IPI AISYIYAH SULAWESI SELATAN GELAR SIDANG TERBUKA SENAT WISUDA ANGKATAN KE-V YANG DAFTAR DI MASA “COVID-19”

IPI AISYIYAH SULAWESI SELATAN GELAR SIDANG TERBUKA SENAT WISUDA ANGKATAN KE-V YANG DAFTAR DI MASA “COVID-19”

MAKASSAR –  Pada tanggal 17 Desember 2024 di penghujung tahun 2024, Institut Parahikma Indonesia (IPI) ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan sukses melaksanakan wisuda angkatan ke-V. Perhelatan wisuda kali ini di Hotel Four Points by Sheraton Makassar mencetak sebanyak 44 wisudawan dan beberapa diantaranya dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi tingkat institut, tingkat fakultas, program studi, dan juga yang berprestasi di bidang non akademik.

WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.36.53
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.35.37
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.34.13
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.37.21
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.38.31
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.39.44
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.35.37
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.40.01
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.40.20
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.40.33
previous arrow
next arrow

Rektor IPI ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan, Dr. Nurhayati Azis, SE., M.Si mengungkapkan bahwasanya para lulusan senantiasa bias berkarya, menjadi professional islami, dan menjadi pemimpin islam yang peka terhadap isu yang berkembang sebagaimana KH. Ahmad Dahlan yang menjadi sosok pencerah. Mampu membuat perubahan yang berkemajuan dan karya yang mengedepankan keunggulan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Koordinator KOPERTAIS Wil. VIII yang juga adalah rector UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D.memberikan inspirasi pada mahasiswa, “Jadilah mahasiswa transdisiplin yang tidak hanya menguasai disiplin ilmu yang dipelajarinya, tapi juga mampu menguasai disiplin lain. Kalau bisa lanjut pendidikan atau cari nafkah, kalian masih muda, jangan hanya fokus pada penampilan”.

Dr. Sulistyaningsih, S.K.M., M.H.Kes selaku pimpinan pusat ‘Aisyiah, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi ‘Aisyiyah juga memberikan amanah pada wisudawan/wati dengan menuturkan bahwa beliau bangga menyaksikan perjalanan IPI dan menginspirasi bahwa kesuksesan sejati adalah ketika memberi manfaat pada orang lain. Tidak hanya itu, beliau juga mengangkat ayat Surah Al-Ashr untuk memotivasi alumni agar menjadi orang yang beruntung dan beramal sholeh dan ayat Surah Al-Hujurat ayat 39 agar menjadikan ilmu sebagai wujud taqwa.

Masa-masa covid-19 yang krisis pada tahun 2020-2021 melanda laju gerak banyak instansi dan usaha di banyak negara, termasuk Institut Parahikma Indonesia (IPI) Gowa. Karena benturan ekonomi dan keharusan work from home, menjadikan pendaftar kampus IPI berjumlah 44 orang saja. Pada agenda wisuda kali ini, menampilkan para wisudawan berprestasi, yakni 3 (tiga) orang wisudawan terbaik institut atas nama Fahira Tuzzahra dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Besse Rahmayanti dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, dan dari Program Studi Pendidikan Agama Islam oleh Arif Zulkarnain.

WhatsApp Image 2024-12-17 at 22.07.23
WhatsApp Image 2024-12-17 at 22.08.40
WhatsApp Image 2024-12-17 at 22.13.03
WhatsApp Image 2024-12-17 at 22.10.52
WhatsApp Image 2024-12-17 at 22.12.23
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.39.44
WhatsApp Image 2024-12-17 at 15.39.32
previous arrow
next arrow

Selain itu, prestasi non akademik diberikan apresiasi kepada 4 (empat) wisudawan selama masa perkuliahan yaitu dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam atas nama Syamsul Bahri dan juga Muh. Ilham Ramadhan, dan dari Progam Studi Pendidikan Agama Islam atas nama Muhammad Fahri. Hal lain yang lebih menakjubkan karena acara ini dirangkaikan dengan ramah tamah yang dimeriahkan dengan pertunjukan tari, musik, dan nyanyian. Lebih dari itu, rangkaian ramah tamah ini mempertontonkan pemberian penghargaan ke beragam kategori yakni mahasiswa berprestasi di tiap prodi.

