oleh azhar | Nov 21, 2018 | Berita

Rapat Kerja UKM Journalism and Pen Circle (JPC) Institut Parahikma Indonesia ini diadakan pada hari Sabtu-Minggu, 17-18 November 2018, berlokasi di Wisma Bulog Mali, Kabupaten Gowa. Rapat kerja tersebut diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota UKM Journalism and pen Circle Institut Parahikma Indonesia. Rapat Kerja ini bertemakan “Embodying Civilization through Words, Thoughts, and Actions” (Mewujudkan Peradaban melalui Kata, Pikiran dan Aksi).
Mursyid selaku Ketua UKM ini menyampaikan bahwa “UKM Journalism and Pen Circle telah berdiri Selama 1 tahun. Pada tahun sebelumnya anggota UKM telah meraih berbagai prestasi, seperti penerbitan tulisan pada majalah kampus, mengikuti lomba essay nasional dan internasional, bukber dengan anak yatim, diskusi publik, pelatihan kepenulisan yang bekerjasama dengan FLP, dll. Sebagai harapan kedepannya, melalui UKM ini semoga kita lebih mampu mengasah kemampuan kita dengan bersama-sama membangun potensi dengan mewujudkan peradaban”, tambahnya.

Rapat kerja ini di dampingi langsung oleh Pembina UKM JPC Aminah, S. Pd. I., M. Pd.I. dan Sri Mulyani, SS., M. Pd. Dalam sambutan Sri Mulyani mengatakan agar kedepannya dari UKM ini dapat terlahir pembicara-pembicara hebat, seperti Gegge Mappangewa, Habiburrahman El Shirazy dan Fakhrudin Ahmad, olehnya itu beliau menganjurkan untuk banyak membaca. Harapan beliau semoga UKM ini dapat berkembang melalui potensi anggota yang ada didalamnya”, ungkap Beliau.

Aminah juga menyemangati agar seluruh anggota JPC dengan menampilkan PPT bertajuk “Napak tilas UKM JPC periode 2017/2018”. Selain itu beliau juga menyampaikan agar senantiasa bersemangat, bersatu, berperan aktif pada tiap divisi yang ada di UKM ini yakni divisi jurnalistik, divisi kepenulisan, divisi public speaking, divisi volunteer, maupun divisi desain dan dokumentasi.

Setelah selesai rapat kerja, lalu dilanjutkan dengan acara “getting closer”, sebagai momen untuk saling mengenal satu sama lain. Dilanjutkan dengan pengukuhan internal oleh Pembina.
Oleh: Irfan Ar (UKM JPC)
oleh azhar | Nov 19, 2018 | Berita, Pengumuman

Pelantikan kepengurusan UKM Journalism and Pen Circle (JPC) ini berlangsung di kampus 1 IPI pada tanggal 15 November 2018 dan dihadiri oleh Wakil Rektor III yaitu Nurul Haeriyah Ridwan S.E., M.P.d, beberapa dosen dan staf IPI selaku sivitas akademika serta anggota JPC lainnya.
Sambutan pertama disampaikan oleh ahmad rizaldy sebagai ketua panitia dalam sambutannya menjelaskan bahwa inaugurasi UKM JPC ini akan dilanjutkan dengan raker yang akan dilaksanakan untuk kepengurusan baru pada periode 2018-2019 yang betempat di Malino nanti.
Selanjutnya, sambutan salah satu Pembina UKM JPC yaitu Aminah, S.Pd.I, M.Pd. dalam penyampaiannya beliau menjelaskan tema yang diusung yakni “Embodying Civilization through Words, Thoughts, and Actions” yang artinya wujudkan peradaban melalui kata-kata, pemikiran dan juga aksi. Beliau juga menambahkan informasi tentang awal berdirinya UKM JPC dan proker apa saja yang sudah dilaksanakan setahun belakangan ini yaitu buka bersama di panti asuhan Nur Huda,kunjungan media ke TV ONE, aksi relawan dengan galdan untuk korban dan pengungsi Palu, diskusi public, pelatihan kepenulisan yang bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) dan masih banyak lagi.

