Urgensi Pendidikan Karakter Di Institut Parahikma Indonesia

Oleh: Mansyur, A.Ma., S.Pd.I., M.Pd.I

PENDIDIKAN merupakan pilar penting dalam membangun peradaban yang didasarkan atas jati diri dan karakter sebuah bangsa. Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang militan guna menunjang perannya di masa yang akan datang. Upaya pendidikan yang dilakukan suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan dengan prediksi bangsa tersebut di masa mendatang. Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan generasi bangsa, yang tidak hanya memiliki kapasitas intelektual mumpuni namun tetap menaati nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia merupakan sumberdaya melimpah yang tak bisa dikesampingkan. Lembaga pendidikan bernafaskaan Islam menjadi alternatif tersendiri disamping pendidikan formal umum lain. Perguruan tinggi Islam tak hanya menyediakan program studi dan jurusan yang berkonsentrasi pada agama namun sudah berkembang juga disiplin ilmu lain layaknya pada universitas umum.

Seiring dengan perkembangan zaman, perjalanan perguruan tinggi Islam ternyata masih mengalami banyak problem. Sehingga jika tidak dicarikan solusi akan terus melahirkan problem lain yang semakin menjangkit. Mulai dari kualitas pembelajaran yang masih terkesan amburadul, fasilitas kurang mendukung, lulusan yang menjadi pengangguran hingga pada krisis moralitas, tergambar dari perilaku anak-anak, remaja, mahasiswa, aparatur negara, dan elit politik bangsa ini. Sebagai contoh dari banyak perilaku menyimpang tersebut diantaranya terjadinya tawuran antarpelajar, perkelahian antar mahasiswa, tindakan pelecehan seksual, narkoba, penipuan, korupsi di kalangan elit politik, pembunuhan dan masih banyak lagi tindakan-tindakan kriminal yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagaimana yang sering kali diberitakan di televisi dan media cetak.  Tindakan-tindakan tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga banyak dari kalangan pelajar baik siswa maupun mahasiswa.

Fenomena tersebut sedikit banyak memberikan gambaran akan kemerosotan karakter, akhlak, moral dan etika anak bangsa. Melihat fenomena tersebut maka dipandang sangat mendesak untuk segera memperbaiki akhlak, moral, dan etika anak bangsa ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yakni untuk mengembangkan potensi perserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Upaya penanaman karakter, akhlak atau moral dalam dunia pendidikan yang saat ini lebih dikenal dengan pendidikan karakter. Melalui pendidikan karakter ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan kemerosotan akhlak bangsa ini.

Upaya penanaman nilai karakter dalam diri seseorang tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus dilakukan secara holistik dan berkelanjutan. Guna menghasilkan karakter sebagai mana yang diharapkan, tidak cukup dalam waktu yang sebentar melainkan harus dilaksanakan secara terus menerus hingga nilai karakter tersebut tertanam dalam diri dan muncul menjadi sebuah kebiasaan, sebagaimana yang telah diaplikasikan di Institut Parahikma Indonesia (IPI) disetiap prodi yakni Spirituality & Civility (Agama & Etika). Tujuannya diberikan pendidikan spritual agar para mahasiswa memiliki sifat seperti Nabi yaitu shiddiq (selalu jujur, benar, dan tidak pernah bohong), amanah (selalu dapat dipercaya, dan inner trust), tabligh (menyampaikan amanah Allah), Fathanah (Cerdas, bijak, dan tidak kasar),   sedangkan tujuan diberikannya pendidikan etika adalah untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter unggul sehingga dapat membangun bangsa kearah yang lebih baik dibandingkan saat ini, disamping penerapan sprituality & Civility (agama dan etika), juga di Institut Parahikmah Indonesia menerapakan pembelajaran profesional berbasis hikmah dan pengembangan inner capacity yang kelak akan mengantarkan mahasiswa meraih kecerdasan spritual, emosional, dan intelektual.

Institut Parahikma Indonesia (IPI) adalah perguruan tinggi yang sejatinya menjadi tempat pendidikan bagi para penerus bangsa yang secara kongkrit membekali setiap mahasiswa dengan bahasa inggris (Mastering English) agar setiap mahasiswa mampu bersaing secara global. Sebab mahasiswa merupakan agent of change dimasa depan akan menjadi tokoh-tokoh pembaharu bangsa dan dunia.

Selain itu IPI sebagai institusi pendidikan pada umumnya menerapkan setiap mahasiswa agar mengusai ICT (Information , Communication & Technology Literacy). Dengan tujuan agar mahasiswa mampu mengoperasikan komputer dan berbagai macam aplikasinya, disamping itu mahasiswa dibina untuk mampu menggunakan internet dengan baik, mampu mengupload dan mendownload berbagai macam hal yang baik dengan menggunakan internet dan menguasai on-line system. Ini adalah sebuah investasi besar yang memiliki nilai strategis dalam membentuk dan mengembangkan sumber daya manusia untuk keberlanjutan kehidupan bangsa dan negara. Maka bagi seorang pencari ilmu yang merupakan sebuah komunitas dengan karakteristik khas dalam struktur kehidupan masyarakat. Maka ini adalah kesempatan emas bagi para orang tua untuk memasukkan anak-anakanya di Institut Parahikma Indonesia (IPI).

Terlepas dari hal diatas dalam menanamkan karakter tidak hanya menjadi tugas pendidikan formal saja baik pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi, tetapi menjadi tugas bersama baik orangtua maupun lingkungan. Sebab kesuksesan pendidikan karakter tidak lepas dari peran serta orang tua dan lingkungan yang mendukung.

 

 

 

Sumber :

Asyanti, Setia.  Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi : Sudah Terlambatkah?  (Surakarta, April 2012)

http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle, diakses pada tanggal 12 Desember 2016

http://www.erlangga.co.id/pendidikan/7576-pendidikan-karakter-untuk-mahasiswa.html, di akses pada tanggal 12 Desember 2016

Khazin. 2010.  Makalah Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK); Analisis Kritis Model Pengembangan Karakter Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang

Author

Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 − 9 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.