 

Suasana Haru Warnai Wisuda Angkatan ke-IV Institut Parahikma Indonesia

Suasana Haru Warnai Wisuda Angkatan ke-IV Institut Parahikma Indonesia

Institut Parahikma Indonesia yang kini sudah menjadi milik Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan menghelat sidang senat terbuka luar biasa wisuda sarjana Angkatan ke-IV. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Four Points by Sheraton Makassar pada hari Sabtu (02/12). IPI mengukuhkan 52 wisudawan/wati dari prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dan 37 wisudawan/wati dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

DSCF8341
DSCF8386
DSCF8389
DSCF8631
DSCF8651
DSCF8684
DSCF8687
DSCF8714
DSCF8715
previous arrow
next arrow

Dengan nahkoda kepemimpinan baru, rektor Institut Parahikma Indonesia, Dr. Nurhayati, Azis., S.E.,M.Si., wisuda kali ini memiliki nuansa penuh suka, haru, namun tetap khidmat. Melalui sambutannya, rektor IPI “Persiapkan diri sebagai pemimpin yang islami diantaranya peka terhadap isu yang berkembang untuk menjawab tantangan zaman. Sebagaimana K.H. Ahmad Dahlan yang disebut sebagai pencerah karena memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan solusinya. Selain itu, jadi pribadi yang berpandangan maju dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri”. Dr. Nurhayati juga menyampaikan terima kasih pada Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA sebagai pelopor berdirinya IPI di tahun 2016.

Di sela sambutannya, rektor IPI menyampaikan bahwa terdapat sekitar 20 dosen IPI yang melanjutkan studi program Doktoral baik dalam dan luar negeri dengan, yang 14 diantaranya memeroleh beasiswa LPDP Kemenkeu, LPDP BIB Kemenag, BPI Kemendikbudristek, MORA, dan Fulbright. Tak heran, 3 mahasiswa juga melanjutkan studinya sambil kerja di Polandia, 2 mahasiswa (Faiqah dari prodi TBI dan Mursidin dari prodi MPI) kuliah di Australia dengan beasiswa LPDP Kemenkeu tahun 2022, dan akan menyusul 2 mahasiswa lainnya (Iqram dari prodi TBI dan Alwyn dari prodi MPI) tahun 2023 dengan kluster beasiswa yang sama di tahun ini.

Turut hadir dalam acara wisuda ini, Koordinator Kopertais Region VIII (Sulawesi, Maluku and Papua), Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph,D. berpesan 3 hal pada peserta wisuda, “Jadilah sarjana yang pandai berterima kasih pada orang-orang yg berjasa pada pencapaian kalian, yaitu orang tua kalian. Jadilah sarjana produk IPI, yaitu sarjana katalis. Katalis dalam ilmu kimia bermakana sebagai zat yang bisa memepercpat perubahan sesuatu. Jadilah katalisator yang ketika dicelup di masyarakat, masyarakat mendapat perubahan. Selanjutnya, jadilah sarjana ori, bukan KW. Asli produk IPI, yang menjalani  seluruh proses akademik dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri”. Beliau yang juga menjabat sebagai rektor UIN Alauddin Makassar ini merekomendasikan IPI kalau mau kuliah di Gowa karena fasilitas lengkap, nilai karakter mantap, kompetensi tenaga pendidiknya juga tidak diragukan lagi.