Sambutan selanjutnya dari warek III sekaligus yang juga membuka rangkaian acara pelantikan dan raker. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan beberapa pesan bahwa ilmu pengetahuan seperti menulis dan jurnalistik tidak akan pernah mati, sebuah organisasi tidak lepas dari akademisi jadi semua harus sejalan lurus tidak boleh pincang, maksudnya organisasi jadikan sebagai ajang melatih dan menambah wawasan baru kemudian di akademiknya kita praktekkan.
Acara ini tak hanya sampai disitu, terdapat pula persembahan puisi dari beberapa anggota UKM JPC yang tentunya sangat menghibur. Setelah rangkaian pelantikan, pembacaan doa, Warek III melakukan pemindahan presidium sidang untuk nantinya dilanjutkan pada program raker yang insha Allah dilaksanakan pada tanggal 17-18 November 2018 mendatang.
Penulis : Riska. M (UKM JPC)
oleh azhar | Okt 24, 2018 | Berita
UKM JPC (Journalism and Pen Circle) ini adalah wadah kegiatan seluruh mahasiswa/(i) IPI yang menuangkan bakat dan minat dalam dunia kepenulisan, jurnalistik, relawan, dan public speaking. Malam minggu yang oleh sebagian besar pemuda/i biasanya di gunakan untuk hang out bersama kekasih atau teman special lainnnya, digunakan oleh mahasiswa/(i) IPI khususnya yang berkecimpung di UKM JPC ini dengan menggelar acara bazar yang berbeda dengan bazar-bazar sebelumnya.
Kali ini teman-teman dari UKM JPC merangkaikan bazar dengan diskusi publik yang bertema: “Peran mahasiswa di tengah pusaran hoax” ini sungguh luar biasa dan sangat mendapatkan banyak apresiasi dari para tamu yang sempat berkunjung. Panitia menghadirkan pemateri yang luar biasa yaitu Sakti ibrahim dari BEM fakultas ilmu sosial dan politik Unhas yang dipanel dengan Wiratmawanto dari Kesatuan Mahasiswa Nusantara (KMN).
Bazar ini bertempat di D.O CAFE jl. Tun abdul razak pada tanggal 20 oktober 2018 pukul 19.00 WITA. Kegiatan ini tidak hanya di hadiri oleh mahasiwa/(i) IPI saja tetapi ada beberapa dari luar kampus IPI seperti UIN, UNM, organisasi ekstra lain, dan sebagainya.

Hoax adalah sebuah kata yang bermakna kabar, berita palsu dan informasi bohong , dengan adanya akses bebas pendapat menjadikan orang-orang yang tidak bertanggung jawab serta licik dalam memutar balikkan fakta, nah di era milenial seperti saat ini menjadi sesuatu yang sangat serius, karena dampak dari hoax itu sendiri dapat meresahkan masyarakat, banyak sekali kasus-kasus yang buruk akibat hoax, karena adanya oknun-oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan sengaja memanfaatkan hoax sebagai alat perang mereka, terlebih ditahun politik ini .
Sakti ibrahim berpandangan bahwasanya motif dari Hoax itu ada pada media itu sendiri. Media yang kita pecayaka ternyata menjadi penyebab hoax itu terjadi. Hoax yang terbesar saat ini ada pada rana politik, karena sekarang adalah tahun politk.
Beda halnya dengan pemaparan Wiratmawanto, “Hoax dan kebohongan itu ibarat ilmu dan pengetahuan. Kebohongan pada dasarnya baik ketika dikaitkan dengan penciptaan. Tetapi ketika masuk ke rana sosial akan ada penilaian antara baik dan buruk. Nah, kebohongan yang dibenarkan itu adalah ketika kebohongan yang kita lakukan dapat menguntungkan orang lain dan bernilai kebaikan”.

Dia pun menambahkan bahwa peran mahasiswa di tengah pusaran hoax yakni, mahasiswa mampu memilih atau pun memilah mana berita yang faktual atau hoax. Kita sebagai mahasiswa harusnya bersikap kritis, tidak mudah percaya, dan analitis dalam menyikapi beita, khususnya di bidang politik, sosial, agama, dan bidang tradisi lokal.
Adapun pertanyaan yang sempat di sampaikan dari beberapa tamu bazar yang sempat berhadir yakni dari A. Dzulfahmi imran, Faisal, dan Nurul, M. Diskusi ini sempat diwarnai silang opini yang cukup alot namun tetap bernilai akademis dan meyenangkan. Alhamdulillah kegiatan bazar kali ini sangat luar biasa. Pandai-pandailah memilah informasi dengan bijak, jangan sampai kita termasuk penyebar infomasi menjerumuskan diri pada lembah kegelapan, menimbulkan perpecahan, dan meyuburkan kebencian.
Thanks for reading. See u then..bye..!
Oleh: Emi Sri Rahayu Fatimah.
Komentar Terbaru