
Kegiatan SMILE Chapter Disponsori Kedubes Amerika Serikat
Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang bisa mengatur waktunya dengan baik, tahu harus berbuat apa dan dampaknya kepada banyak orang. Salah satu kegiatan yang berdampak positif kepada orang lain adalah dengan menjadi bagian dari penebar kebaikan di komunitas-komunitas kerelawanan. Saat ini tercatat sekitar 70% mahasiswa(i) ikut aktif di beberapa organisasi yang di Sulawesi Selatan. Salah satu komunitas yang di dalamnya terdapat beberapa mahasiswa IPI adalah Si Manggi Celebes dengan projek kesehatan giginya yang bernama SMILE.
Yang istimewa dari projek ini adalah hanya ada 2 kampus di dalamnya, yang terlibat dalam mensukseskan projek tersebut, yaitu Universitas Hasanuddin dan Institut Parahikma Indonesia. Hal ini telah berlangsung sejak dimulainya projek ini. Untuk saat ini, belum ada kampus lain yang terlibat di dalamnya. Tapi belum tentu ke depannya seperti itu, SMILE Chapter berikutnya masih menanti di depan. Kegiatan ini disponsori oleh YSEALI, Seeds For The Future, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Kegiatan edukasi berbasis game ini, diikuti sekitar 20 orang volunteer, dan tujuh diantaranya adalah mahasiswa Institut Parahikma Indonesia yang berasal dari beberapa jurusan. Setelah sukses pada chapter Makassar dan Toraja, kegiatan SMILE pada tanggal 30-31 Agustus 2019 ini nampaknya telah menarik banyaknya perhatian dan minat mahasiswa untuk turut serta dalam kegiatan yang super positive ini.
Pada berita sebelumnya (bisa dilihat di sini) Mursyid menjadi perwakilan IPI pada projek SMILE ini yang diadakan pertama kali di Pulau Lakkang Makassar pada April lalu. Seperti dijelaskan oleh penulis sebelumnya bahwa SiManggis Celebes ini bergerak pada kesehatan gigi dan di bawah naungan lembaga ternama internasional, sebut saja YSEALI, Department of State and Cultural Vistas. Ketiga lembaga tersebut adalah lembaga yang menjadi sponsor utama terlaksananya projek tersebut.
Setelah Makassar dan Toraja, SMILE kembali digelar di kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan beberapa pekan lalu. Pada Chapter Jeneponto, terdapat tambahan 6 mahasiswa IPI yang diterima sebagai volunteer. Mereka adalah Gustri Wahyuni (TBI), Riska Rabiana (Eksyar), Rahmat Fauzan (PAI), Reski Amir (TBI), Hijrah (TBI), dan Nur Aisa (Eksyar). Mereka telah turut serta pada projek SMILE Chapter Jeneponto.
“Merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi kami bisa ikut serta pada projek internasional ini. Ini membutikan bahwa IPI juga bisa menjadi bagian program internasional”, ucap Mursyid yang merupakan volunteer pertama SMILE.
Adapun kegiatan yang diadakan di Jeneponto selama 2 pekan tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya di Makassar dan Toraja, seperti memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi, melakukan pemeriksaan gigi, mengajar anak-anak SD melalui game yang dirintis oleh SiManggis, bahkan sampai mengajar mereka cara menyikat gigi yang benar di lapangan terbuka.
Terdapat 2 sekolah yang kemarin menjadi objek projek ini, yaitu SDN 1 Jeneponto dan SLB Jeneponto. Para siswa juga mendapatkan hadiah bagi mereka yang dapat menjawab pertanyaan dari kakak-kakak volunteer. Salah satu dari guru SD tersebut menuturkan bahwa kedatangan SiManggis sangat membantu anak-anak untuk tahu lebih dalam mengenai pentingnya memperhatikan makanan yang seharusnya dimakan dan tidak. Para guru berharap sekolah mereka bisa kembali dikunjungi.
Harapannya, mahasiswa IPI bisa menjadikan ini motivasi dan juga terlibat komunitas, khususnya yang berbasis internasional. Reski Amir yang juga merupakan salah satu bagian dari SMILE Chapter Jeneponto (yang memang orang Jeneponto) merasa sangat senang bisa bergabung, ia belajar banyak di sana meski background pendidikannya bukan kesehatan. “Projek ini adalah projek luar biasa menurut saya, karena di sana juga saya belajar nama-nama gigi dan fungsinya, bercengkrama dengan adik-adik di SD dan SLB. Selain itu, kegiatan ini juga mengajariku menyebar kebaikan meski hanya sedikit”, paparnya.
Pihak birokrasi IPI tiada hentinya mendukung dan mengapresasi para mahasiswanya yang aktif tidak hanya dalam perkuliahan, tapi juga pada kegiatan semacam ini. Mengikuti kegiatan pengembangan diri tentunya dapat membangun karekter pada diri mahasiswa agar senang dan mudah untuk berinteraksi dan bersosialiasi kepada masyarakat luas, sehingga di saat berkecimpung di dunia karir nanti mahasiswa tidak menjadi mahasiswa yang kaku, dan siap menjadi Agent of Change and Socio Control. Berikutnya, SMILE ini akan diadakan di Luwu Timur sebanyak 2 kali.
“If we can do it today, why do we wait it until tomorrow…..”
Penulis: Yuda Al-Awwam & Rahmat Fauzan
Komentar Terbaru