Amanat Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi ‘Aisyiyah disampaikan oleh Dr. Sulistyaningsih, S.KM.,MH. Kes. Melalui amanatnya menyampaikan agar para wisudawan senantiasa menjaga ketaatan pada Allah dan rasulNya, serta pada kedua orang tua, juga doakan ketika mereka wafat. Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag., selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan yang juga menjabat sebagai rektor UNISMUH dalam  orasi ilmiahnya berkomitmen untuk mendorong, mendukung, mendampingi IPI-Aisiyah, dalam rangka kemajuan akreditasi baik prodi dan insitusi.

Adapun wisudawati terbaik tahun ini adalah Nurhikmah dari prodi Eksyar, terbaik kedua yakni Nur Anjani Putri dari prodi TBI, dan terbaik ketiga yakni Nurul Fitriyah Ainul Halsyam dengan IPK yang sama, 4,00. Suasana haru menyelimuti seisi ruangan ketika Nurhikmah menyampaikan pidatonya selaku wisudawati terbaik. Tak hanya berkisah tentang perjuangannya selama kuliah, dia juga bercerita tentang rekannya yang menurutnya lebih keras lika-liku hidupnya dan tak putus asa demi mencapai gelar sarjana. Kisah rekannya yang pernah makan indomi dibagi 4 dalam sehari semalam hanya untuk menyambung hidup sambil bekerja sebagai ART itulah yang membuatnya juga empati dan meneteskan air mata.

Selain memberi penghargaan pada wisudawan/wati dengan prestasi akademik, IPI juga mengapresiasi mereka yang memiliki prestasi non akademik. Diantaranya, Risnawati dari prodi Eksyar bagi Penulis  Naskah  Terbaik  pada  Kompetisi  Manajemen  Dakwah  yang diadakan oleh UIN Tulungagung 2021 dan Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah pada OSDIFEST 2021 di IAIN Pare- Pare. Ada pula, Nur Anita Ramadani dari prodi TBI dengan prestasi Juara 1 Lomba Story Telling di ELITE Competition (2021), Penulis dengan Karya Terbaik dalam buku “Meraih Mimpi” (2021), dan  Penulis buku “Perihal Aku dan Sejuta Pilu” PT. Asca Publisher (2023).

DSCF8717
DSCF8722
DSCF8772
DSCF8780
DSCF8788
DSCF8805
DSCF8818 (1)
DSCF8818
DSCF8824
previous arrow
next arrow

Prestasi non akademik lainnya adalah Muhammad Syarif Hidayatullah dari prodi MPI yang mengukir prestasi terbaik 3 MTQ Kab. Luwu Utara 2020, terbaik 1 MTQ Kabupaten Luwu Timur 2020, terbaik 1 MTQ Provinsi SulSel Pangkep 2020, terbaik 1 MTQ Kota Makassar 2022, dan terbaik 3 MTQ Provinsi SulSel 2022 Bone yang kesemuanya pada Cabang Tafsir Inggris dan hafalan 15 Juz, dan terbaik 1 MHQ Amir Uskara tingkat Provinsi Sul-Sel Cabang 20 juz.

Di penghujung acara, salah satu mahasiswa terbaik di bidang non-akademik, Mizra Khaerat dari prodi PAI melantunkan lagu “Doaku” terkhusus untuk ibunya, dan membuat seisi ruangan ikut meneteskan air mata penuh haru. Prestasinya antara lain Best performance lomba bernyanyi Mvoice Sulsel, juara 3 lomba bernyanyi studio vocalis RRI Makassar, best talent lomba bernyanyi studio vocalis RRI Makassar, dan juara  harapan  1  lomba  bernyanyi  yang  diselenggarakan  Big Boss Management kabupaten Gowa yang kesemuanya diraih di tahun 2022.

