Rektor IPI Bercengkrama dengan Mahasiswa Pasca Penarikan KKN
TAGS: eksyarFebi IPIftk ipihtninstitut parahikma indonesiaIPImpipaitbi

Rabu (31/05/2023), para mahasiswa KKN Angkatan IV telah menyelesaikan tugas mereka selama sebulan di wilayah masing-masing. Dengan kepulangan mereka dari lokasi KKN, Rektor IPI, Dr. Nurhayati Azis, S.E., M.Si bercengkrama dengan mahasiswa, mendengar kisah-kisah mereka selama KKN, baik suka maupun duka, kesan dari masyarakat setempat. Acara ini dikemas dengan tema “Welcome home” mahasiswa KKN Angkatan IV Institut Parahikma Indonesia.

Pada posko Pondok Pesantren Bukit Hidayah Malino di Kelurahan Bulutana, Kabupaten Gowa, mahasiswa KKN adakan pengajaran secara formal maupun non formal, membuat tempat sampah, Bimbingan belajar seperti bahasa inggris, bahasa Arab, paduan suara, dan menari. Kemudian mereka juga lakukan kerja bakti, pembuatan batas RK/RT, Pekan olahraga dan keagamaan, serta ramah tamah di akhir KKN. “Kesan yang disampaikan oleh warga setempat sebelum kami kembali, ini kampus baru, tapi kualitasnya luar biasa” kata Habibi selaku korlap posko.

Sementara di Pondok Pesantren Attarbiyah Lauwa, Kabupaten Gowa, prokernya adalah Penyempurnaan Profil Kelurahan berkoordinasi dengan pihak kelurahan Bulutana, penyuluhan agama, baksos, dan pelatihan keagamaan untuk santri TK TPA dalam bidang agama. Selanjutnya ada kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dimana mahasiswa KKN yang dipimpin oleh Takbir, mendapatkan pujian dari Kepala Lingkungan Bottatoa saat ramah tamah, “Ini adalah kedua kalinya IPI ber-KKN disini. Saya sangat senang dengan program-program anak KKN IPI karena betul-betul dilaksanakan dengan sangat baik dan kami sangat terbantu, terima kasih untuk anak KKN IPI”.

Adapun dari Pondok Pesantren Wisata Al-Qur’an Palampang, Kabupaten Pangkep, mahasiswa KKN adakan English Training, Lingkungan sehat guna membangun kesadaran akan kebersihan lingkungan, Islamic speech training (IST), Tajwid Teaching, Hydroponic plants, Medical check-up, dan minggu sehat (olahraga). “Ada ikatan emosional yang terjalin disini,” ujar Nurhafizah selaku ketua posko. Respon masyarakat positif dan mempersilahkan mahasiswa IPI untuk mengabdi di tempat tersebut.

Di Pondok pesantren Sultan Hasanuddin di Desa Paraikatte Kabupaten Gowa, mahasiswa KKN adakan proker Seminar kesekretariatan, mengikuti upacara pelaksanaan hari pendidikan Nasional dan Seminar Qur’an dengan tema “Membentuk Generasi Qur’ani”. Kegiatan lainnya adalah English Club, Metode cepat menghafal Al-Qur’an ditujukan untuk santri santriwati tahfiz, Praktek Ibadah, membersihkan green house, membuat dan memasang name tag, Senam/Jogging, dan Jumat Ibadah di Mesjid Nurul Iman Tebakkang, membersihkan area mesjid, serta menjadi imam dan khatib di masjid tersebut. Zulfikar selaku ketua posko menyampaikan, “Ada mahasiswa IPI penghafal 30 juz yang melatih, makanan dijamin disana, dan banyak kosakata bahasa Arab dipraktekkan. KKN itu jangan sebulan saja. Direktur welcome KKN selanjutnya dan menganjurkan agar santrinya kuliah di IPI.”

Selain itu, di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Firdaus Tompobalang, Kabupaten Maros, mahasiswa KKN adakan Program mengajar bahasa Inggris di ponpes dan BTQ di tiga TPA, program Jum’at bersih, manajemen administrasi di kantor kelurahan dengan pembuatan buku biografi kelurahan sebagai tujuan akhir, seminar beasiswa, dan festival anak shaleh. Usbianto selaku korlap berujar, “dua mahasiswa turun tangan langsung mengajar bahasa Inggris. Buku kelurahan Kalabbireng rampung. Penanaman 100 pohon bersama pihak kelurahan. Kami juga buat pagar baru untuk tuan rumah. Masyarakat awalnya cuek, tapi akhirnya kami disambut dan diminta tinggal lebih lama”, tambahnya.

Mahasiswa KKN yang berada di MTS Ma’arif NU Jabal Rahmah Tumbuh Sapaya Kabupaten Gowa adakan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, pelatihan adzan, ceramah, hafalan surat pendek ba’da maghrib, pembuatan pagar, pembuatan tempat sampah, pembuatan batas kelurahan, pelatihan menari dan puisi persiapan Ramah Tamah, Khutbah Jumat, mengajar di SD Inpres Tumbuh Sapaya yang dirangkaikan dengan sosialisasi festival anak Sholeh, dan mengajar di MTS Ma’arif NU Jabal Rahmah. Selain itu ada juga proker pelatihan upacara, Kerja Bakti, pendekatan dengan warga sekaligus membantu pembuatan gula merah, dan senam pagi. Selaku korlap, Mirzah berkisah, “Sulit ketemu masyarakat karena sibuk semua yang maghrib baru pulang dan kurang kendaraan, Jaringan telepon sulit sekali. Kami juga perbaiki pipa bocor yang selama ini tidak terdeteksi oleh masyarakat. Sebenarnya, warga sedikit trauma, karena KKN pernah tercoreng jelek sebelum dari kampus lain. Tetapi sejak mahasiswa IPI KKN disana kami justru ditahan jangan pulang cepat. Pihak warga minta tahun depan ada lagi KKN IPI. Kami juga ikut Pesta “mappadendang”/ panen yang buat kami akrab dengan warga.”

Sebagian kecil mahasiswa ada yang berposko di kampus dan menjalankan proker antara lain Seminar Beasiswa ke Jepang tanpa dipungut biaya, Menjemput Peluang Melanjutkan Studi ke Jepang, Penyambutan mahasiswa dari Pondok Pesantren Tahfizh Nurul Asafa Jeneponto, Kerja Bakti, Sharing Session Membuat Konten kolaborasi dengan DEMA IPI Gowa, Pengabdian berupa pengajaran di Yayasan Yatim Mandiri, Pao-pao, dan Talk Show Pendidikan di Era Digitalisasi menghadirkan Rijal System.

Di penghujung acara, Rektor IPI memuji sambil berkelakar, “Kalian ini luar biasa. Suka duka itu biasa, dan itulah yang kita ingat selamanya. Misal susah jaringan hp, tapi jaringan cinta, adakah? Ananda sangat diinginkan di lokasi, begitu besar perhatian masyarakat, 1 hal kelebihan IPI yang tidak dilihat di kampus lain adalah bahasa inggrisnya. IPI harus bergerak lari kencang 3 kali lipat dari segi kuantitas dan kualitas”, tutup beliau dengan penuh semangat.

Ditulis oleh Endang Sulastri

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

11 + 15 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.