Pada tanggal
25 September 2019 adalah hari terakhir pelaksanaan HIKMAH (Halaqah Intelektual
Mahasiswa) IPI. Kegiatan ini di awali dengan kerja bakti kemudian dilanjutkan
dengan shalat dhuha. Setelah itu dilanjutkan dengan materi tentang Pengenalan
Lembaga Kampus seperti DEMA (Dewan Mahasiswa), HMPS (Himpunan Mahasiswa Program
Studi), dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) oleh Gustri Wahyuni selaku Sekretaris
DEMA.
Dalam acara
ini dilengkapi lomba-lomba yang bertujuan untuk menyalurkan minat, bakat dan
potensi seperti Lomba Yel-Yel, Akustik, Tilawah, Stand Up Comedy ,dan Rangking
1.
Tak kalah
menariknya lagi salah satu panitia, dosen dan staf juga memberikan hiburan,
sekaligus semangat dan motivasi kepada mahasiswa/i baru dengan cara menampilkan
keahlian yang mereka miliki diantaranya Bernyanyi dan Stand Up comedy.
Diakhir acara
ini, ketua panitia berterima kasih kepada seluruh panitia yang turut
bekerjasama dalam mensuskseskan acara HIKMAH mulai dari hari pertama sampai
hari terakhir dan mengumumkan hasil lomba yang telah dilaksanakan.
Dengan ditutupnya program orientasi pengenalan kampus dengan istilah HIKMAH (Halaqah Intelektual Mahasiswa) IPI, dilanjutkan dengan Pre Academic Course yang dihadiri oleh mahasiswa dari seluruh angkatan selama dua hari berturut-turut yakni tanggal 26 – 27 September di lokasi yang sama dengan kegiatan HIKMAH.
Kegiatan Pre
Academic Course ini lebih kepada refresh pengetahuan
seputar Bahasa Inggris yang dibimbing langsung oleh rektor IPI, Prof Azhar,
utamanya pengenalan teori A & B untuk belajara bahasa inggris secara
sederhana dan lebih kepada grammar
translation method.
Diantara
mahasiswa baru tersebut, ada 2 penghafal 30 juz yang diminta oleh rektor untuk
membacakan beberapa lantunan ayat suci Al-Qur’an. Tahun lalu, ada satu
penghafal 15 juz. Khusus penghafal 30 juz, dibebaskan biaya SPP kuliah dan akan
dibimbing langsung oleh dosen yang juga penghafal Qur’an di UKM tahfidzul Qur’an
nantinya.
Selamat Datang
mahasiswa baru T.A. 2019/2020, bersama menggembleng diri menjadi mahasiswa
berperadaban, cerdas, dan terampil dalam menyongsong masa depan yang gemilang.
IPI telah menyediakan berbagai indicator soft skill dan hard skill sebelum
nantinya terjun di masyarakat dan dunia kerja.
Selasa,
24 September 2019 adalah hari kedua Halaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH) yang
kembali dilanjutkan di Aula Kampus II Institut Parahikma Indonesia. Kegiatan dihari
ini tidak kalah meriah dari hari sebelumnya. Akivitas dimulai pada pukul 06.00
WITA sampai selesai. “Ospek” yang dilakukan di IPI ini sama sekali tidak
mencerminkan adanya kekerasan, intimidasi, ataupun senioritas, melainkan lebih
kepada substansi pengenalan birokrasi kampus, sistem yang berjalan, UKM,
kegiatan yang sering dilakukan, dan berbagai hal dengan azas kekeluargaan dan
harmoni.
Diawali
dengan pembersihan di sekitar area kampus Institut Parahikma Indonesia yang
kemudian kembali dilanjutkan dengan shalat Dhuha secara berjamaah (sejak hari
pertama hingga hari ketiga). Agenda utama pada hari tersebut adalah pengenalan
fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas ekonomi dan bisnis Islam oleh para
masing-masing dekan fakultas. Kemudian
dilanjutkan pengenalan masing-masing program studi yakni prodi Tadris Bahasa
Inggris, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi
Syariah.
Dalam
pengenalan Fakultas Tarbiyah dan keguruan oleh bapak Mansyur, S.Pd.I., M.Pd.
selaku Dekan menuturkan bahwa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah wadah bagi
para mahasiswa untuk belajar sebaik-baiknya yang dipersiapkan untuk menjadi
pendidik yang cerdas sesuai dengan motto Institut Parahikma Indonesia yaitu
berperadaban, cerdas, dan terampil.