Institut Parahikma Indonesia Gowa Gelar Wisuda Angkatan III

Institut Parahikma Indonesia Gowa Gelar Wisuda Angkatan III

Pada hari Rabu (02/11), sejumlah 42 wisudawan/wisudawati Institut Parahikma Indonesia (IPI) dikukuhkan. Ada 29 alumni dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang terdiri dari 3 prodi yakni Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Sementara itu ada 13 alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Acara wisuda bagi angkatan ke-III kali ini diadakan di Hotel Swiss-Bell, Makassar. Adapun wisudawan/wati terbaik tingkat institut yaitu peringkat pertama yakni Muh. Agus Wijaya dari TBI, peringkat kedua yakni Muhajirah B dan ketiga Firman, keduanya dari MPI. Hebatnya ketiga peringkat terbaik tersebut meraih IPK sempurna yaitu 4,00.

Dalam penyampaian pesan dan kesan, Agus dan Muhajirah tampil berdua secara apik bergantian dengan kombinasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Makassar. Muhajirah, yang bercadar, pada mulanya mengungkapkan kekhwatirannya ketika ia ingin aktif berorganisasi tetapi kurang mendapat restu oleh orang tuanya. Namun, ia bertekad untuk membuktikan bahwa organisasi tidak akan mengangggu akademiknya. Ira, panggilannya, sukses menyeimbangkan akademik dan organisasi. Ia berhasil menjadi ketua himpunan dan sekretaris dewa mahasiswa dan berhasil selesai dengan 4,00.

IPI yang bermotto berperadaban, cerdas, dan terampil ini senantiasa mengasah trilogi IPI yakni bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom. Dalam sambutannya, Rektor IPI mengungkapkan segudang prestasi mahasiswa/i IPI di berbagai bidang seperti bahasa Inggris, seni, karya tulis ilmiah, olahraga, MTQ, baik dalam kancah regional, nasional, maupun internasional. Prestasi tersebut tentunya dikarenakan didikan para dosen alumni luar negeri yang berjumlah 14 orang dan dosen-dosen lain yang merupakan alumni terbaik dalam negeri dari kampus terkemuka di Indonesia.

Rektor IPI menekankan bahwasanya Bahasa Inggris yang diajarkan di IPI bukan sistem hafal tenses, tapi lebih merujuk pada Theory A and B.  Prof. Azhar yang sebelumnya juga adalah Rektor UIN Alauddin 2 periode menyoroti kegagalan pengajaran bahasa Inggris di tingkat SMA dan SMP yang dinilainya tidak berhasil dan justru membuat bahasa Inggris menjadi momok.

Menariknya, ketika sedang memberikan sambutan, Prof. Azhar tiba-tiba memanggil salah satu peserta wisuda yaitu Andi Iqram Anas. Iqram adalah mahasiswa TBI yang baru balik dari Amerika Serikat melalui pertukaran mahasiswa bernama UGRAD. Sebuah program yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan AMINEF. Sementara orasi ilmiah dibawakan Prof. Muhammad Yaumi, M. Hum, MA. Dalam orasinya Prof. Yaumi membahas artificial intelligence. Disebutnya artificial intelligence akan menggantikan jutaan pekerjaan manusia seperti di India. Namun, hegemoni artificial intelligence dapat ditangkal dengan tiga pilar di IPI yaitu bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom (ilmu hikmah).

IPI Sukses Gelar Wisuda Perdana

IPI Sukses Gelar Wisuda Perdana

Sebanyak 84 mahasiswa diwisuda pada sidang senat terbuka luar biasa di hari Kamis, (17/12/2020). Dari prodi Ekonomi syariah (EKSYAR), mahasiswa yang diwisuda sebanyak 39 orang, dari prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) sebanyak 22 orang, dan sebanyak 23 orang dari prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Mereka adalah mahasiswa/i angkatan I yang berhasil menyelesaikan studinya, yang menjadi saksi sejarah berdirinya kampus ini. Tawa, tangis haru, serta panjatan doa mewarnai kegiatan wisuda perdana yang dihelat di Institut Parhikma Indonesia.

