sebagai puncak dari pembelajaran untuk para pengungsi
asing selama 9 bulan belajar bahasa Indonesia dan juga membantu mereka untuk
berinteraksi dengan masyarakat di Indonesia serta meningkatkan persaingan dalam
lomba berbahasa indonesia yang mencakup beberapa item lomba seperti speaking, writing, dan listening.
Ketua PKPU Human
Initiative mengatakan sangat bangga dengan event ini dan berterima kasih kepada teachers yang telah mengajar refugees berbahasa indonesia serta
sukses dalam menjalin kerjasama dengan pihak UNHCR selama 9 bulan.
Kegiatan yang
diadakan di Shopie Paris Veteran Utara pada tanggal 24 september 2019 silam.
ini dimeriahkan pula oleh beberapa penampilan baik dari lokal dan penampilan
dari refugees seperti Tarian Padupa dari Mahasiswi-mahasiswi Universitas
Muhammadiyah Makassar, tarian dari anak-anak refugees, penampilan alat musik tradisional Afganistan dan
penampilan stand up komedi dari mahasiswi Institut Parahikma Indonesia saudari
Besse Nagawati.
Adapun teachers nya dari berbagai perguruan
tinggi di Makassar dan dua dari teachers berasal
dari Institut Parahikma Indonesia jurusan Ekonomi Syariah yakni Hardiansyah dan
Muhammad Ilham.
Hardiansyah
mengatakan bahwa untuk lolos menjadi seorang teacher bukanlah hal mudah karena harus melalui beberapa tahap
seleksi seperti isi formulir pendaftaan, tes wawancara full english, training of trainer, dan observasi lokasi dan students.
Adapun untuk
pemenang dari event Indonesia competition
ini dari refugees Afganistas dan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan
beberapa perlengkapan kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa
IPI yang terlibat sebagai pengajar di tempat ini sudah terbiasa mengajar bahasa
inggris karena dikampus mereka digembleng untuk mengikuti program intensifikasi
bahasa inggris selama 3 tahun, mulai dari Basic English hingga TOEFL untuk
seluruh prodi yang ada di institut ini.
Mahasiswa/i IPI yang lolos mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN couchcrash 2019
ASEAN Couchcrash 2019 kali ini diselenggarakan oleh Couchsurfing Makassar. Event ini merupakan event bertaraf internasional tahunan yang melibatkan Couchsurfing se-Indonesia dan ASEAN. Event ASEAN Couchcrash 2019 ini berlangsung selama tiga hari tepatnya dari tanggal 1-3 Maret 2019.
Di hari pertama, kegiatannya yaitu opening ceremony di hotel Swiss-Bell. Pada hari kedua, dilaksanakan trip day ke berbagai tempat wisata yang ada di Makassar, yaitu Malino, Pulau Samalona dan Rammang-rammang Maros. Sementara di hari ketiga, diadakan morning games dan penutupan ASEAN Couchcrash 2019 di Benteng Somba Opu tepatnya di rumah adat Mandar.
Ketua panitia kegiatan ASEAN Couchcrash 2019, Anna Raehanna, menjelaskan bahwa tujuan di adakan event ini yaitu agar terjalinnya silaturahmi antar sesama Couchsurfing. Peserta event kali ini berjumlah 82 orang, jumlah panitia adalah 5 orang dan dibantu oleh beberapa volunteer yang telah melewati seleksi interview yang berasal dari beberapa kampus di Makassar. Salah satu volunteer terbanyak lolos berasal dari kampus Institut Parahikma Indonesia yang berjumlah 9 orang.
Adapun para couchsurfing dari Makassar-Gowa diantaranya adalah mahasiswa/i IPI yang lolos beberapa tes ketat mewakili propinsi juga pemuda seantero negeri ini. Dari prodi tadris bahasa Inggris, ada Nur fitriana, Nurul mutmainnah, Gustri wahyuni, A. Nur zuhaldi and A. Marami emir makkasau. Sementara dari prodi ekonomi syariah antara lain Nur fitriani, Nur aisa, Zaskia j and Riska rabiana. Pada kegiatan ini, Gustri, Zakia j, Nur aisa dan Riska rabiana masuk dalam tim dancer, sementara yang lain bertindak selaku event organizervolunteer.
Melalui ajang bertaraf internasioonal ini, para couchsurfing berkesempatan saling promosi antara negara Republik Indonesia dan negara se ASEAN, dari segi budaya, bahasa, makanan tradisional, destinasi wisata, dll. Hal ini tentunya dapat membantu pemerintah terkhusus dari sektor pariwisata bahwa negara kita kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang unik, ramah, serta bersatu dalam keanekaragaman. Karen event ini diadakan di Makassar, maka para couchsurfing yang berasal dari Makassar turut ambil andil dalam memperkenalkan situs bersejarah yang ada di sekitar Makassar dan Gowa pada khususnya.
“Kesan saya mengikuti event ini sebagai volunteer sangat luar biasa. Saya mendapatkan pengalaman dapat bertemu dengan berbagai macam orang yang belum saya kenal seblumnya, saling berbagi pengalaman satu sama lain. Dan yg terakhir yg membuat saya bahagia adalah saya dapat memperkenalkan berbagai macam destinasi wisata yg ada kota Makassar dan Gowa pada pendatang dari negara lain. Adapun yang dapat saya pelajari darimereka semua adalah punctuality (tepat waktu) dan cross culture understanding. Dan mereka lebih mengutamankan kerja team yg baik dan saling membantu satu sama lain ”, ungkap Nurfitriana.
Di sela kegiatan, para peserta melakukan beberapa game diantaranya ialah salah satu permainan dari Jepang yang dimana permainan itu mengajarkan mereka untuk tidak serakah dalam kehidupan sehari-hari, mirip permainan ular tangga atau Monopoli tapi cara mainnya ibarat nelayan yang mencari harta karun namun semakin terlena mencari harta, semakin mudah tenggelam di lautan. Mereka diajarkan bagaimana berusaha sebisa mungkin mengumpulkan harta namun tidak boleh berlebihan, dan berbagai bentuk permainan lainnya.
Foto bersama beberapa couchsurfing dari beberapa negara se ASEAN
Dengan berhasilnya mereka lolos pada ajang internasional tersebut, membuktikan bahwa IPI mampu mencetak generasi millenial yang siap bersaing dengan alumni kampus lain dan mengharumkan nama baik almamater serta bangsa Indonesia dengan cara berperadaban, cerdas dan terampil.
IPI menyediakan program 3 tahun pembelajaran bahasa Inggris maupun TOEFL preparation untuk seluruh prodi, dan seringkali mengadakan event bertaraf regional, nasional, maupun internasional. Di samping itu adanya UKM (unit kegiatan mahasiswa seperti UKM Seni Aljazeerah, UKM Nournalism and Pen Circle, UKM Electra Olahraga, UKM Bahasa, UKM Kewirausahaan, UKM Religi, dan lain sebagainya menjadikan para mahasiswa/i untuk senantiasa kreatif dan mengasah bakat dan minatnya hingga mampu bersaing dalam skala nasional maupun internasional.
Komentar Terbaru