Sementara
itu pada Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam oleh bapak Baso Akib, S.Kom., M.Ak.
mengungkapkan bahwa Ekonomi syariah adalah prodi yang memiliki tingkat peminat
terbanyak diseluruh Indonesia. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuka peluang
usaha dan membuka lapangan pekerjaan serta menciptakan inovasi baru.
Di
penghujung acara, diadakan pengenalan tentang ilmu hikmah oleh Dr.Waryani
Fajar. Melalui ilmu hikmah (ilmu tentang kebaikan/ akhlaq yang merujuk pada
Qur’an dan hadits) ini diharapkan seluruh civitas akademika senantiasa menjaga
hubungan sosial dengan baik dengan menjadikan Allah sebagai Tujuan. Menjadikan
nabiyullah Muhammad SAW sebagai teladan orang mukminin sehingga mahasiswa/i IPI
memiliki kepribadian/ inner capacity)
yang mulia dalam mengarungi kehidupan ini.
Yang tak kalah penting, di hari ini pula kebanyakan mahasiswa/i di seluruh Indonesia melakukan aksi demonstrasi. Namun tidak halnya dengan mahasiswa IPI, terbukti dengan tetap berjalannya kegiatan HIKMAH ini. Salah satu UKM kampus, yakni Journalism and Pen Circle (JPC) menampilkan Talkshow bertajuk “Almarhum KPK” yang ditutup dengan orasi ilmiah tentang bobroknya koruptor terkait hot issue di hari tersebut. Daripada ikut berbuat onar atau anarkis, cara berpikir kritis inilah yang dilakukan.
Dilanjutkan dengan narasi cerpen berjudul “pesan cinta dari semangkok soto ayam” yang mengisahkan tentang betapa kita seringkali melupakan jasa orang tua dengan cara membandingkan satu pemberian sahabat dengan kasih sayang orang tua yang menyayangi dan merawat sejak kecil. Kemudian ditutup pembacaan puisi tentang Kasih Ibu.
Kegiatan orientasi kampus Halaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH) untuk mahasiswa baru angkatan 2019/2020 ini dihadiri oleh Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D (Rektor UIN Alauddin Makassar). Beliau diundang untuk membawakan kuliah Umum dengan tema “Mengembangkan Soft Skill di Perguruan Tinggi untuk Mencetak Lulusan Berkualitas”.
Sebelum
memasuki materi inti, Prof. Hamdan banyak menjelaskan betapa buku best seller, Your Basic Vocabulary yang dibuat oleh
Rektor IPI, Prof Azhar Arsyad, banyak
membantunya dalam belajar bahasa Inggris. Dia sudah lama mengikuti jejaknya sejak beliau menjadi dekan Fakultas Tarbiyah
UINAM, menjadi rektor IPI dan sepak terjang beliau dalam mengembangkan UIN
menjadi seperti sekarang ini.
“Bagi
saya, Prof. Azhar itu guru saya sepanjang masa, inspirator, the living lecture, motivator”, ungkapnya. Rektor
UINAM yang baru saja terpilih ini memiliki nama kampung, yakni Mendang. Tanpa
gengsi, Prof. Hamdan menceritakan kondisi keluarganya, masa kecilnya,
orang-oranmg yang hadir dalam sejarah hidupnya hingga dia meniti keberhasilan
seperti saat ini.
Ibunya
adalah seorang penenun sarung. Terkait topik kuliah umum tentang pentingnya
soft skill, Prof. Hamdan berbagi cerita tentang betapa ibunya sangat menginspirasi
kepribadiannya. Menjadi seorang penenun sarung, ada beberapa karakter yang
musti dimiliki, contohnya sikap sabar, kedisiplinan, tekun, meskipun ibunda
adalah seorang janda yang buta huruf. Sikap itulah yang tertanam
pada dirinya dalam menajalani segala rintangan hidup.
Hal
yang dapat mendukung pengembangan soft
skills adalah adanya goal setting yang terdiri dari ingin punya apa, ingin
berbuat apa, ingin menjadi apa, dan ingin dikenang sebagai apa.Untuk
mengembangkan soft skill juga di butuhkan kerjasama dalam tim, gigih, mengambil
inisiatif dan berani mengambil keputusan.