Para undangan yang sempat hadir diantaranya adalah para orang tua alumni, Sekretaris KOPERTAIS wil. VIII, Kadis Pendidikan Kabupaten Gowa mewakili bupati, pihak yayasan parahikma, beserta seluruh jajaran civitas akademika Institut Parahikma Indonesia.

Salah satu pihak yayasan yakni Prof. Yaumi memuji kualitas wisudawan dalam sambutannya, “Input mahasiswa IPI itu adalah sisa-sisa perguruan tinggi lainnya, termasuk UIN Alauddin Makassar. Dari pengalaman saya sebagai penguji eksternal waktu itu, saya berpikir kok bisa mahasiswa-mahasiswa yang bukan dari prodi bahasa inggris bisa bahasa inggris semua? Apalagi yang memang dari prodi Bahasa inggris. Bukan hanya itu, mereka juga tahu budaya yang ada di luar negeri. Ternyata 25% dosen-dosennya adalah lulusan dari luar negeri yang studi disana dengan beasiswa Fulbright. Kelemahan kampus ini adalah belum banyak dikenali orang. Tapi kalau begini kualitas alumninya, maka mereka akan berbondong-bondong kuliah di IPI”.

Rektor Institut Parhikma Indonesia, Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA., menyatakan bahwasanya apa yang dikatakan oleh Prof. Yaumi terkait “mahasiswa IPI adalah sisa-sisa dari kampus lain” disanggah oleh beliau dengan pernyataan, “mahasiswa kami yang mungkin dianggap sisa-sisa oleh orang dari luar, kami bimbing dan ubah jadi emas”. Hal ini dibuktikan dengan rentetan prestasi mahasiswa/i IPI baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional adalah berkat bimbingan SDM dari para dosen yang berkompeten/ profesional termasuk rektor IPI.  

Meskipun di masa pandemi seperti ini, para keluarga wisudawan/wati turut bersuka cita datang ke hotel Four Points by Sheraton guna mendampingi ananda tercinta. Mereka mempercayakan pihak panitia wisuda dan pihak hotel yang sangat mengutamakan protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak, dll.

Tak semua wisudawan mujur didampingi oleh keluarga, ada diantaranya keluarganya tidak sempat datang karena lokasi yang jauh dari rantau, factor kesehatan, dan takdir yang berbeda. Seperti yang dialami oleh alumni terbaik ke-3 yakni Mursyidin Yusuf, salah satu mahasiswa yang mengharumkan nama IPI dalam ajang SUSI Program di Amerika beberapa tahun silam. Di sambutannya yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, dia bercerita tentang ayahnya yang sudah lama meninggal, dan ibunya yang awalnya pesimis menguliahkan karena faktor finansial.

Kisah lain pun disampaikan oleh wisudawan terbaik 1, yakni Muhammad Ilham yang menyatakan,”pertama kali saya masuk di IPI, saya tidak suka Bahasa Inggris. Namun setelah lama belajar di IPI justru asumsi saya berubah. Pernah saya ke Kediri, Pare, untuk belajar Bahasa Inggris. Ternyata setiba disana, saya justru ditunjuk untuk menjadi tutor”. Bukan hanya Ilham, ada banyak mahasiswa yang juga berprestasi dan ikut terjun langsung membina adik-adiknya untuk memahami Bahasa Inggris dalam format English Club, privat, bahkan mengajar langsung di lembaga pendidikan formal dan informal.

Di sela acara wisuda ini, para alumni mengucapkan ikrar alumni. Besar harapan pihak institusi kepada para alumni dengan membentuk formatur ikatan alumni IPI di acara ramah tamah yang digelar di malam harinya, yang nantinya membentuk kepengurusan dan akan mengharumkan nama baik almamater dimanapun mereka berada. Dengan bekal trilogy IPI yakni Bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom, serta profesionalisme prodi, alumni diharapkan bisa bersaing dengan luaran kampus lain baik dari dalam dan luar negeri.