TAGS: kemenristekworkshop

lokakarya SPMI 2018

Makassar – Belmawa. Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan menyelenggarakan Lokakarya SPMI di Makassar, 19-11 Juli 2018. Lokakarya ini bertujuan untuk percepatan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Direktorat Penjaminan Mutu melalui para fasilitator SPMI akan melakukan pendampingan (nurturing) implementasi SPMI di perguruan tinggi. Pendampingan implementasi SPMI di perguruan tinggi terutama menyangkut hal mendasar, yaitu tersedianya dokumen-dokumen SPMI dan baru kemudian cara meng-implementasikannya.

Lokakarya di ikuti 90 peserta dari berbagai kampus baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia Timur. Dari 90 peserta dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok dibantu oleh 2 orang fasilitator. Peserta dari Institut Parahikma Indonesia (IPI) Gowa sebanyak 3 orang yang diwakili oleh Mansyur Abyed, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Hartas Hasbi, S.E., M.Ak. selaku Pjs. Rektor, dan Khaliq Bashar S.S., M.Hum. selaku Ketua LPM IPI Gowa.

Lokakarya SPMI Dosen Mansyur Presentase

Institut Parahikma Indonesia (IPI) Gowa mendapatkan tugas menyusun standar 6 yaitu Sarana dan Prasarana Pembelajaran, Sarana dan Prasarana Penelitian, Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyrakat. Setelah ke-3 standar tersusun,  maka standar Sarana dan Prasarana Penelitian di persentasikan oleh Mansyur Abyed, S.Pd.I., M.Pd.I. dengan  memulai dari Visi dan Misi IPI Gowa, serta menjelaskan 3 pilar utama IPI Gowa yaitu; Ilmu Hikmah, Bahasa Inggris, dan ICT. Setelah itu dilanjutkan dengan menjelaskan Rasionale Standar Dikti, Subyek/pihak yang wajib memenuhi Standar Sarana dan Prasarana Penelitian, Defenisi Istilah Sarana dan Prasarana Penelitian, Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana Penelitian, Strategi Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Penelitian, Indikator Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Penelitian, Dokumen Terkait Standar Sarana dan Prasarana Penelitian, dan Referensi.

Pemateri dari Kemenristek

Lokakarya dibuka oleh Kepala Sub Direktorat Penguatan Mutu, Masluhin Hajaz mewakili Direktur Penjaminan Mutu. Dalam sambutannya, Masluhin Hajaz mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian kegiatan dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi  yang bertujuan menciptakan dan mengembangkan budaya mutu di perguruan tinggi. Jadi setiap perguruan tinggi diharapkan menyusun dokumen SPMI dan wajib mengimplementasikan SPMI sebagaimana amanat UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

Lokakarya diselenggarakan selama 3 (tiga) hari dengan penekanan pada praktik penyusunan dokumen SPMI, antara lain Dokumen Kebijakan SPMI, Dokumen Manual SPMI, Dokumen Standar SPMI, dan Dokumen Formulir. Di Akhir program, semua dokumen hasil latihan di-share untuk semua peserta dengan harapan masing-masing PT bisa mendesiminasikan SPMI disetiap prodi.

Ditulis oleh Mansyur

Author

Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen − 11 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.