Beliau
mengumpamakan pentingnya keseimbangan antara hard skill dan soft skill yang
dimiliki seorang pemain bola. Dari segi hard skill, dia harus mampu berlari,
menendang, bertahan, dan menyerang, namun dari segi soft skill dia perlu
bekerjasama dalam tim, gigih, mengambil inisiatif, dan berani mengambil
keputusan. Ss]eseorang yang punya soft skill yang baik terbukti lebih banyak
dibutuhkan ketimbang mereka yang cuma mengandalkan hard skill.
Dan
masih banyak lagi pesan yang beliau sampaikan pada kuliah umum kali ini. Seolah
menghipnotis pendengar yang terdiri dari seluruh civitas akademika IPI, beliau
berpesan bahwa kita perlu konsisten dan berkomitmen dalam berproses untuk
menciptakan hasil. Karena proseslah yang menentukan produk. “Proses…proses…proses…”,
ungkapnya sambil mengepalkan tangannya dan menghujamkannya ke bawah menjadi
cambuk bagi mahasiswa untuk meniti kesuksesan.
Tokoh Utama dalam buku Melawan Takdir ini juga menceritakan sedikit kisah cinta monyet yang dahulunya ditolak hanya karena saingannya adalah anak seorang pejabat. Hal tersebut tidak lantas membuatnya berkecil hati ataupun sombong saat berhasil seperti sekarang ini, di kampungnya, teman-temannya tetap bisa bergaul seperti dulu tanpa harus merasa malu dan menjaga jarak karena sudah punya perubahan hidup yang luar biasa.
Banyak
hal yang bisa dipetik dari paparan beliau. Soft skill ini tidak dipelajari
menjadi satu mata kuliah tertentu, namun efeknya sangat luar biasa bagi
kehidupan kita sehari-hari baik dalam bekerja, bermasyarakat, dan berkeluarga.
Pada hari Senin, 23 September
2019 merupakan hari pembukaan orientasi kampusHalaqah Intelektual Mahasiswa (HIKMAH) untuk angkatan 2019. Istilah
HIKMAH ini merupakan proses yang harus dilalui oleh adik-adik mahasiswa/i baru sebelum
menyandang status sebagai mahasiswa/i Institut Parahikma Indonesia yang resmi.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serbaguna Al-Mubarakah tepatnya di jalan
Tamangapa Raya No. 168 selama 3 hari.
Adapun tujuan diadakannya HIKMAH
yaitu untuk memperkenalkan dan menyatukan semua elemen-elemen (seluruh civitas
akademika) yang ada di kampus Institut Parahikma kepada Mahasiswa/i Baru, ujar
Ketua Dema dalam sambutannya.
Rektor IPI, Prof. Azhar menyambut
mahasiswa baru dengan berbagai motivasi utamanya terkait dengan penguasaan
Bahasa Inggris, ICT, dan inner capacity atau
ilmu hikmah berdasarkan nilai Qur’an dan hadits. Dengan menggunakan buku Your basic Vocabulary, beliau memaparkan
bahwa dalam belajar bahasa inggris tidak perlu sebut nama tenses dulu, yang
terpenting adalah mengetahui fungsinya dengan mempelajari teori A & B dari
buku tersebut.
Di sela sambutan yang dibawakan
oleh rektor IPI, salah satu mahasiswa diminta untuk maju kedepan, yakni Muh.
Ilham dari prodi Ekonomi Syari’ah. Ilham sudah mampu membuat satu karya buku
bahasa Inggris walaupun masih berada di semester VI saat itu. Dia pernah ke Kediri untuk memperdalam bahasa
inggrisnya, namun sesampainya disana, dia malah diminta untuk menjadi tutor. Hal
ini menunjukkan bahwa IPI mampu mencetak
mahasiswa berkualitas sebelum menjadi alumni.
Dalam kegiatan ini juga banyak persembahan
yang ditampilkan oleh UKM Seni Budaya Al-Jazeera Institut Parahikma Indonesia,
diantaranya tari pa’duppa dan tari panen, serta penampilan akustik. Selain
seluruh civitas akademika, salah satu perwakilan dari dinas pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan juga menghadiri kegiatan tersebut yakni Suriani, M.Pd., D.A. (Doctor of Art) yang menyatakan, “saya
adalah salah satu penggemar Prof. Azhar, dan saya juga menggunakan buku Your basic Vocabulary ini untuk belajar
bahasa inggris, saya senang bertemu dengan penulisnya langsung hari ini”.
