![Perwujudan Integrasi Akademis dan Spritualisme di IPI](https://parahikma.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/WhatsApp-Image-2020-06-03-at-23.48.32-5.jpeg)
Perwujudan Integrasi Akademis dan Spritualisme di IPI
Di tengah pandemi Covid-19 di seluruh penjuru dunia, kita dituntut untuk tetap optimis. Menjaga kesehatan fisik (imun tubuh), stay at home, social/ physical distancing, dan berbagai anjuran pemerintah, pemuka agama, serta garda depan kesehatan menjadi hal yang musti kita patuhi.
Institut Parahikma Indonesia (IPI) telah lama mempersiapkan diri dalam menghadapi kondisi terkhusus di saat situasi mengharuskan seluruh civitas akademika untuk work and study from home. Selama masa PSBB, pembelajaran online dan meeting dilakukan secara virtual. Penerapan Learning Management System yang dikombinasikan dengan berbagai media online lainnya (Zoom, Skype, Canvas, WhatsApp, Google Classroom, Youtube, dll) merupakan kreativitas dan seni tersendiri dalam proses belajar mengajar.
Selain dimensi ICT, prosesi akademisi kampus juga dilengkapi dengan adanya Diskusi Spiritual secara virtual guna menjaga integritas sesama muslim, refleksi diri, dan menambah wawasan. Dalam beberapa tahapan, Ramadhan di IPI menginisiasi Webinar berbentuk diskusi ilmiah yang dihadiri oleh kurang lebih 80 Professor, dosen-dosen, dan berbagai kalangan yang tertarik mendalami wacana irfani, filsafat, akademis, kebangsaan, dan keislaman. Kegiatan ini dihadiri bukan saja oleh peserta dari Indonesia, tapi juga dari beberapa negara lain seperti Amerika, Taiwan, Malaysia, dll.
Pemateri-pemateri yang dihadirkan pada 5 kali Diskusi akademis bernuansa spiritual wisdom selama Ramadhan dengan IPI bertindak sebagai host antara lain: Tokoh International yang berdomisili di dalam dan luar negeri, seperti: Dr. Waryani Fajar, Prof. Dr. Imam Suprayogo., Ph.D, Prof. Dr. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Azhar Arsyad, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, dan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Indonesia), Prof. Dato’ H. Shushilil Azam Bin Shuib (Malaysia), Imam Shamsi Ali, MA (Amerika) dan Ottawa Abdul Kadir Jaelani (Kanada). Meskipun diskusi ini diadakan secara daring, namun peserta antusias mengikuti kegiatan melalui aplikasi Zoom ini. Di penghujung rangkaian diskusi (ke-lima), IPI hadirkan Dr. K.H. Aswin. R. Yusuf pada (21/05/2020), dengan mengulas tema “Unfolding The Secret of Kaaba (Baitullah)”.
Pasca idul Fitri, IPI menghelat Halal bi Halal Virtual bersama seluruh civitas akademika tepatnya pada (03/06/2020). Pada kesempatan ini, Rektor IPI, Prof. Azhar Arsyad, menyampaikan pada peserta Virtual ini seputar trilogy IPI dan substansi hikmah. “Mengapa kampus ini disebut Parahikma? Kata tersebut diambil dari kata (para) dan (hikmah). Para bermakna ‘berbagai’, dan hikmah bermakna ‘taufik dan petunjuk dari Allah’. Dalam Al-Quran, kata hikmah berulang kali disebut seperti pada Surah (Yasin:2), (Al-Baqarah: 151), dll”, jelas Prof. Azhar.
“Menurut Jacqueline Small dalam bukunya “Trasformers”, tiap diri manusia ada yang disebut fragmented self (fisik/raga materi) dan True self (ruh/spiritual). Diri fisikal semestinya dikontrol oleh jiwa spiritual” tambahnya. Penjelasan tersebut merupakan sekelumit pemaparan rector yang dominan disampaikan pada slide PPT dalam Bahasa Inggris, mengingat Trilogi IPI adalah Bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom.
Pembentukan spiritual wisdom ialah cara IPI menanamkan pendidikan karakter atau inner capacity serta jiwa nasionalis pada mahasiswa maupun para dosen dan staf. Menjadikan nabi Muhammad sebagai suri tauladan dalam menangkal/ menundukkan HNDS (hawa, nafsu, dunia, syaithan) agar menjadi pribadi yang mengedepankan perdamaian, persatuan, dan meneladani sifat nabi yakni shiddieq, tabligh, amanah, dan fathonah. Pengajian mingguan dalam rangka character building seperti ini selalu diadakan sebelum Corona dan akan dilanjutkan lagi pasca Corona di semester depan. Hal ini dilakukan, karena IPI memiliki visi mencetak alumni yang berperadaban, cerdas, dan terampil demi menyongsong segala peluang dan tantangan di masa akan datang.
Penulis: Amhy Faezarobbani
Komentar Terbaru