“Yang menentukan berhasil atau
tidaknya seseorang di kemudian hari bukanlah kampus negeri, tapi kesungguhan
untuk belajar, dan kampus ini mengintegrasikan antara ICT, English, dan ilmu tentang hakekat kehidupan dengan harga yang
sangat terjangkau. Seandainya masih bisa jadi mahasiswa, saya mau kuliah disini”,
tambahnya.
Usai pembukaan, dilanjutkan
dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Rekor UIN Alauddin bertajuk pentingnya
soft skill (dipaparkan pada artikel lain di website ini). Setelah kuliah umum,
ada pengenalan kampus Institut Parahikma Indonesia, baik berupa Tata Tertib
maupun Sistem Akademik dan Administrasi (SIAKAD) online kampus
yang kemudian dilanjutkan dengan Pengenalan UPT IPI seperti LPM, Pusat
Bahasa, LP2M dan Pangkalan Data.
Institut Parahikma
Indonesia (IPI) adalah salah satu kampus yang bercirikan Bahasa Inggris.
Institusi ini bisa juga disebut One Stop
English. Mengapa demikian? Sebagai bahasa dunia yang mengglobal, bahasa
inggris dianggap sebagai bahasa penting yang harus dikuasai. Menguasai bahasa
inggris berarti menggenggam sebagian dunia.
IPI hadir di Indonesia
Timur khususnya di wilayah Gowa dan Makassar sebagai jawaban tantangan global.
Selain berfokus pada ICT dan ilmu agama serta profesionalisme jurusan, IPI
hadir untuk memudahkan peserta didik agar mudah belajar bahasa inggris, apapun
jurusan atau prodi yang dipilih. Biaya kursus pun GRATIS karena mahasiswa hanya
perlu membayar uang SPP.
Dengan bekal bahasa
inggris, mahasiswa diharapkan bisa melanjutkan studinya keluar negeri atau ke
jenjang yang lebih tinggi dengan beasiswa, bekerja di perusahaan asing bertaraf
internasional, menjalani profesi sebagai dosen, jadi penerjemah, pemandu
wisata, mengembangkan usaha hingga ke kancah internasional, dll.
Selain program
pembinaan bahasa inggris sebagai ekstrakulikuler, mahasiswa juga bisa berperan
aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa yaitu Creative Language Forum (CLF). Ada English meeting, pelatihan debat bahasa inggris, hingga dihelat English for Charity, English Camp, ataupun
English contest di dalam maupun luar
kampus.
Sudah banyak prestasi
mahasiswa terukir hingga taraf internasional karena bekal bahasa inggris yang
mereka miliki. Belajar bahasa inggris ini bukan hanya untuk mahasiswa atau
civitas akademika saja, bahkan masyarakat umum pun bisa kursus di kampus ini
dengan biaya terjangkau.
IPI menyediakan pelatihan bahasa inggris sebagai salah satu pengembangan skill and inner capacity pada program Pencerahan Imani dan Keteramapilan Hidup (PIKIH) mulai dari yang termudah yakni General English hingga pada kelas TOEFL and IELTS preparation. Biaya kursus bahasa inggris bisa dikatakan sangat mahal. Tapi di IPI biaya tersebut tak menjadi penghalang, namun dengan kualitas bertaraf Internasional karena pengajarnya adalah alumni luar negeri seperti Amerika, Australia, Inggris, dan lulusan terbaik dari berbagai institusi ternama di Indonesia.
IPI pun bisa mengantar masyarakat umum untuk mencapai score yang diinginkan karena SDM pengajar yang luar biasa tersebut dengan adanya Pusat Bahasa IPI membuka kursus Bahasa Inggris baik berupa kelas maupun privat. Pengajarnya adalah dosen-dosen TBI yang sangat berpengalaman di bidangnya lulusan luar negri dan kampus dalam negeri ternama. KursusBahasa inggris tersebut di tangani oleh Pusat Bahasa IPI yang menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk umum, remaja, dan anak-anak.
Ayo…tunggu apa lagi?
Generasi millennial kalau tidak tahu bahasa inggris, berarti ketinggalan zaman.
Sebelum tertinggal begitu jauh, segera buat keputusan terbaik untuk memilih IPI
sebagai langkah awal menuju sukses. Karena kesuksesan diawali dengan keputusan
hidup yang tepat.
Komentar Terbaru